Bahan Pemvulkanisasi Bahan Pemercepat Bahan Pengaktif activator Bahan Pelunak Plastizer Bahan Antioksidan

a. Bahan Pemvulkanisasi

Proses vulkanisasi dapat berlangsung jika ada bahan pemvulkanisasi. Suatu bahan yang dapat bereaksi dengan gugus aktif pada molekul karet sehingga terjadi ikatan silang. Bahan Pemvulkanisasi utama adalah belerang S, dan dapat juga diganti dengan DCP Dicumyl Peroksida dan Benzoil Peroksida.

b. Bahan Pemercepat

Reaksi antara hidrokarbon karet dengan belerang lambat, oleh karena itu pada proses vulkanisasi biasa dipakai bahan pemercepat walaupun persen beratnya dalam kompon sangat rendah. Bahan pemercepat adalah bahan kimia yang ditambahkan dalam jumlah sedikit untuk pempercepat proses vulkanisasi dan mengurangi jumlah pemakaian sulfur yang dipakai. Bahan pemercepat terdiri atas dua bagian yaitu bahan pemercepat organik. Contohnya karbonat, kapur dan magnesium. Sedangkan bahan pemercepat anorganik. Contohnya MBTS Merkapto Dibenzothylazole Disulfida dan TMTD Tetra Metil Tiuram Disulfida. Sufianto. 2004

c. Bahan Pengaktif activator

Bahan pengaktif adalah bahan yang ditambahkan dalam sistem vulkanisasi yang dipercepat untuk meningkatkan pemercepatan agar sistem mencapai kemampuan penuh dalam membentuk ikatan silang. Umumnya bahan pemercepat tidak dapat bekerja baik tanpa bahan pengaktif. Bahan pengaktif biasanya digunakan adalah oksida – oksida logam. Contoh : ZnO.

d. Bahan Pelunak Plastizer

Bahan pelunak berguna untuk menurunkan viskositas karet, agar karet mudah bercampur dengan bahan – bahan kimia lain sewaktu dalam penggilingan sehingga melunakkan karet mentah agar mudah diolah. Contoh : asam stearat. Universitas Sumatera Utara Kegunaan lain bahan pelunak, antara lain : a. Memudahkan dispersi bahan pengisi kedalam kompon karet b. Mempersingkat waktu dan menurunkan suhu pencampuran c. Memudahkan proses pemberian bentuk

e. Bahan Antioksidan

Bahan antioksidan ditambahkan dalam pembuatan kompon agar melindungi karet sebelum dan sesudah vulkanisasi, terhadap pengusangan oleh oksidasi, panas, sinar matahari ozon dan pengaruh mekanis. Karet alam telah memiliki bahan antioksidan alami, tetapi karena kadarnya rendah tidak cukup untuk melindungi karet terhadap proses oksidasi. Bila tidak ditambahkan bahan antioksidan tersebut pada karet, maka karet akan mudah lengket dan lunak serta menjadi keras dan retak – retak ataupun rapuh. Tim Penulis PS. 2007

f. Bahan Pengisi