Vulkanisasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu : 1.
Vulkanisasi nonsulfur dengan peroksida, senyawa nitro, kuinon atau senyawa azo sebagai curing agent.
2. Vulkanisasi dengan sulfur, selenium, atau tellurium.
2.3.1 Vulkanisasi Sulfur
Proses vulkanisasi dapat dicapai dengan menggunakan energi radiasi yang tinggi tanpa bahan Kimia vulkanisasi. Beberapa jenis bahan yang diperlukan untuk
vulkanisasi terutama tergantung pada jenis karet yang dipakai dalam proses vulkanisasi. Karet-diene, yang molekul polimernya masih mengandung senyawa tidak
jenuh dapat divulkanisasi dengan sulfur dan peroksida. Vulkanisasi sulfur lebih disukai karena beberapa alasan :
1. karena mudah menyesuaikan antara serangan vulkanisasi dan masa stabil
vulkanisassi 2.
fleksibilitasnya tinggi pada saat penyusunan 3.
kemungkinan pemanasan udara 4.
sifat mekanik yang lebih baik 5.
kemungkinan mengatur panjang ikatan silang
Vulkanisasi karet alam sangat baik dalam hal-hal berikut: • Kepegasan pantul
Hal ini menyebabkan timbulnya kalor heat build up rendah, yang sangat diperlukan oleh barang jadi karet yang akan mengalami hentakan berulang-ulang.
Universitas Sumatera Utara
Sifat inilah yang menyebabkan karet alam selalu dipakai dalam pembuatan ban truk dan kapal terbang yang sulit disaingi oleh karet sintetik.
• Tegangan putus • Ketahanan sobek dan kikis
• Fleksibilitas pada suhu rendah • Daya lengket ke pabrik atau logam
2.3.2 Vulkanisasi peroksida
Pembentukan ikatan silang dengan peroksida sudah dikenal sangat lama. Berdasarkan stabilitas panas yang dapat diperoleh dengan vulkanisasi peroksida karet diene
khususnya NBR jenis vulkanisasi ini sudah dicapai kepentingan yang baik. Proksida dibedakan menjadi 2:
1. Karboksida kelompok carboksi
Mempunyai beberapa karakteristik : a.
sensitivitas yang rendah terhadap asam b.
suhu terdekomposisi rendah c.
memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap oksigen contoh karboksida kelompok karboksi adalah
Contoh senyawa alifatik : CH
2
─ C ─ O ─ O ─ C ─ CH
3
║ ║ O O
Gambar 2.6 Rumus bangun Diasetyl peroksida
Contoh senyawa aromatis : ─C ─ O ─ C ─
║ ║ O O
Gambar 2.7 Rumus bangun Dibenzoilperoksida
Universitas Sumatera Utara
2. Peroksida tanpa kelompok karboksi
Mempunyai beberapa karakterisasi : a.
Sensitive terhadap asam, alipatik lebih baik dari pada aromatic b.
Suhu terdekomposisi lebih besar c.
Sensitivitas terhadap oksigen lebih rendah Contoh peroksida tanpa kelompok karboksi
Contoh senyawa alifatis : di-ter butylperoxide Contoh senyawa aromatis
CH
3
CH
3
│ │ ─C ─ O ─ C─
║ ║ CH
3
CH
3
Gambar 2.8 Rumus bangun Dicumylperoxide Hofmann.,1989
2.3.3 Fenol