Radikal Bebas BHT Butyl Hidroksi Toluena

sintetik antara lain butyl hidroksianisol, butyl hidroksitoluen, propil gallat dan etoksiquin. Berdasarkan PERMENKES No.722 tahun 1988, antioksidan yang diizinkan penggunaannya adalah Asam askorbat, asam eritorbat, askorbil palmitat, askorbil stearat, butyl hidroksianisol BHA, butyl hidroksitoluen BHT, butyl hidrokinon. Meronda, G. Rahma, 2008

2.2.1 Radikal Bebas

Radikal bebas adalah yang kehilangan satu elektronnya seharusnya berpasangan sehingga bermuatan listrik. Untuk menetralkannya, melokul radikal bebas berusaha mengambil satu elektron dari atau mendonasikan elektronnya ke molekul terdekat. Proses ini disebut oksidasi, dan menciptakan radikal bebas baru, yang kemudian akan mencari molekul lain untuk mengambil atau mendonasikan elektron, sehingga terjadi reaksi berantai yang menyebabkan kerusakan beratus-ratus molekul. Sekitar 5 oksigen yang dihirup manusia diubah ke dalam bentuk radikal bebas. Keberadaan radikal bebas tidak selalu membahayakan, karena merupakan hasil dari metabolisme normal yang penting untuk fungsi tubuh, seperti melawan penyakit atau cedera. Ketika tubuh mengalami kerusakan, sistem pertahanan tubuh akan mengirimkan sel-sel imun ke area yang sakit. Sel-sel ini menghasilkan radikal bebas sebagai upaya untuk menghancurkan zat asing atau kuman penyakit. Seiring dengan perkembangan usia, tubuh terpapar berbagai polutan dari lingkungan seperti asap rokok, sinar matahari, atau asap kendaraan, menyebabkan tubuh penuh dengan radikal bebas. Jumlah radikal bebas yang berlebihan menyebabkan kerusakan karena mengambil komponen penting tubuh, seperti protein, lipid, dan DNA asam deoksiribronukleat—molekul pembawa informasi genetik untuk setiap sel hidup. Reaksi ini menyebabkan sel lebih rentan terhadap karsinogen penyebab kimiawi kanker http:id.wikipedia.orgwikiRadikal_bebas. Universitas Sumatera Utara

2.2.2 BHT Butyl Hidroksi Toluena

BHT dapat menyebabkan liver membesar bila digunakan pada dosis yang tinggi, BHT dapat menyebabkan tumor paru-paru pada tikus, tumor hati serta kandung kemih. BHT tidak diperkenankan untuk pangan bayi dan anak kecil. BHT dikenal dengan nama resmi Butylated Hydroxytoluene atau bisa juga 2,6- bis1,1-dimethylethyl-4-methylphenol. Mempunya i rumus molekul C 15 H 24 O dengan bobot molekulnya 220,35. BHT mempunyai bentuk kristal padat atau serbuk berwarna putih atau kuning pucat dengan karakteristik bau khas. BHT praktis tidak larut dalam air, propilenglikol, gliserin, larutan alkali hidroksida dan asam mineral encer. Tetapi mudah larut dalam aseton, benzene, etanol95, eter, methanol, toluene dan minyak mineral. Lebih larut dalam minyak makan dan lemak dibandingkan dengan butyl hidroksianisol. Meronda, G. Rahma, 2008 Gambar 2.4 Rumus bangun BHT

2.2.3 Asam Asetat CH