Disposisi Matematik Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti
6 Menghargai aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari dan disiplin ilmu yang lain
7 Mengapresiasi matematika sebagai alat dan bahasa. Ketujuh indikator di atas mencangkup sikap positif dan kebiasaan berpikir
serta bertindak matematis yang menjelaskan bahwa disposisi matematik bukan hanya berkaitan dengan sikap positif seperti menyukai dan semangat tetapi juga
bagaimana prilaku siswa saat melakukan kegiatan matematika. Disposisi dan perilaku cerdas dalam upaya menyelesaikan persoalan
sederhana sampai kompleks dinamai Costa Costa, Ed, 2001 dengan istilah habits of mind kebiasaan berpikir.
17
Habits of mind adalah karakter dan sikap yang diterlihatdari seseorang yang cerdas saat dihadapkan kepada masalah yang
tidak bisa langsung diselesaikan. Risnanosanti menjelaskan bahwa karakteristik psikologis yang termasuk
dalam habitd of mind adalah ketekunan pribadi, kecenderungan untuk memilih strategi yang efektif dan mengaplikasikan strategi tersebut dalam menyelesaikan
masalah.
18
Selanjutnya Costa menjelaskan mengenai sifat dan sikap yang merupakan indikator yang akan terlihat saat seseorang yang memiliki disposisi
yang baik dan prikalu cerdas, yaitu:
19
1 Bertahan atau pantang menyerah Persisting. Siswa terkadang menyerah dan merasa putus asa saat jawaban dari sebuah
masalah tidak langsung mereka ketahui dan berkata “aku nggak bisa jawab” atau “ini sulit banget”, kemudian secepat mungkin menulis jawaban apa saja
untuk menyelesaikan tugas tersebut. Dengan persisting, siswa tidak akan pantang menyerah ketika menghadapi
masalah yang rumit. Mereka mampu mennganalisa suatu masalah kemudian
17
Utari sumarmo, Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik, 2011, h.12. http:math.sps.upi.edu?p=58
18
Risnanosati, Habits of Mind dan kaitannya dengan kemampuan berpikir matematis, h 256.
19
Arthur L.Costa dan Bena Kallick, Describing 16 Habits of Mind, 2012, http:www.ccsnh.edudocumentsCCSNH20MLC20HABITS20OF20MIND20COSTA
-KALLICK20DESCRIPTION201-8-10.pdf
mengembangkan strategi untuk menyelesaikannya.Mereka mencoba apakah strategi yang mereka miliki dapat digunakan atau tidak, dan saat strategi itu
tidak berhasil mereka tahu dari mana harus memulai untuk memperbaikinya dan mencobanya kembali sampai berhasil.
2 Mengatur kata hati Managing Impulsivity. Individu yang dapat mengatur kata hatinya akanberpikir sebelum bertindak. Ia akan megumpulkan,
memahami dan mempertimbangkan segala informasi yang dimilikinya sebelum mengatur stategi untuk mencapai tujuan serta selalu memandang
positif alternatif lain yang bisa digunakan. 3 Mendengarkan pendapat orang laindengan rasa empati. Menurut beberapa
psikolog, salah satu bentuk prilaku cerdas adalah menghabiskan waktu untuk mendengarkan pendapat orang lain dengan rasa empati dan perhatian yang
besar sehingga mampu memahami apa yang mereka sampaikan. Tapi tentu saja bukan selalu harus setuju dengan pendapat tersebut.
4 Berpikir luwes Thinking flexibly. Penemuan yang menakjubkan tentang otak manusia adalah kemapuannya mengikat kembali, merubah bahkan
memperbaiki sendiri untuk menjadi lebih pandai. Individu yang fleksibel sangat terbuka dan mampu mengubah pandangannya saat mendapatkan
informasi baru yang membuat ia menjadi semakin pandai. 5 Berpikir metakognitif, yaitu berpikir tentang apa yang sedang difikirkan.
Individu yang berpikir matekognitif memahami apa yang diketahui dan tidak diketahuinya kemudian menggunakan kesadaran tersebut untuk mengontrol
apa yang dilakukan. 6 Berusaha bekerja secara teliti dan tepat. Individu yang memliki karakter ini
akan bekerja lebih teliti dan cenderung memiliki standar yang tinggi dalam melakukan sesuatu serta belajar terus menerus. Ia akan meriksa kembali dan
berusaha memperbaiki apa yang telah dikerjakannya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar sehingga terhindar dari kesalahan.
7 Bertanya dan mengajukan masalah secara efektif. Individu yang cerdas mengetahui bagaimana cara bertanya yang efektif untuk mengumpulkan data
dan atau informasi pendukung asumsi dan kesimpulan mereka.
8 Memanfaatkan pengetahuan lama untuk membangun pengetahuan yang baru. Salah satu prilaku cerdas adalah belajar dari pengalaman. Ketika dihadapkan
dengan masalah baru dan membingungkan ia akan menganalogikan dan menghubungkanya dengan pengalaman lama.
9 Berpikir dan berkomunikasi secara jelas dan tepat. Bahasa yang baik memiliki peran yang penting dalam peningkatan kognitif seseorang dan kemampuannya
untuk berpikir kritis. Penggunaan bahasa yang jelas, tepat dan tidak berlebihan serta menghindari distorsi akan melahirkan pemikiran yang efektif.
10 Memanfaatkan indera dalam mengumpulkan dan mengolah data. Individu yang memiliki karakter ini dapat berpikir intuitif dalam memperkirakan solusi
sebelum menyelsaikan tugas secara analitik. 11 Mencipta, berkayal, dan berinovasi. Karakter ini bukan merupakan hal yang
tumbuh begitu saja, tetapi berkembang dengan pembiasaan yang terus menerus. Individu yang terbiasa mencipta dan berinovasi serta berkhayal
cenderung memandang sesuatu dari sudut pandang yang berbeda sehingga menghasilkan sesuatu yang kreatif.
12 Bersemangat dalam merespons. Individu yang bekerja dengan penuh semangat tidak hanya mengungkapkan saya mampu tetapi juga saya senang
melakukannya. Ia akan dengan senang hati merespon apa yang tejadi di sekitarnya.
13 Berani bertanggung jawab dan menghadapi resiko atas masalah yang telah diselesaikan. Briggs mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk sukses adalah
berani mengambil segala resiko yang mungkin akan terjadi. individu yang memiliki karakter ini tidak akan takut menghadapi kegagalan karena telah
memperkirakan hal tersebut. 14 Humoris. Gelak tawa memberikan manfaat positif terhadap psikologi
seseorang. Selain itu, rasa humor dapat melahirkan kreatifitas dan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk membuat cerita yang berhubungan,
mebandingkan dan menganalogi sesuatu. 15 Berpikir saling bergantung satu sama lain. Sebagai makhluk sosial manusia
tentu tidak lepas dari ketergantunganya terhadap orang lain karena saling
membutuhkan satu sama lain. Individu yang memiliki karakter ini menyadari bahwa dengan bersama akan menjadi lebih kuat daripada sendiri. Ia akan
merasa nyaman saat belajar dan bekerja secara kelompok. 16 Belajar yang berkelanjutan. Individu yang cerdas akan terus belajar, mencari
sesuatu yang baru untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemapuan mereka.
Indikator-indikator yang dijelaskan di atas sejalan dengan KTSP yang menjelaskan bahwa tujuan pendidikan matematika dalam ranah afektif adalah
memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, memiliki rasa ingin tahu, minat dan perhatian dalam mempelajari matematika,
serta gigih dan tekun dalam menyelesaikan permasalahan matematika.
20
Ini menyimpulkan bahwa pengembangan disposisi matematika siswa juga menjadi
salah satu tujuan pendidikan di Indonesia. Hal yang sangat perlu diperhatikan adalah bahwa disposisi matematik
lebih dari sekedar menyukai matematika. Siswa yang menyukai matematika mungkin masih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengerjakan
tugas tetapi bisa jadi tidak yakin dengan kemampuan mereka saaat diberikan masalah yang berbeda, hal ini tidak akan terjadi pada siswa yang memiliki
disposisi matematik, ia akan percaya diri dan yakin bahwa masalah akan terpecahkan walaupun dengan cara yang sedikit lebih rumit. Keyakinan ini,
mempengaruhi pekerjaan siswa ketika mereka memecahkan masalah.Dengan demikian bisa kita katakana bahwa walaupun beberapa siswa memiliki sikap yang
baik terhadap matematika, mereka bisa saja tidak memiliki indikator disposisi matematik yang telah dirumuskan.
21
Berdasarkan pengkajian masalah dan teori, indikator disposisi matematik yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
20
Sri Whardani, Paket Fasilitas Pemberdayaan KKGMGMP Matematika ,Yogyakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika,
2008.h.8
21
NCTM, loc.cit.
1 Ketertarikan terhadap matematika Ketertarikan merupakan modal utama siswa untuk menyukai matematika.
Jika siswa tidak lagi menganggap matematika sebagi pelajaran yang menakutkan aplikasinya adalah siswa akan merasa enjoy saat belajar dan semangat untuk terus
mempelajari matematika. Indikator ketertarikan yang akan ditingkatkan dalam penelitian adalah, semangat dalam belajar dan aktif mengajukan pertanyaan.
2 Kapercayaan diri siswa Indikator kepercayaan diri siswa yang akan ditingkatkan dalam penelitian
adalah percaya diri dengan kemampuan matematika yang dimiliki dan percaya diri dalam mengemukaan pendapat.
3 Kegigihan dan ketekunan Indikator kepercayaan diri siswa yang akan ditingkatkan dalam penelitian
adalah tidak pantang menyerah saat menemukan masalah dan mengerjakan tugas sebaik-baiknya
4 Fleksibelitas Indikator fleksibelitas siswa yang akan ditingkatkan dalam penelitian
adalah bekerja sama dan berbagi pengetahuan dan menggunakan beragam strategi dalam menyelesaikan masalah.
5 Metakognisi Indikator metakognisi yang akan ditingkatkan dalam penelitian adalah
mengetahui apa yang diketahui dan apa yang akan dilakukan dalam menyelesaikan masalah, menggambarkan proses penyelesaian masalah dan
memeriksa kembali hasil pekerjaan