Pelaksanaan Tindakan Siklus II

3. Pertemuan kedelapan

Peneliti mengkondisikan siswa untuk duduk secara berkelompk dan siap untuk belajar. Peneliti kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari dan tujuannya. Materi pada pertemuan kedelapam ini adalah luas persegi panjang, sedangkan tujuan pembelajarannya adalah siswa mampu memahami konsep segitiga dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah. Sebelum peneliti memberikan LKS, peneliti meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah berupa soal yang berkaitan dengan luas persegi panjang lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada tahap search, siswa diminta untuk mencari dan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam kasus yang diberikan mengenai luas persegi panjang dalam LKS. Seluruh siswa langsung mencari dan menuliskan informai dalam kasus. Peneliti hanya mengingatkan siswa untuk menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam kasus. Dengan berdiskusi bersama teman sekelompoknya, banyak siswa yang menyelesaikan tahap ini dengan cepat. Pada tahap solve siswa menyelesaikan masalah yang ditanyakan berupa luas segitiga. Pertanyaan yang diberikan pada tahap solve ini bertujuan untuk membangun sendiri pemahaman siswa mengenai konsep luas persegi panjang. Sebagian kecil siswa langsung menyelesaian soal dengan menggunakan rumus, sebagain lagi masih memerlukan waktu untuk memahami soal yang diberikan. Setelah menyelesaikan kasus yang diberikan peneliti, siswa diminta kedepan untuk mengambil soal dan diselesaikan secara individu. Pada tahap ini ada dua orang siswa yang tidak mendapatkan soal karena dua orang siswa tidak membuat soal dengan alasan tidak hadir di pertemuan sebelumnya. Tahap selanjutnya adalah create. Setelah siswa menyelesaikan masalah yang diberikan pada tahap sebelumnya, siswa diminta untuk membuat gambar persegi panjang yang memiliki luas yang sama dengan kasus yang diberikan peneliti tetapi sisi-sisinya berbeda dan menyimpulkan rumus mencari luas persegi panjang. Siswa membuat gambar meminta pendapat guru mengenai gambar persegi panjang yang mereka buat walaupun tidak seantusias pertemuan sebelumnya. Setelah siswa menggambar persegi panjang yang diminta serta membuat kesimpulan mengenai rumus keliling, pada tahap share siswa maju ke depan mempresentasikan apa yang mereka temukan di tahap search dan menjelaskan jawaban mereka pada tahap solve. Siswa menuliskan hasil kerja mereka di papan tulis dan menjelaskannya kepada siswa yang lain. Pada pertemuan kedelapan ini siswa langsung maju dan mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan siswa yag lain saat guru memberikan kesempatan bagi yang ingin memprentasikan hasil kerja. Siswa juga memberikan pendapat tentang hasil kerja mereka kepada guru dan teman yang lain tanpa dipancing terlebih dahulu oleh peneliti. Gambar 4.7. Kegiatan siswa dalam tahap share Setelah beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja dari LKS, peneliti kemudian meminta salah seorang perwakilan kelompok maju ke depan untuk membahas soal yang didapat dari teman yang lain. Memang tidak seantusias mempresentasikan hasil kerja LKS tetapi sudah ada beberapa orang yang dengan malu-malu maju tanpa dibujuk oleh peneliti. Di pertemuan kedelapan ini, ada kekurangan yang masih ditemukan adalah masih ada siswa yang sering bercanda dan mengobrol sehingga penelitih masih perlu menegur siswa. Peneliti berkesimpulan bahwa bercanda dan mengobrol merupakan hal yang tidak bisa dihilangkan. Untuk itu, peneliti hanya menegur jika ada siswa yang bercanda dan mengobrol. Setelah tahapan pembelajaran dengan SSCS selesai, peneliti memberikan kesimpulan mengenai materi yang dipelajari dan mengkonfirmasi pemahaman siswa dengan beberapa pertanyaan. Peneliti menutup pembelajaran dengan memberikan tugas untuk mencari soal-soal yang berkaitan dengan luas persegi dan menyarankan siswa agar membuat soal tidak sama persis dengan soal yang ada di buku teks dan teman sekelompoknya

4. Pertemuan kesembilan

Peneliti mengkondisikan siswa untuk duduk secara berkelompk dan siap untuk belajar. Peneliti kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari dan tujuannya. Materi pada pertemuan kedelapam ini adalah luas persegi, sedangkan tujuan pembelajarannya adalah siswa mampu memahami konsep persegi dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah. Sebelum peneliti memberikan LKS, peneliti meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah berupa soal yang berkaitan dengan luas persegi dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Pada tahap search, siswa diminta untuk mencari dan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam kasus yang diberikan mengenai luas persegi dalam LKS. Pada tahap ini, seluruh siswa langsung mencari dan menuliskan informai dalam kasus. Peneliti hanya mengingatkan siswa untuk menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam kasus. Dengan berdiskusi bersama teman sekelompoknya, banyak siswa yang menyelesaikan tahap ini dengan cepat. Pada tahap solve siswa menyelesaikan masalah yang ditanyakan berupa luas persegi. Pertanyaan yang diberikan pada tahap solve ini bertujuan untuk membangun sendiri pemahaman siswa mengenai konsep luas persegi panjang. Siswa langsung menyelesaian soal dengan menggunakan karena kasus yang diberikan tidak jauh berbeda degan di pertemuan sebelumnya. Setelah menyelesaikan kasus yang diberikan peneliti, siswa diminta kedepan untuk mengambil soal dan diselesaikan secara individu. Pada tahap ini ada sluruh siswa mendapatkan soal yang berbeda. Tahap selanjutnya adalah create. Setelah siswa menyelesaikan masalah yang diberikan pada tahap sebelumnya, siswa diminta untuk membuat gambar persegi panjang yang memiliki luas yang sama dengan kasus yang diberikan peneliti tetapi sisi-sisinya berbeda dan menyimpulkan rumus mencari luas persegi panjang.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh model search, solve, create and share terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

1 18 214

PENGEMBANGAN MEDIA SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE

5 23 101

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN PhET UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI METAKOGNITIF DAN PEMAHAMAN KONSEP

34 161 158

Pengaruh Model Pembelajaran Search Solve Create And Share (SSCS) dan Problem Based Instruction (PBI) Terhadap Prestasi Belajar dan Kreativitas Siswa

0 5 15

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar.

1 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 0 44

Model Pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Topik Cahaya.

4 12 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREAT, DAN SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA BERDASARKAN DISPOSISI MATEMATIKA PADA SISWA SMP - repo unpas

0 0 9