Pembersihan Plat Pencentak Pencetakan Karet Nanokomposit

3.3.2.4 Isolasi Nanokristal Selulosa dari α – Selulosa TKKS

Sebanyak 1 g α-selulosa dihisrolisis dengan 20 mL H 2 SO 4 48,84 pada suhu 45 o C selama 25 menit. Kemudian didinginkan dan ditambahkan dengan 25 mL aquadest, Kemudian dibiarkan selama satu malam hingga terbentuk suspensi. Suspensi yang terbentuk disentrifugasi dengan kecepatan 10000 rpm selama 15 menit hingga pH netral. Kemudian suspensi putih dimasukkan ke dalam membran dialisis yang telah direndam dalam 100 mL aquadest pada suhu 40 o C, didialisis selama 1- 4 hari. Hasil dari dialisis diultrasonifikasi selama 15 menit dengan power 60. Setelah itu aquadest diuapkan pada suhu 60 o C untuk mendapatkan nanokristal selulosa Jackson, 2011. 3.3.2.5 Uji Morfologi Menggunakan Transmission Electron Microscopy Analisa morfolofi nanokristal selulosa dilakukan dengan menggunakan alat TEM JEOL JEM 1400 dengan tegangan sebesar 120 kV.Pertama-tama nanokristal selulosa ditetesi dengan cairan ammonium molibdat 2, kemudian cairan yang terbentuk di perangkap dalam resin.Selanjutnya dilakukan pemotongan dengan menggunakan microgrid untuk memperoleh nenokristal tunggal single nanocrystal. Nanokristal tunggal yang terbentuk dimasukkan ke dalam kisi karbon untuk dilakukan pengujian TEM. Dari analisa permukaan menggunakan TEM dapat dihitung ukuran nanokristal selulosa menggunakan persamaan 3.1 Chang et, al. 2010. panjang skala panjang diameter gambar = ukuran skala X ……...…….....…………………… 3.1

3.3.3 Pembuatan Lembaran Karet Nanokomposit

3.3.3.1 Pembersihan Plat Pencentak

Plat pencetak dicuci dengan asam asetat 10 dan KOH 10, kemudian dicuci dengan air. Plat pencetak yang telah bersih dikeringkan selama 5 menit, kemudian dicelupkan ke dalam CaNO 3 2 dan metanol, dan dikeringkan Harahap, 2010.

3.3.3.2 Pencetakan Karet Nanokomposit

Pembuatan kompon lateks dilakukan dengan mencampurkan 161 g lateks HA 60 dengan 5 g KOH 10, 3 g sulfur 50, nanokristal selulosa dengan berat yang telah ditentukan, 2 g wingstay 50, 3 g ZDBC 50, 6 g ZnO 50 diaduk dengan pengaduk magnet selama 2 jam, kemudian kompon dipravulkanisasi pada suhu 70 o C, dan ditentukan tahap pematangan kompon lateks. Kemudian kompon lateks yang telah dipravulkanisasi dimaturasi selama 24 jam. Plat pencetak yang telah dipersiapkan dicelupkan ke dalam kompon hasil maturasi. Plat yang mengandung kompon tersebut dicelupkan ke dalam larutan CaNO 3 2 dan metanol. Lalu dikeringkan pada suhu kamar. Kemudian divulkanisasi pada suhu 100 o C selama 30 menit. Lalu dilakukan pendebuan Harahap, 2010. Tabel 3.1 Formulasi Kompon dengan Variasi NCC Nama Bahan Formula phr I II III IV V VI Lateks HA 60 100 100 100 100 100 100 KOH 10 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 Sulfur 50 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 NKS 0,6 1,2 1,8 2,4 3,0 Wingstay 50 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 ZnO 60 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 ZDBC 50 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 Jumlah 111,8 112,4 113 113,6 114,2 114,8 Contoh perhitungan konversi formulasi I: X = 100 + 2,9 + 1,7 + 0 + 1,2 + 3,5 + 2,5 = 111,8 Formulasi kompon akan dibuat dengan berat total 180 g, maka: Faktor Bilangan konversi X 180 g …………………………………….3.2 Maka masing-masing bahan yang dibutuhkan adalah: - Lateks pekat 60 100 111,8 X 180 g = 161 g - KOH 10 2,9 111,8 X 180 g = 5 g - Sulfur 50 1,7 111,8 X 180 g = 3 g - Wingstay 50 1,2 111,8 X 180 g = 2 g - ZnO 60 3,5 111,8 X 180 g = 6 g - ZDBC 50 2,5 111,8 X 180 g = 3 g 3.3.3.3 Penentuan Kandungan Padatan Total Kompon ditimbang sebanyak 3 g. Kemudian kompon tersebut dipanaskan dalam oven selama 3 jam pada suhu 120 ˚C. Selanjutnya kompon didinginkan dan ditimbang kembali.

3.3.4 Karakterisasi

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Kalium Dalam Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis Guinensis Jack ) Dengan Metode Flame Photometry

38 192 52

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

4 39 89

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 15

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 2

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 7

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 21

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 1 5

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lateks Alam 2.1.1 Tanaman Karet Alam - Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jack) Terhadap Produk Karet Nanokomposit Dengan Teknik Pencelupan

0 0 16

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jack) Terhadap Produk Karet Nanokomposit Dengan Teknik Pencelupan

0 0 13