1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bahan pengisi pada nanokomposit sehingga menghasilkan karet nanokomposit yang memiliki
sifat kimia dan mekanik yang lebih baik. Bahan pengisi yang digunakan berupa nanokristal selulosa yang diisolasi dari α-selulosa yang berasal dari limbah
TKKS.TKKS sampai sekarang masih merupakan limbah padat yang belum banyak dimanfaatkan sehingga menghasilkan nanokomposit yang merupakan
material yang menjanjikan di masa mendatang.
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar FMIPA USU Medan, Laboratorium Sentral Departemen Biologi FMIPA USU Medan, Laboratorium
Farmasi USU Medan, PT. Industri Karet Nusantara Tanjung Morawa, Laboratorium Polimer Departemen Teknik Kimia USU, Pusat Laboratorium
Forensik Mabes Polri PUSLAPOR Jakarta.
1.7 Metodologi Penelitian
Penelitian ini berupa eksperimen laboratorium. Ada beberapa tahapan penelitian yaitu:
1. Tahap pertama adalah penyiapan Tandan Kosong Kelapa Sawit yang
kemudian diisolasi untuk mendapatkan α-Selulosa. Karaterisasi yang
digunakan yaitu analisis dengan menggunakan FT-IR. Variabel-variabel yang digunakan adalah:
- Variabel tetap:
- Suhu ˚C
- Waktu menit - Volume mL
- Berat serbuk TKKS g -
Variabel terikat: - Spektrum inframerah
2. Tahap kedua adalah isolasi nanokristal selulosa melalui hidrolisis dengan
menggunakan H
2
SO
4
48,84 dan dengan menggunakan sentrifugator untuk menghilangkan bagian amorf dan sisa-sisa asam, sehingga diperoleh
bentuk kristalnya. Karakterisasi yang dilakukan adalah analisis dengan menggunakan FTIR dan TEM.
Variabel-variabel yang digunakan adalah: -
Variabel tetap: - Suhu
˚C - Waktu menit
- Konsentrasi H ₂SO₄
- Variabel terikat: - Analisis ukuran partikel menggunakan TEM nm
- Spektrum inframerah 3.
Tahap ketiga yaitu, pembuatan lembaran nanokomposit berbasis lateks dengan bahan pengisi nanokristal selulosa yaitu dengan cara membuat
kompon untuk proses pravulkanisasi pada suhu 70 ˚C
yang berupa campuran lateks HA 60, KOH 10, sulfur 50, nanokristal selulosa,
wingstay 50,ZnO 50 dan ZDBC 50, yang disebut dengan formulasi lateks yang kemudian ditentukan tahap pematangan. Selanjutnya
pembuatan lembaran nanokomposit dengan metode pencelupan yaitu dengan mencelupkan plat baja yang digunakan sebagai pencetak ke dalam
kompon yang telah mengalami maturasi selama 24 jam dan vulkanisasi.Karakterisasi yang digunakan adalah analisis morfologi
menggunakan SEM, uji tarik dan penentuan nilai swelling index. Variabel-variabel yang digunakan adalah:
- Variabel tetap:
- Suhu ˚C
- Waktu menit - Berat bahan g
- Variabel bebas:
- Berat nanokristal selulosa g -
Variabel terikat: - Analisis morfologi dengan SEM - Uji kekuatan tarik
- Swelling Indeks
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lateks Alam 2.1.1 Tanaman Karet Alam