Kebijakan penyaluran kredit yang sehat Sumber daya manusia yang solid dalam bidang perkreditan Kebijakan persetujuan kredit

diprediksi dengan sangat tepat, maka kredit bermasalah dapat dicegah. Namun karena dalam dunia nyata manusia tidak mampu secara akurat memprediksi masa depan, maka yang dapat dilakukan adalah menurunkan persentase kemungkinan terjadinya kredit bermasalah. Mandala Manurung, 2004:200.Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah besarnya kredit bermasalah tersebut, yaitu:

a. Kebijakan penyaluran kredit yang sehat

Kebijakan penyaluran kredit yang sehat harus dinyatakan secara tertulis oleh setiap bank, dengan demikian setiap pejabat bank mempunyai pedoman yang dapat dipergunakan sebagai pegangan dalam melaksanakan tugasnya. Kebijakan pokok perkreditan itu harus jelas sehingga mudah dimengerti, ringkas dan padat. Beberapa ketentuan yang harus ada sebagai berikut: 1. struktur organisasi bidang perkreditan dan job description –nya 2. kewenangan dari masing-masing pejabat 3. batas pemberian kredit pada debitur

b. Sumber daya manusia yang solid dalam bidang perkreditan

Agar dapat menerapkan azas manajemen yang sehat, bank harus mempunyai sumber daya manusia yang sehat, baik mengenai pendidikan maupun moralnya seperti kemampuan berkomunikasi dengan nasabah dalam memonitor kredit. Berdasarkan hal tersebut maka sangat penting bagi perbankan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia mereka antara lain dengan menyelenggarakan program pelatihan secara berkesinambungan. Yang perlu diperhatikan guna meningkatkan moral staf perbankan tersebut adalah mereka harus Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009 USU Repository © 2008 mendapatkan gaji atau imbalan yang sesuai dengan situasi pasar sehingga mendukung mereka dalam pekerjaan mereka.

c. Kebijakan persetujuan kredit

bank terhadap kredit yang digolongkan sebagai kredit bermasalah sebagai upaya terakhir setelah semua upaya pembinaan kredit dilakukan. Kredit yang telah diklasifikasikan sebagai kredit bermasalah, sebelum dilakukan penyelamatan dapat ditempuh beberapa usaha, antara lain: a. Peringatan tertulis untuk segera menyelesaikan kewajibannya yang tertunggak disamping usaha lain untuk melakukan penagihan. Peringatan tersebut dapat dilakukan selama tiga kali, apabila debitur belum juga menyelesaikan kewajibannya, maka bank dapat mencabut fasilitas kredit sehingga yang bersangkutan dapat dikenakan overdue. b. Apabila setelah dilakukan peringatan sampai tiga kali namun belum ada reaksi maka dapat ditempuh jalur hukum yaitu melalui Pengadilan Negeri bagi bank swasta dan bagi bank BUMN melalui Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN. Untuk mengatasi kredit bermasalah bank perlu melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan terhadap kredit bermasalah dilakukan dengan beberapa metode yaitu:

a. Rescheduling Penjadwalan ulang