3.4. Kolektibilitas Non Performing Loan

2. Kerjasama dengan debitur namun membawa kerugian bagi bank terjadi kolusi 3. Kurang bersemangat mengembangkan diri sebagai bankir yang professional 4. Analisis kredit yang dangkal, cenderung bertindak sebagai penerima perintah, tidak memperhatikan sistematika dan tahapan kredit. i. Banking environment Misalnya tercermin dari: 1. sinyal – sinyal yang timbul dari perubahan kondisi ekonomi, moneter dan perbankan 2. dampak deregulasi dan regulasi sektor financial maupun sektor riel 3. kondisi ekonomi baik nasional maupun internasional yang kurang mampu diantisipasi debitur 4. fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang.

2. 3.4. Kolektibilitas Non Performing Loan

Bank Indonesia menetapkan jenjang mutu kredit berdasarkan kolektibilitasnya. Kolektibilitas itu sendiri merupakan suatu kondisi pembayaran pokok atau angsuran pokok, bunga, dan tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan. Kolektibilitas itu pada prinsipnya berdasarkan lamanya waktu penyelesaian kewajiban nasabah berupa prinsipalangsuran prinsipal, bunga dan overdraft serta kemungkinan lainnya. Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009 USU Repository © 2008 Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia SE BI No.30267KEPDIR tanggal 27 Februari 1998 ditetapkan kriteria kredit berdasarkan kolektibilitasnya, yaitu: a. Lancar Pass, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Pembayaran angsuran pokok atau bunga tepat waktu 2. Memiliki mutasi rekening yang aktif 3. Merupakan bagian dari kredit yang dijamin dengan angsuran cash collateral b. Dalam perhatian khusus special mantion, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang belum melampaui 60 hari 2. Kadang-kadang terjadi cerukan 3. Mutasi rekening cendrung relatif aktif 4. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan 5. Sering didukung oleh pinjaman baru c. Kurang Lancar sun standard, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang tidak melampaui 90 hari 2. Sering terjadi cerukan 3. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009 USU Repository © 2008 4. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari 5. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur 6. Dokumentasi pinjaman yang lemah d. Diragukan doubtful, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang telah melampaui 180 hari 2. Terjadi cerukan yang bersifat permanen 3. Terjadi wan prestasi lebih dari 180 hari 4. Terjadi kapitalisasi bunga 5. Dokumentasi hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun untuk pengikatan jaminan e. Macet Loss, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang telah melampaui 270 hari 2. Kerugian operasional dengan pinjaman baru 3. Dari segi hukum maupun operasional dengan pinjaman baru, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai yang wajar.

2.3.5. Pencegahan Non Performing Loan