b. Penetapan standar kredit yang tinggi
Dengan meningkatkan standar kredit yang harus dipenuhi oleh calon nasabah debitur, resiko kegagalan dalam pemberian kredit dapat dikurangi, sekalipun
mungkin banyak pelamar kredit yang mengundurkan diri atau mengurungkan niatnya untuk mengambil kredit.
c. Asuransi pinjaman kepada perusahaan asuransi
Sekalipun asuransi itu akan menambah biaya kredit, namun keamanannya pada umumnya lebih terjamin. Dengan mengutamakan kepentingan naabah dan
kepentingan bisnis perbankan, manajemen perlu mempertimbangkan manejemen resiko yang tepat.
2.2.8. Kredit Umum Pedesaan KUPEDES
Kredit umum pedesaan yang disingkat KUPEDES adalah suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh BRI Unit Desa untuk mengembangkanmeningkatkan usaha
kecil yng layak di pedesaan, baik yang telah dibantu dengan fasilitas kredit. Dari pengertian di atas jelas bahwa kupedes diutamakan untuk membiayai
usaha kecil di pedesaan. Namun demikian untuk memperluas jangkauan pelayanan, maka Direksi BRI telah mengambil kebijakan agar Kupedes dapat diberikan pula
pada pegawai berpenghasilan tetap SE KANPUS NOSE : S 255 – KTN1185 tanggal 8 November 1985. Perlu ditekankan disini bahwa kupedes hanya disediakan
oleh BRI Unit Desa dan bukan bank lain termasuk KANCA BRI dan sasarannya
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008
adalah orang-orang yang mempunyai usaha selain dari pegawai yang berpenghasilan tetap seperti dimaksudkan dalam SE KANPUS NOSE : S 255 – KTN1185.
Sasaran Kupedes
Seperti yang telah diungkapkan di atas yang menjadi sasaran Kupedes adalah dua golongan masyarakat pedesaan, yaitu:
a. Pengusaha
Yaitu semua pengusaha yang bergerak dalam berbagai sektor ekonomi dalam wilayah kerja BRI Unit seperti pada sektor : pertanian,
perdagangan, jasa-jasa, dan lain-lain. b. Golongan berpenghasilan tetap
Adapun yang dimaksud dengan masyarakat golongan berpenghasilan Golbertabmenurut Surat Edaran Kantor Pusat BRI No. Surat Edaran :
S.212DIRBUD81986 adalah: 1.
Semua pegawai yang dimaksudkan dalam Peraturan Pemerintah PP No.6 Tahun 1974 bab 1 pasal 1. Pegawai negeri yang dimaksud:
• Pegawai Negeri Sipil baik pegawai sipil pusat, pegawai negeri sipil
daerah maupun pegawai negeri sipil lainnya yang ditetapkandiangkat Anggota TNI dan Polri dengan pangkat
Pembantu Letnan 1 kebawah dan bukan pejabat
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008
• Pegawai BUMN kecuali pegawai BRIBRI Unit dan bukan
pejabat •
Pegawai Perusahaan Daerah •
atas dasar Peraturan Pemerintah dengan pangkat IIId – PGPS – 1986 kebawah dan bukan pejabat.
Jenis-jenis Kupedes
1. Kupedes Modal Kerja Eksploitasi Fasilitas Kupedes ini diberikan kepada nasabah sebagai tambahan modal kerja
usaha untuk pengusaha atau untuk keperluan konsumsi bagi pegawai dengan sektor ekonomi sebagai berikut:
a. Sektor pertanian, misalnya untuk membiayai semua kegiatan yang sangat tergantung dan menunjang pada hasil usaha bercocok tanam seperti pengecer
pupukobat-obatan, usaha kecil yang mengumpulkan segala hasil pertanian perikanan peternakan perkebunan dan memasarkan kembali dengan atau tanpa
up gradingsortasi ataupun prosesing lebih lanjut. b. Sektor Perindustrian, misalnya untuk pembiayaaan pengelola bahan mentah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, pengelola bahan setengah jadi menjadi barang jadi termasuk biaya tenaga kerja.
c. Sektor perdagangan, misalnya untuk pembiayaan pembelian, penjualan dan pemasaran barang dagangan termasuk biaya tenaga kerja.
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008
d. Sektor Jasa dan lain-lain, misalnya untuk pembiayaan operasi bengkel, salon, penjahit, transport dan lain-lain termasuk biaya tenaga kerjanya.
e. Sektor Golongan Berpenghasilan Tetap, misalnya untuk pesta perkawinan atau biaya anak sekolah.
2. Kupedes Investasi
Kupedes ini diberikan kepada nasabah untuk pembiayaan pembangunan prasarana dan saranaperalatan produksi bagi pengusaha dan pembelianpembangunan
rumah atau peralatan kerja bagi pegawai.
Manfaat Kupedes
1. Nasabah Kupedes
Nasabah Kupedes pada umumnya adalah pengusaha kecil, baik yang bergerak di sektor pertanian maupun sektor non-pertanian. Pada umumnya para
pengamat beranggapan, bahwa dibandingkan dengan KUT, KCK, maka Kupedes dinilai hanya menjangkau lapisan masyarakat desa yang lebih atas.
Disamping itu nasabah Kupedes rata-rata mempunyai 4 empat kegiatan usaha. Dipersifikasi usaha tersebut dilakukan mereka antara lain untuk
menghindari resiko yang akan timbul dalam gejolak ekonomi. 2.
Penyerapan Tenaga Kerja, Penyerapan Teknologi, Dan Tingkat Konsumsi Peminjam Kupedes dalam melakukan usahanya mempekerjakan tenaga-
tenaga lain, baik tenaga kerja famili maupun tenaga upahan, dengan jumlah rata-rata 3-4 orang. Setelah menerima Kupedes penyerapan tersebut
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008
meningkat menjadi 4-5 orang per usaha. Tenaga kerja yang membantu pengusaha Kupedes terdiri dari tenaga kerja famili, tenaga kerja bagi hasil,
tenaga kerja harian, dan tenaga kerja borongan. Setelah menerima Kupedes ada pergeseran dari tenaga kerja famili ke tenaga kerja upahan. Peningkatan
penyerapan tersebut dapat mencegah tenaga-tenaga yang semula akan melakukan migrasi ke kota untuk tetap tinggal dan bekerja di desa-desa, hal
ini merupakan sumbangan yang cukup berarti dari pada nasabah Kupedes. Kualitas konsumsi nasabah Kupedes, dengan meningkatkan pendapatan
mereka, dilaporkan naik baik yang berupa alat-alat rumah tangga, pelayanan kesehatan, kualitas makanan maupun pendidikan anak-anak. Kaitan itu
langsung dalam jaringan bisnis yaitu kegiatan nasabah Kupedes dengan jaringan bisnis pedesaan lainnya berupa kaitan hulu, kaitan hilir atau kaitan
hulu dan hilir.
2.3. NON PERFORMING LOAN NPL 2.3.1.
Pengertian Non Performing Loan NPL
Setiap bank akan menjumpai pinjaman yang membawa resiko lebih besar daripada yang diperkirakan saat memberikan persetujuan permohonan kredit dalam
fortopolio kreditnya, bahkan juga pinjaman yang mungkin membawa resiko jauh lebih besar daripada yang lazimnya masih bisa dihadapi. Pinjaman-pinjaman yang
demikian dikategorikan dalam pinjaman yang bermasalah Non-Performing Loan
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008