penduduk setempat sehingga taraf kehidupan mereka diharapkan semakin membaik yang meliputi pendidikannya, perumahannya dan sebagainya.
2.5.3. Masalah yang Dihadapi Dalam Pengembangan Pariwisata
Adapun masalah yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata dapat dilihat dari segi kebijaksanaan pemerintah, segi ekonomi dan segi phisiologisnya yang dapat
diuraikan sebagi beikut : 1. Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Hal ini terjadi karena banyaknya wisatawan yang berkunjung ke tempat-
tempat wisata yang melakukan pembuangan sampah di lokasi wisata. 2. Terbatasnya tempat tinggal penduduk di daerah wisatawan itu dan ruang
gerak mereka di sekitarnya disebabkan lokasi tersebut digunakan sebagai kawasan wisata.
3. Investasi pariwisata sangat besar, sehingga bila proyek ini tidak memenuhi sasarannya akan mengakibatkan kerugian.
4. Terjadinya perubahan sosial yakni adanya perubahan sikap dan tingkah laku kehidupan generasi muda akibat pengaruh yang dibawa oleh wisatawan dalam
kehidupan sehari-hari. 5. Terjadinya perubahan harga-harga, dimana harga-harga umumnya menjadi
tinggi karena semua barang-barang ditujukan untuk kepentingan wisatawan dan adanya anggapan bahwa wisatawan mempunyai uang yang banyak.
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008
6. Daerah-daerah wisata pada umumnya laju pembangunan akan bertambah pesat. Biaya pembangunan di daerah lokasi wisata menjadi lebih tinggi karena
jauh dari sumber bahan bangunan dan sulit di jangkau.
2.5.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pariwisata
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan pariwisata yang sifatnya mendukung perkembangan tersebut, yaitu:
1. Keramahtamahan
Penduduk Masyarakat Indonesia yang dikenal dengan keramahtamahannya perlu terus
dipertahankan karena hal ini sangat perlu dan berpengaruh bagi wisatawan akan ketenangan dan betahnya wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah
tujuan wisata. 2. Kegiatan Pemasaran Kepariwisataan
Untuk lebih menigkatkan kepariwisataan perlu dilakukan kegiatan pemasaran kepariwisataan. Pemasaran ini dapat berbentuk brosur perjalanan, makalah
pariwisata, kartu pos dan lain-lain, yang diedarkan di dalam dan di luar negeri. Juga dapat dilakukan dengan mengundang biro-biro perjalanan luar negeri
untuk memperkenalkan daerah wisata. 3.
Misi-misi Kebudayaan
Negara kita yang penuh dengan budaya tradisional perlu diperkenalkan kepada masyarakat internasional dengan mengirim misi-misi kebudayaan kita
ke luar negeri. Juga untuk memperkenalkan lokasi atau daerah-daerah objek
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008
pariwisata, dalam hal ini peraturan duta-duta besar kita ke luar negeri perlu menggiatkan misi-misi kebudayaan.
4. Fasilitas
Kepariwisataan Fasilitas memegang peranan yang penting dalam pengembangan pariwisata,
karena betapapun baiknya suatu daerah tujuan wisata dan bagaimanapun efisiensinya promosi namun seorang wisatawan bisa akan kecewa bila ia tidak
dapat menemukan fasilitas yang diinginkannya. 5.
Penulisan Kepariwisataan
Penulisan kepariwisataan baik yang dilakukan oleh penulis dalam negeri maupun asing mengenai objek wista yang menarik di Indonesia untuk
diperkenalkan ke luar negeri baik yang dimuat dalam mass media dalam negeri maupun internasional.
Selain uraian di atas masih terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan pengembangan dan pembangunan yang menunjang sektor pariwisata, yaitu :
- Pemeliharaan objek-objek wisata yang sudah ada
- Pembangunan jalan-jalan atau seluruh transportasi lainnya yang
memudahkan mencapai tempat objek wisata -
Pengembangan fasilitas-fasiitas pendukung yang diperlukan pada daerah objek wisata tersebut.
- Menjaga mutu kesenian daerah agar benar-benar tetap asli sehingga
merangsang para wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008
Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut di atas diharapkan pengembangan pariwisata di Indonesia akan dapat memenuhi sasaran seperti yang
diinginkan, sehingga peranan pariwisata nantinya dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sekaligus menambah pendapatan masyarakat.
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN
Metode Penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi dalam memecahkan permasalahan dan menguji
hipotesa penelitian. Sehingga diketahui bagaimana pengaruh jumlah wisatawan, suku bunga kredit dan jumlah non performing loan terhadap permintaan kredit. Adapun
metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia BRI Persero, Unit Parapat yang terletak di jalan sisingamangarja No. 88 Kecamatan Girsang Sipangan
Bolon, Kabupaten Simalungun dan Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun.
3.2. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan Kredit Umum Pedesaan KUPEDES oleh usaha mikro di
Parapat. Faktor-faktor tersebut adalah jumlah Non Performing Loan NPL, tingkat suku bunga kredit, serta jumlah wisatawan.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang sudah ada obyek penelitiannya yang dapat diperoleh dari hasil kepustakaan,
Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009
USU Repository © 2008