Rescheduling Penjadwalan ulang Reconditioning Persyaratan ulang Restructuring Restrukturisasi

mendapatkan gaji atau imbalan yang sesuai dengan situasi pasar sehingga mendukung mereka dalam pekerjaan mereka.

c. Kebijakan persetujuan kredit

bank terhadap kredit yang digolongkan sebagai kredit bermasalah sebagai upaya terakhir setelah semua upaya pembinaan kredit dilakukan. Kredit yang telah diklasifikasikan sebagai kredit bermasalah, sebelum dilakukan penyelamatan dapat ditempuh beberapa usaha, antara lain: a. Peringatan tertulis untuk segera menyelesaikan kewajibannya yang tertunggak disamping usaha lain untuk melakukan penagihan. Peringatan tersebut dapat dilakukan selama tiga kali, apabila debitur belum juga menyelesaikan kewajibannya, maka bank dapat mencabut fasilitas kredit sehingga yang bersangkutan dapat dikenakan overdue. b. Apabila setelah dilakukan peringatan sampai tiga kali namun belum ada reaksi maka dapat ditempuh jalur hukum yaitu melalui Pengadilan Negeri bagi bank swasta dan bagi bank BUMN melalui Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN. Untuk mengatasi kredit bermasalah bank perlu melakukan penyelamatan, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan terhadap kredit bermasalah dilakukan dengan beberapa metode yaitu:

a. Rescheduling Penjadwalan ulang

yaitu: perubahan persyaratan kredit yang hanya menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu kredit. Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009 USU Repository © 2008 Bank memberikan kelonggaran waktu pelunasan kredit dengan cara menyusun ulang jadwal pelunasan, yang mencakup: 1. memperpanjang jangka waktu kredit Debitur diberi keringanan dalam masalah jangka waktu kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi 1 tahun sehingga debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya. 2. memperpanjang jangka waktu angsuran dalam hal ini jangka waktu angsuran diperpanjang sehingga jumlah angsuran mengecil Penjadwalan kembali sebaiknya dilakukan untuk usaha yang masih mempunyai prospek, tetapi menjadi tidak lancar karena faktor eksternal dan atau kesalahan manajemen yang diperkirakan masih dapat diperbaiki, seperti misalnya usaha debitur memiliki prospek untuk bangkit kembali, debitur menunjukkan itikad baik untuk membayar dan ada keyakinan bahwa debitur tetap berminat dan berniat untuk terus mengelola usahanya.

b. Reconditioning Persyaratan ulang

yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu dan atau persyaratan lainnya sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo kredit. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu dengan mengubah berbagai persyaratan : kapitalisasi bunga yaitu bunga dijadikan hutang pokok, Reni Novalina Sirait : Analisis Determinan Permintaan Kredit Umum Pedesaan Pada Pt. Bri Persero Studi Kasus : Unit Bri Parapat, 2009 USU Repository © 2008 penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, penurunan suku bunga, dan pembebasan bunga.

c. Restructuring Restrukturisasi

yaitu: perubahan syarat-syarat kredit yang menyangkut penambahan dana bank, konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru dan atau konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan dalam perusahaan, yang dapat disertai dengan pejadwalan kembali atau persyaratan kembali. Restrukturisasi dapat dilakukan antara lain dengan cara: 1. menambah jumlah kredit 2. peninjauan kembali syarat-syarat kredit 3. pembatasan rencana ekspansi perusahaan yang disesuaikan dengan kenyataan 4. memperbaiki struktur pendanaan 5. menekan biaya-biaya tetap 6. penambahan modal 7. penambahan pinjaman

d. Kombinasi