koroner. Obesitas dapat juga menyebabkan kolesterol total dan LDL tinggi yang mengakibatkan penyakit jantung koroner.
Konsumsi pangan yang berlebih yang berhubungan dengan peningkatan kolesterol dalam darah menghasilkan kadar lipid dalam darah. Komposisi makanan
seimbang yang menghasilkan kalori terdiri atas sumber karbohidrat 60-70 , protein 10-15 dan lemak tidak lebih dari 25 . Jumlah kalori yang dibutuhkan setiap hari
disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin. Berikut hubungan Pola konsumsi makanan dengan kolestrol darah total :
2.3.1. Hubungan Karbohidrat dengan Kolesterol Darah
Karbohidrat dalam makanan pada umunya dibedakan menjadi karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat merupakan sumber energi utama.
Sumber karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan yaitu padi-padian, atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula.
Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi di dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke sel-sel lemak yang dapat
menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas. Karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. 1satu gram karbohidrat menghasilkan 4 empat kalori. Sebagian karbohidrat
di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah
berlebihan akan menjadi gemuk hal ini akan meningkatkan kolesterol darah total dalam tubuh.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Grundy 1998 dalam buku gizi dan pangan, konsumsi tinggi karbohidrat cenderung meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan kadar
kolesterol HDL. Efek karbohidrat tersebut dipengaruhi jenisnya, karbohidrat sederhana lebih besar untuk meningkatkan kadar trigliserida dibandingkan dengan
yang kompleks.
2.3.2. Hubungan Lemak dengan Kolesterol Darah
Lemak pada makanan membuat rasa lebih gurih dan enak. Lemak terbagi atas lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Akan tetapi asupan lemak memberi
sumbangan yang besar terhadap peningkatan kolesterol dalam darah. Sumber utama lemak dan lipida adalah minyak dan tumbuh-tumbuhan seperti minyak kelapa,
minyak kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, mentega, margarin dan lemak hewan. Fungsi lemak sebagai sumber energi merupakan sumber energi yang
paling padat. Dalam 1 satu gram menghasilkan 9 sembilan kalori, yaitu dua setegah kali besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah
yang sama. Sebagai simpanan lemak, merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat
energi. Pengaruh lemak terhadap kesehatan bahwa, akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah apabila berlebih dan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh
melalui feces, urine dan kelenjar. Kondisi ini tidak baik untuk jantung dan pembuluh darah.
Hasil penelitian Jonnalagadda dkk 1996 konsumsi tinggi asam lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol plasma, diperkirakan setiap penambahan
asam lemak jenuh 1 dari total kalori terjadi peningkatan kolesterol darah sebanyak
Universitas Sumatera Utara
1,9 mgdl. Menurut National Cholesterol Education Program NCEP menganjurkan untuk membatasi konsumsi asam lemak jenuh 10 total kalori dan jika kadar
kolesterol masih tinggi dianjurkan untuk mengurangi sampai 7 dari total kalori Manurung, 2004
2.3.3. Hubungan Protein dengan Kolesterol Darah