Konsumsi Lemak dan Minyak Konsumsi Makanan Rendah Garam dan Tinggi Kalium

2.1.2. Konsumsi Makanan Sesuai Kebutuhan Tubuh

Makanlah Makanan untuk memenuhi kecukupan energi. Konsumsi energi yang melebihi mengakibatkan kenaikan berat badan, energi yang berlebih disimpan dalam bentuk lemak dan jaringan tubuh lain. Apabila keadaan ini berlanjut akan menyebabkan obesitas disertai berbagi gangguan kesehatan seperti penyakit hipertensi, penyakit diabetes melitus, penyakit jantung, dll. Kecukupan masukan energi bagi seseorang ditandai oleh berat badan yang normal. Berat badan merupakan petunjuk yang baik untuk mengetahui keadaan gizi dan kesehatan karena itu lakukan penimbangan berat badan secara teratur. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Sumber karbohidrat komplek adalah padi-padian,ubi, jagung, singkong, sagu, dll. Batasi sumber karbohidrat sederhana seperti gula sampai dengan 3 – 4 sdmhari, karena konsumsi gula yang berlebih akan menyebabkan konsumsi energi yang berlebih dan disimpan dalam jaringan tubuh sebagi lemak, akumulasi dalam waktu lama mengakibatkan obesitas.

2.1.3. Konsumsi Lemak dan Minyak

Lemak atau lipid adalah ikatan organik yang terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen yang bersifat larut dalam pelarut lemak seperti benzene dan eter Lubis, 2009. Lemak dalam makanan terdiri dari trigliserida, kolesterol, fosfolipid dan terbanyak terdapat dalam bentuk trigliserida. Berdasarkan ikatan lemaknya dan kemudahan proses pencernaan, lemak terbagi 3 golongan yaitu lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang Universitas Sumatera Utara paling mudah dicerna, lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang mudah dicerna, dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh yang sulit dicerna. Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal umumnya berasal dari makanan nabati, kecuali minyak kelapa. Makanan sumber asam lemak jenuh umumnya berasal dari hewan. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan PJK. Namun membiasakan makan ikan dapat mengurangi risiko menderita PJK, karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah. Berdasarkan jumlah atom karbon, asam lemak digolongkan menjadi asam lemak rantai pendek, asam lemak rantai sedang dan asam lemak rantai panjang. Berdasarkan posisi atom hidrogen yang berada pada ikatan rangkap, asam lemak tak jenuh dibagi menjadi cis dan trans. Kebutuhan lemak yang dianjurkan dalam sehari adalah 10-25 dari kebutuhan energi total. Kebutuhan lemak dalam keadaan sakit seperti dislipidemia membutuhkan modifikasi kebutuhan lemak tergantung dari berat dan ringannya kondisi penyakit Almatsier, 2005.

2.1.4. Konsumsi Makanan Rendah Garam dan Tinggi Kalium

Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram 1 sendok teh per hari. Konsumsi natrium yang berlebih terutama yang berasal dari garam dan sumber lain seperti produk susu dan bahan makanan yang diawetkan dengan garam merupakan pemicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi yang merupakan risiko untuk penyakit jantung. Universitas Sumatera Utara Berbeda halnya dengan natrium, kalium potassium merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah. lebih tinggi dibandingkan dengan natrium. Rasio tersebut kemudian menjadi terbalik akibat proses pengolahan yang banyak menambahkan garam ke dalamnya menyebabkan tingginya kadar natrium di dalam bahan, sehingga cenderung menaikkan tekanan darah. Dengan demikian, konsumsi natrium perlu diimbangi dengan kalium. Rasio konsumsi natrium dan kalium yang dianjurkan adalah 1:1. Sumber kalium yang baik adalah buah-buahan, seperti pisang, jeruk, dan lain-lain. Secara alami, banyak bahan pangan yang memiliki kandungan kalium dengan rasio.

2.1.5. Alkohol

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Konsumsi Pangan dengan Tingkat Kolesterol Drah Total Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara Kota Medan Tahun 2013

1 43 93

Gambaran Pola Konsumsi Makanan Keluarga Dan Kadar Iodium Dalam Garam Di Daerah Endemis Gaki Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan Kabupaten Dairi Tahun 2000

2 30 64

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Uji Penurunan Kadar Kolesterol Darah Marmot Jantan (Cavia porcelus) dari Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazoma ulmifolia Lamk)

2 72 82

Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Di Pematangsiantar)

1 62 103

Konsumsi Pangan Keluarga Dan Pola Pangan Harapan (PPH) Di Desa Kampong Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie

1 31 54

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM DAN KALIUM TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Hubungan Asupan Natrium Dan Kalium Terhadap Tekanan Darah Pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Natrium Dan Kalium Terhadap Tekanan Darah Pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

0 3 6

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN.

0 2 11

RUP Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Humbang Hasundutan

0 0 1