Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Metode Penilaian Konsumsi Pangan

1,9 mgdl. Menurut National Cholesterol Education Program NCEP menganjurkan untuk membatasi konsumsi asam lemak jenuh 10 total kalori dan jika kadar kolesterol masih tinggi dianjurkan untuk mengurangi sampai 7 dari total kalori Manurung, 2004

2.3.3. Hubungan Protein dengan Kolesterol Darah

Bahan makanan sumber protein terdiri dari bahan makanan protein hewani dan nabati. Berbagai penelitian memperlihatkan konsumsi protein hewani yang lebih cenderung meningkatkan kadar kolesterol darah. Hal tersebut disebabkan bahan makanan sumber protein nabati dapat mencegah dislipidemia karena kandungan serat dan asam lemak tak jenuhnya Manurung, 2004 Kelebihan kalori yang disebabkan konsumsi protein yang berlebihan juga dapat meningkatkan sintesis asam lemak sehingga dapat menyebabkan dislipidemia. Dalam hal ini, sumber karbonya membentuk asetil menjadi asetoasetil selanjutnya membentuk kolesterol.

2.4. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan

Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan tubuh setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energi dan zat-zat gizi. Kekurangan atau kelebihan dalam jangka waktu lama akan berakibat buruk terhadap kesehatan. Kebutuhan akan energi dan zat gizi tergantung pada beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, genetika dan keadan fisiologis seperti ibu hamil dan menyususi. Oleh karena itu, perlu disusun angka kecukupan gizi yang dianjurkan yang digunakan sebagai standart guna mencapai status gizi. Universitas Sumatera Utara Angka Kecukupan Gizi AKG yang dianjurkan adalah banyaknya masing- masing zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan mencakup hampir semua orang sehat untuk mencegah defesiensi zat gizi. Nilai angka kecukupan gizi untuk semua zat gizi kecuali energi ditetapkan selalu lebih tinggi daripada kecukupan rata- rata sehingga dapat dijamin, bahwa kecukupan hampir seluruh penduduk terpenuhi. Oleh karena itu asupan di bawah nilai angka kecukupan gizi tidak selalu berarti tidak cukup, tetapi makin jauh di bawah nilai tersebut risiko yang kurang maupun lebih dari nilai pakainya akan memberikan dampak pada terganggunya kesehatan. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur, jenis kelamin, dan aktivitas fisik. Angka Kecukupan Gizi energi rata-rata yang dianjurkan untuk orang dewasa kelompok umur 30-64 tahun. Tabel 2.3. Angka Kecukupan Gizi Energi Rata-Rata Yang Dianjurkan per orang per hari Pada Kelompok Umur 30-64 Tahun No Golongan Umur Berat Badan Tinggi Badan Energi 1 Pria : 30-49 tahun 50-64 tahun 62 62 165 165 2350 2250 2 Wanita 30-49 tahun 50-64 tahun 55 55 156 156 1800 1750 Sumber : Almatsier, 2009

2.5. Metode Penilaian Konsumsi Pangan

Asupan makan merupakan faktor utama yang berperan terhadap status gizi seseorang. untuk menilai status gizi individu dapat dilakukan melalui penilaian konsumsi pangan individu. Penilaian asupan zat gizi individu ditujukan untuk Universitas Sumatera Utara mengetahui kebiasaan makan dan menghitung jumlah yang dimakan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek Gibson, 1990 Menurut Gibson metode penilaian komsumsi pangan individu dapat dikelompokan menjadi dua kelompok utama, yaitu : 1 Metode konsumsi harian kuantitatif dan 2 Metode riwayat makanan dan frekuensi konsumsi pangan. Kedua metode ini memperoleh informasi retrospektif pola konsumsi pangan pada periode yang lama di masa lalu. Metode ini lazim digunakan untuk menilai asupan kebiasaan pangan atau kelompok pangan spesifik. Dengan modifikasi, metode ini dapat menyediakan data asupan kebiasaan zat gizi. Metode yang dipakai dalam penentuan asupan kebiasaan pangan tingkat individu dapat dibedakan atas 6 metode yaitu 1 Metode ingatan 24 jam 24-hours recall method 2 Metode pengulangan ingatan 24 jam repeated 24-hours recall method 3 Metode pencatatan makanan food record method 4 Metode penimbangan pangan weighed food method 5 Metode frekuensi konsumsi pangan food frequency method 6 Metode riwayat makanan dietary history. siagian, 2010. Untuk mendapatkan informasi terhadap kejadian yang telah lalu yang harus digali dari subjek penelitian, metode konsumsi pangan yang dipakai adalah metode ingatan 24 jam 24-hour food recall dan metode frekuensi konsumsi pangan food frequensi Basuki, 2000. 1. Metode ingatan 24 jam 24-hours recall method Dalam metode ingatan 24 jam digunakan untuk megetahui kuantitas makanan yang dikonsumsi selama satu hari dengan menggunakan formulir food Universitas Sumatera Utara recall 24 jam. Pada metode ini responden disuruh menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu, dimulai dari sejak dia bangun tidur pagi sampai tidur malam harinya. Untuk membantu mengingat dan menentukan jumlah yang dimakan, biasanya menggunakan alat bantu food model. Ketetapan model ini tergantung daya ingat responden dan kemampuankeahlian pewawancara untuk membantu responden mengingat jenis dan banyaknya makanan dan minuman yang dikonsumsi . Metode ingatan 24 jam jika dilakukan satu hari tidak dapat menggabarkan informasi rata-rata konsumsi. Sebaiknya dilakukan minimal 2x24 dengan selang watu 2 hari. Frekuensi pengukuran yang diperlukan tergantung pada tingkat keakuratan hasil yang diinginkan. Dalam menggunakan metode ini harus memperhitungkan pengaruh akhir minggu, musim dan liburan karena akan berpengaruh pada asupan pangan. Untuk mensiasati dapat menyediakan perkiraan asupan pangan nasional. 2. Metode frekuensi konsumsi pangan food frequency method Metode food frequency pangan adalah metode untuk mengatahui kebiasaan konsumsi pangan dari individu dalam jangka waktu tertentu. Prinsip pendekatan frekuensi makanan dalam kaitan antara asupan pangan dengan timbunya penyakit adalah bahwa rata-rata asupan jangka panjang yaitu, minggu, bulan atau tahun. Merupakan paparan yang lebih bermakna dibandingkan asupan pada beberapa hari. Dalam menggunakan metode food frequency perlu diperhatikan faktor-faktor seperti daftar bahan makanan yang akan ditanyakan, lamanya periode yang dimasukkan dalam perhitungan Gibson, 1990. Universitas Sumatera Utara

2.6. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Konsumsi Pangan dengan Tingkat Kolesterol Drah Total Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara Kota Medan Tahun 2013

1 43 93

Gambaran Pola Konsumsi Makanan Keluarga Dan Kadar Iodium Dalam Garam Di Daerah Endemis Gaki Desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan Kabupaten Dairi Tahun 2000

2 30 64

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Uji Penurunan Kadar Kolesterol Darah Marmot Jantan (Cavia porcelus) dari Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazoma ulmifolia Lamk)

2 72 82

Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Di Pematangsiantar)

1 62 103

Konsumsi Pangan Keluarga Dan Pola Pangan Harapan (PPH) Di Desa Kampong Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie

1 31 54

HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM DAN KALIUM TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Hubungan Asupan Natrium Dan Kalium Terhadap Tekanan Darah Pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Asupan Natrium Dan Kalium Terhadap Tekanan Darah Pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

0 3 6

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN GROBOGAN.

0 2 11

RUP Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Humbang Hasundutan

0 0 1