Ketertiban dalam bekerja Kesopanan dalam bekerja

yang diberikan kepadanya dengan cara menghindari pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk dan memberikan kepedulian yang besar kepada pekerjaanya.

e. Ketertiban dalam bekerja

Ketertiban dalam bekerja, yaitu mengendalikan diri dan menciptakan suasana aman dan tenang selama bekerja. Untuk mengukur kehematan kerja dalam menggunakan waktu, dan dan perlengkapan karyawan selama bekerja pada PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit, penulis menggunakan satu pertanyaan pada kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Desa sukamakmur Kecamatan Sibolangit, yaitu pertanyaan tentang karyawan yang berusaha menjaga keamanan dan ketertiban di ruang kantor tabel 25. Berdasarkan tabel 25 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang berusaha menjaga keamanan dan ketertiban di ruang kantor terdapat 18 orang 60 yang menjawab sering, responden yang menjawab sangat sering sebanyak 11 orang 37, dan responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 1 orang 3. Kemudian tidak ada responden yang menjawab jarang dan tidak pernah. Dengan demikian mayoritas responden menjawab bahwa selalu karyawan menjaga keamanan dan ketertiban di ruang kantor. Hal ini membuktikan bahwa bawahan selalu berusaha menciptakan kenyamanan dan ketenangan dalam ruangan tempat kerja. Usaha ini tercipta karena bawahan selalu menciptakan dan menjaga hubungan baik diantara mereka dan atasan tegas terhadap perilaku bawahannya yang tidak baik. Yamg menyatakan kadang-kadang ini mungkindapat terjadi karean kecenderungan timbulnya rasa jenuh pada saat bekerja dan Universitas Sumatera Utara juga karenaadanya kebiasaan karyawan yang merasa ingin mencari sensasi atau suasana baru.

f. Kesopanan dalam bekerja

Kesopanan dalam bekerja yaitu sopan santun atau tata krama selama bekerja baik diri pribadi maupun kepada atasan dan teman sejawat. Untuk mengukur kehematan kerja dalam menggunakan waktu, dan dan perlengkapan karyawan selama bekerja pada PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit, penulis menggunakan dua pertanyaan pada kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Desa sukamakmur Kecamatan Sibolangit, yaitu pertanyaan tentang kebiasaan berbincang-bincang dengan rekan-rekan sekerja secara santai waktu jam kerja berlangsung tabel 26, dan pertanyaan tentang peniruan tingkah laku sopan santun atasan dalam pergaulan sehari-hari tabel 27. Berdasarkan tabel 26 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang kebiasaan berbincang-bincang dengan rekan-rekan sekerja secara santai waktu jam kerja berlangsung terdapat 17 orang 57 yang menjawab kadang-kadang. Ini menunjukkan adanya kedekatan dan hubungan baik antara sesama karyawan terutama pada saat timbul kejenuhan karena terlalu banyaknya pekerjaan sehingga perlu menenangkan diri sejenak dengan sedikit berbagi dengan teman sekantor namun tidak sampai pada masalah pribadi tetapi hanya sebatas pekerjaan saja sambil bekerja. Responden yang menjawab jarang sebanyak 7 orang 23. Kemudian responden yang menjawab sering sebanyak 6 orang 20. Terkadang karyawan melakukan hal ini karena terlalu jenuh atau bosan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari dan tidak menikmati pekerjaannya sendiri. Dengan demikian mayoritas responden menjawab bahwa karyawan kadang-kadang melakukan Universitas Sumatera Utara kebiasaan berbincang-bincang dengan rekan-rekan sekerja secara santai waktu jam kerja berlangsung pada PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Kecamatan Sibolangit. Berdasarkan tabel 27 dapat dilihat bahwa jawaban responden tentang peniruan tingkah laku sopan santun atasan dalam pergaulan sehari-hari terdapat 16 orang 52 yang menjawab sering. Hal ini membuktikan bahwa sikap atasan merupakan tolak ukuratau cermin bagi bawahannya dalam meningkatkan disiplin. Dan yang menjawab sangat sering sama dengan jumlah yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang 17, sebagian karyawan menganggap kedisplinan timbul dari diri pribadi masing- masing bukan karena orang lain bahkan oleh atasan sekalipun. Dan yang menjawab jarang dan sama dengan yang menjawab tidak pernah sebanyak 2 orang 7, ini menunjukkan bahwa karyawan merasa cukup bijak dalam menentukan sikapnya sendiri yang merupakan cermindari dalam dirinya sebagai suatu kepribadian yang utuh. Dengan demikian mayoritas responden menjawab bahwa sering dilakukan peniruan tingkah laku sopan santun atasan dalam pergaulan sehari-hari.

g. Kesadaran akan pentingnya tugas atau pekerjaan