sebanyak 4 orang 13. Sedangkan responden yang menjawab jarang dan tidak pernah tidak ditemukan dalam penelitian ini. Dengan demikian mayoritas responden menjawab
bahwa sering adanya pemberian saran yang dilakukan oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawan pada PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Desa Sukamakmur
Kecamatan Sibolangit. Ini membuktikan bahwa atasan selalu perduli kepada bawahannya terlebih apalagi bawahannya sering merasa tidak mengeerti tentang tugas-tugasnya.
Disamping itu atasan sangat kooperatif dan bekerja sama dalam menciptakan efektifitas dan efisiensi kerja bawahannya sehinnga mencipta koordinasi kerja yang
berkesinambungan. Kemudian tentang pimpinan yang selalu mengingatkan agar tugas selesai tepat
pada waktunya terdapat 16 orang 53 yang menjawab sering, dan yang menjawab sangat sering sebanyak 9 orang 30, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5
orang 17. Dan tidak ada responden yang menjawab jarang dan tidak pernah. Dengan demikian mayoritas responden menjawab bahwa sering pimpinan mengingatkan agar
tugas karyawan selesai tepat pada waktunya. Ini menunjukkan bahwa atasan ingin karyawannya selalu patuh dan bertanggung jawab terhadap perintah atasan dan tugas
yang diberikan kepadanya dengan cara menyelesaiakn tugas-tugas pekerjaan tepay pada waktunya dan menghindari pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk dan memberikan
kepedulian yang besar pada pekerjaan.
d. Tindakan Disiplin
Upaya yang dapat dilakukan dalam pengawasan salah satunya adalah adanya tindakan disiplin . Tindakan disiplin yaitu segala usaha yang dilakukan pimpinan
Universitas Sumatera Utara
terhadap bawahan dalam rangka memberikan sanksi bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku.. Untuk mengukur tindakan disiplin yang dilakukan pimpinan pada PT. BPR Pijer
Podi Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit penulis menggunakan satu buah pertanyaan pada kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. BPR Pijer Podi
Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit, yaitu pertanyaan tentang pemberian sanksi atau hukuman jika karyawan melakukan pelanggaran atas ketentuan
yang telah ditetapkan tabel 13. Berdasarkan jawaban responden tentang pemberian sanksi atau hukuman jika
karyawan melakukan pelanggaran atas peraturan yang telah ditetapkan tabel 13 terdapat 16 orang 53 yang menjawab sering, Kemudian responden yang menjawab kadang-
kadang sebanyak 9 orang 30, dan yang menjawab jarang sebanyak 5 orang 17. Dan tidak ada responden yang menjawab sangat sering dan tidak pernah. Dengan
demikian mayoritas responden menjawab bahwa sering pemberian sanksi atau hukuman jika karyawan melakukan pelanggaran atas peraturan yang telah ditetapkan pada PT. BPR
Pijer Podi Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit. Hal ini menunjukkan bahwa atasan selalu memperingati atau menegur dan memberi sanksi atau hukuman jika
karyawan melanggar peraturan.
e. Tindakan Koreksi
Upaya yang dapat dilakukan dalam pengawasan salah satunya adalah adanya tindakan koreksi. Tindakan koreksi yaitu segala upaya yang dilakukan pimpinan untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan bawahan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur tindakan koreksi yang dilakukan pimpinan pada PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit penulis menggunakan tiga
buah pertanyaan pada kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit, yaitu pertanyaan tentang
pemberian sanksi atau hukuman, yaitu pertanyaan tentang tindakan perbaikan yang diambil jika terjadi masalah atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugas tabel 14,
tindakan koreksi yang dilakukan oleh atasan tabel 15 dan tentang pemeriksaan kemmbali yang dilakukan oleh atasan setelah menerima laporan atau hasil kerja
karyawan tabel 16. Berdasarkan jawaban responden tentang tindakan perbaikan yang diambil jika
terjadi masalah atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugas tabel 14 yang menjawab sering sebanyak 16 orang 53, kemudian responden yang menjawab sangat sering
sebanyak 8 orang 27 dan yang menjawab kadan-kadang sebanyak 5 orang 17, dan hanya 1 orang 3 yang menjawab jarang. Kemudian tidak ada responden yang
menjawab tidak pernah. Dengan demikian mayoritas responden menjawab bahwa menurut responden sering dilakukan tindakan perbaikan oleh atasan jika terjadi masalah
dalam pelaksanaan tugas. Berdasarkan jawaban responden tentang tindakan koreksi yang dilakukan oleh
atasan yang dapat meningkatkan disiplin karyawan tabel 15 terdapat 16 orang 53 yang menjawab sangat sering, dan yang menjawab sering sebanyak 9 orang 30,
kemudian yang menjawab kadang-kadang sebanyak 5 orang 17. Dan tidak ada responden yang menjawab jarang dan tidak pernah. Dengan demikian mayoritas
responden menjawab sangat sering dilakukan tindakan koreksi oleh atasan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jawaban responden tentang pemeriksaan kembali yang dilakukan atasan setelah menerima laporan atau hasil kerja karyawan yang dapat meningkatkan
disiplin karyawan tabel 16 terdapat 15 orang 50 yang menjawab sering, responden yang menjawab sangat sering sebanyak 11 orang 37. Kemudian responden yang
menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang 13. Dan tidak ada responden yang menjawab jarang dan tidak pernah. Dengan demikian mayoritas responden menjawab
bahwa sering dilakukan pemeriksaan oleh atasan setelah menerima laporan atau hasil kerja karyawan pada PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan
Sibolangit. Dalam hal ini berarti atasan sudah mempunyai hubungan yang baik dengan bawahannya dimana atasan berusaha memperhatikan pekerjaan bawahannya dengan
mengoreksi bahkan memberikan kritikan dan saran perbaikan yang diperlukan oleh karyawan.
2. Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. B PT. BPR Pijer Podi Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit Variabel Y
Disiplin kerja karyawan dapat diukur melalui delapan indikator yang terdiri dari kepatuhan terhadap peraturan organisasi, ketaatan terhadap tata tertib dan peraturan,
ketentuan dan ketelitian selama bekerja, kehematan dalam bekerja, kesopanan dalam bekerja, kesadaran akan pentingnya tugas dan pekerjaan dan pelayanan.
a. Kepatuhan terhadap peraturan organisasi