Artinosi Prefiks {i-} Fungsi Prefiks {te-}

b. Fungsi Prefiks {i-}

Prefiks {i-} berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif. Contoh: {i-} + faku ‘cangkul’  ifaku ‘dicangkul’ Dalam kalimat: Ifaku namagu danö ba zinga nomoma Dicangkul ayahku tanah di samping rumah kami ‘Tanah di samping rumah kami dicangkul oleh ayahku’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda faku ‘cangkul’ menjadi kelas kata kerja ifaku ‘dicangkul’.

c. Artinosi Prefiks {i-}

Arti prefiks {i-} adalah menyatakan suatu tindakan yang pasif. Jika digunakan dalam kalimat, maka bentuk dasar yang dilekati prefiks {i-} menunjukkan makna tunggal. Contoh: {i-} + boto ‘pecahkan’  iboto ‘dipecahkan’ Dalam kalimat: Iboto ga’agu wiga da’ ö fao fönu Dipecahkan abangku piring itu ikut kemarahan ‘Piring itu dipecahkan oleh abangku dengan penuh kemarahan’ Pada proses pembubuhan prefiks {i-} terhadap bentuk dasar boto pecahkan yang fonem awalnya berupa bunyi konsonan hambat bilabial b tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar. {i-} + tegu ‘tegur’  itegu ‘ditegur’ Dalam kalimat: Itegu ia gurunia Ditegur dia gurunya Universitas Sumatera Utara ‘Dia ditegur oleh gurunya’ Pada proses pembubuhan prefiks {i-} terhadap bentuk dasar tegu tegur yang fonem awalnya berupa bunyi konsonan hambat alveolar t tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar.

4.3.1.6 Prefiks {te-} a. Proses prefiksasi {te-}

Prefiks {te-} tidak mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada bentuk dasar. Contoh: {te-} + fahö ‘tikam’  tefahö ‘tertikam’ {te-} + tuyu ‘pilih’  tetuyu ‘terpilih’ {te-} + rongo ‘dengar’  terongo ‘terdengar’ {te-} + faku ‘cangkul’  tefaku ‘tercangkul’ Pada contoh di atas diketahui bahwa penggabungan prefiks {te-} dengan bunyi konsonan frikatif labiodental tidak bersuara f, bunyi konsonan hambat alveolar t, dan bunyi konsonan getar alveolar r tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar. Berdasarkan distribusinya prefiks {te-} dapat melekat pada: 1. Kata kerja Contoh: {te-} + rara ‘hibur  terara ‘terhibur’ 2. Kata benda. Contoh: {te-} + faku ‘cangkul’  tefaku ‘tercangkul’ Universitas Sumatera Utara

b. Fungsi Prefiks {te-}

Prefiks {te-} berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif. Contoh: {te-} + faku ‘cangkul’  tefaku ‘tercangkul’ Dalam kalimat: Tefaku danö da’a börö walö ahono dangamö da’ö Tercangkul tanah ini karena ketidaktenangan tanganmu itu ‘Tanah ini tercangkul gara-gara tanganmu yang jahil itu’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda faku ‘cangkul’ menjadi kelas kata kerja tefaku ‘tercangkul’

c. Artinosi Prefiks {te-}