Fungsi Sufiks {-sa} Artinosi sufiks {-sa}

Contoh: Fa’awö ‘berteman’ + {-sa}  fa’awösa ‘pertemanan’ Fabali ‘berpisah’ + {-sa}  fabalisa ‘perpisahan’ Fayawa ‘menyombongkan’ + {-sa}  fayawasa ‘kesombongan’ Fatiu ‘sirik’ + {-sa}  fatiusa ‘kesirikan’ Pada contoh di atas diketahui bahwa penggabungan sufiks {-sa dengan bentuk dasar yang fonem akhirnya berupa bunyi vokal ö, bunyi vokal i, bunyi vokal a, dan bunyi vokal u tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar yang dilekati sufiks tersebut. Berdasarkan distribusinya sufiks {-sa} hanya dapat melekat pada kata kerja. Contoh: Fa’awö ‘berteman’ + {-sa}  fa’awösa ‘pertemanan’ Fatiu ‘sirik’ + {-sa}  fatiusa ‘kesirikan’

b. Fungsi Sufiks {-sa}

Sufiks {-sa} berfungsi untuk membentuk kata benda. Contoh: Fa’awö ‘berteman’ + {-sa}  fa’awösa ‘pertemanan’ Dalam kalimat: Fa’awösa da’ö abölö sökhi moroi ba wa’udusa Pertemanan itu lebih baik daripada permusuhan ‘Pertemanan itu lebih baik daripada permusuhan’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata kerja fa’awö ‘berteman’ menjadi kelas kata benda fa’awösa ‘pertemanan’.

c. Artinosi sufiks {-sa}

Arti sufiks {-sa} adalah menyatakan hal yang tersebut pada bentuk dasar Contoh: Universitas Sumatera Utara Fakara ‘bertengkar’ + {-sa}  fakarasa ‘pertengkaran’ Dalam kalimat: Fakarasa da’ö no ara labörötaigö Pertengkaran itu sudah lama dimulai ‘Pertengkaran itu sudah lama dimulai’ Pada proses pembubuhan sufiks {-sa} terhadap bentuk dasar fakara bertengkar yang berfonem akhir bunyi vokal a tidak terjadi perubahan fonem pada bentuk dasar. Famai ‘bermain’ + {-sa}  famaisa ‘permainan’ Dalam kalimat: Famaisa da’a ambö baga Permainan ini kurang bagus ‘Permainan ini kurang bagus’ Pada proses pembubuhan sufiks {-sa} terhadap bentuk dasar famai bermain yang berfonem akhir bunyi vokal a tidak terjadi perubahan fonem pada bentuk dasar.

4.3.3.10 Sufiks {-a} a. Proses Sufiksasi {-a}

Sufiks {-a} tidak mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada bentuk dasar. Dalam bahasa Nias, kosakata yang dapat dilekati oleh sufiks {-a} jumlahnya terbatas. Contoh: Orudu ‘bergabung’ + {-a}  orudua ‘gabungan’ Orahu ‘berkumpul’ + {-a}  orahua ‘perkumpulan’ Owulo ‘berkumpul’ + {-a}  owuloa ‘perkumpulan’ Universitas Sumatera Utara Pada contoh di atas diketahui bahwa penggabungan sufiks {-a dengan bentuk dasar yang fonem akhirnya berupa bunyi vokal u dan bunyi vokal o tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar yang dilekati sufiks tersebut. Berdasarkan distribusinya sufiks {-a} hanya dapat melekat pada kata kerja. Contoh: Orudu ‘bergabung’ + {-a}  orudua ‘gabungan’ Orahu ‘berkumpul’ + {-a}  orahua ‘perkumpulan’

b. Fungsi Sufiks {-a}