Fungsi Sufiks {-gö} Artinosi Sufiks {-gö}

vokal ö tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar yang dilekati sufiks tersebut. Berdasarkan distribusinya sufiks {-gö} dapat melekat pada: 1. Kata kerja Contoh: Tanö ‘tanam’ + {-gö}  tanögö ‘tanamkan’ 2. Kata benda Contoh: Balu-balu ‘penutup’ + {-gö}  balugö ‘tutupi’

b. Fungsi Sufiks {-gö}

Sufiks {-gö} berfungsi untuk membentuk kata kerja. Contoh: Balu-balu ‘penutup’ + {-gö}  balugö ‘tutupi’ Dalam kalimat: Balugö gö da’ö enaö lö itugelai ngalö-ngalö Tutupi makanan itu supaya tidak dihinggapi lalat ‘Tutupi makanan itu supaya tidak dihinggapi lalat’ Pada contoh di atas kelas kata benda balu-balu ‘penutup’ berubah menjadi kelas kata kerja balugö ‘tutupi’. Pada proses pembubuhan sufiks {-gö} terhadap bentuk dasar balu-balu penutup terjadi pelesapan sebagian bentuk ulangnya sehingga bentuknya menjadi balugö tutupi.

c. Artinosi Sufiks {-gö}

Arti dari sufiks {-gö} adalah menyuruh mengerjakan yang tersebut pada bentuk dasar. Contoh: Universitas Sumatera Utara Aduwa ‘tumpah’ + {-gö}  duwagö ‘tumpahkan’ Dalam kalimat: Duwagö nidanö da’ö ba zalo Tumpahkan air itu ke lantai ‘Tumpahkan air itu ke lantai’ Pada proses pembubuhan sufiks {-gö} terhadap bentuk dasar aduwa tumpah terjadi pelesapan fonem a yang terletak di awal bentuk dasar tersebut sehingga bentuknya menjadi duwagö tumpahkan. Orudu ‘bergabung’ + {-gö}  orudugö ‘gabungkan’ Dalam kalimat: Orudugö mbua da’a ba zisambua naha Gabungkan buah ini di yang satu tempat ‘Gabungkan buah ini dalam satu tempat’ Pada proses pembubuhan sufiks {-gö} terhadap bentuk dasar orudu bergabung yang berfonem akhir u tidak terjadi perubahan fonem pada bentuk dasar.

4.3.3.3 Sufiks {-ni} a. Proses Sufiksasi {-ni}

Sufiks {-ni} tidak mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada bentuk dasar. Contoh: Förö ‘tidur’ + {-ni}  föröni ‘tiduri’ Öli ‘pagar’ + {-ni}  ölini ‘pagari’ Asio ‘garam’ + {-ni}  asioni ‘garami’ Aukhu ‘panas’ + {-ni}  aukhuni ‘panaskan’ Pada contoh di atas diketahui bahwa penggabungan sufiks {-ni} dengan bentuk dasar yang fonem akhirnya berupa bunyi vokal ö, bunyi vokal i, bunyi Universitas Sumatera Utara vokal o, dan bunyi vokal u tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar yang dilekati sufiks tersebut. Berdasarkan distribusinya sufiks {-ni} dapat melekat pada: 1. Kata kerja Contoh: dadao ‘duduk’ + {-ni}  dadaoni ‘duduki’ 2. Kata benda Contoh: Asio ‘garam’ + {-ni}  asioni ‘garami’ 3. Kata sifat Contoh: Aukhu ‘panas’ + {-ni}  aukhuni ‘panaskan’

b. Fungsi Sufiks {-ni}