Fungsi Prefiks {fa-} Artinosi Prefiks {fa-}

Contoh: {fa-} + tunu ‘bakar’  fanunu ‘pembakaran’ {fa-} + boto ‘pecahkan’  famoto ‘pemecah’ 2. Kata Benda Contoh: {fa-} + sarewa ‘celana’  fosarewa ‘pakaikan celana’ {fa-} + baru ‘baju’  fobaru ‘pakaikan baju’ 3. Kata Sifat Contoh: {fa-} + a’usö ‘kuning’  fanga’usö ‘penguning’ {fa-} + aukhu ‘panas’  fangaukhu ‘pemanas’

b. Fungsi Prefiks {fa-}

Prefiks {fa-} berfungsi untuk membentuk kata kerja dan kata benda. 1. Kata kerja Contoh: {fa-} + baru ‘baju’  fobaru ‘pakaikan baju’ Dalam kalimat: Fobaru nakhimö nogu Pakaikan baju adikmu nak ‘Pakaikan baju pada adikmu, nak’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda baru ‘baju’ menjadi kelas kata kerja fobaru ‘pakaikan baju’. 2. Kata benda Contoh: {fa-} + su’a ‘ukur’  fanu’a ‘pengukur’ Dalam kalimat: Hezo ösetagö fanua’a mböra mege Dimana kamu letakkan pengukur beras tadi ‘Di mana kamu letakkan pengukur beras tadi’ Universitas Sumatera Utara Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata kerja su’a ‘ukur menjadi kelas kata benda fanu’a ‘pengukur’.

c. Artinosi Prefiks {fa-}

Prefiks {fa-} memiliki arti sebagai berikut: 1. Menyatakan penyebab sesuatu yang berhubungan dengan bentuk dasar. Contoh: {fa-} + a’usö ‘kuning’  fanga’usö ‘penguning’ Fanga’usö gö zi so ba dete meza da’ö Penguning makanan yang ada di atas meja itu ‘Yang terletak di atas meja itu adalah penguning makanan’ Pada proses pembubuhan prefiks {fa-} terhadap bentuk dasar a’usö kuning yang fonem awalnya berupa bunyi vokal terjadi penambahan bunyi konsonan nasal velar ŋ di awal bentuk dasar tersebut sehingga bentuknya menjadi fanga’usö penguning. 2. Menyatakan alat. Contoh: {fa-} + taböi ‘usir’  fanaböi ‘pengusir’ Ihaogö fanaböi ndri duagu Dibuat pengusir nyamuk kakekku ‘Alat pengusir nyamuk dibuat oleh kakekku’ Pada proses pembubuhan prefiks {fa-} terhadap bentuk dasar taböi usir terjadi perubahan bunyi konsonan hambat alveolar t menjadi bunyi konsonan nasal alveolar n di awal bentuk dasar tersebut sehingga bentuknya menjadi fanaboi pengusir. 3. Memakaikan apa yang tersebut pada bentuk dasar. Contoh: {fa-} + laeduru ‘cincin’  folaeduru ‘pakaikan cincin’ Universitas Sumatera Utara Folaeduru nonomö fatua lö mofanö ami Pakaikan cincin anakmu sebelum pergi kalian ‘Pakaikan cincin pada anakmu sebelum kalian pergi’ Pada proses pembubuhan prefiks {fa-} terhadap bentuk dasar laeduru cincin yang fonem awalnya berupa bunyi konsonan lateral alveolar l, terjadi perubahan bunyi vokal a pada prefiks {fa-} menjadi bunyi vokal o sehingga bentuknya menjadi folaeduru pakaikan cincin.

a.2 Prefiks {fa-} yang tidak mengalami perubahan bentuk