Fungsi Konfiks {la-si} Artinosi Konfiks {la-si}

b. Fungsi Konfiks {la-si}

Konfiks {la-si} berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif. Contoh: {la-si} + aoha ‘ringan’  la’aohasi ‘diringankan’ Dalam kalimat: La’aohasi noroma ba wa’asora ba da’a Diringankan beban kami dengan keberadaan mereka di sini ‘Beban kami diringankan dengan keberadaan mereka di sini’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata sifat aoha ‘ringan’ menjadi kelas kata kerja la’aohasi ‘diringankan’.

c. Artinosi Konfiks {la-si}

Konfiks {la-si} memiliki arti sebagai berikut: 1. Menjadikan sesuatu seperti yang tersebut pada bentuk dasar. Contoh: {la-si} + fagölö ‘sama’  lafagölösi ‘disamakan’ Dalam kalimat: Asese sibai lafagölösi mbawa nono alawe da’ö khö ninania Sering sangat disamakan wajah gadis itu kepada ibunya ‘Wajah gadis itu sangat sering disamakan dengan ibunya’ Pada proses pembubuhan konfiks {la-si} terhadap bentuk dasar fagölö sama yang berfonem awal bunyi konsonan frikatif labiodental f tidak terjadi perubahan fonem pada bentuk dasar. 2. Menegaskan arti yang tersebut dalam bentuk dasar. Contoh: {la-si} + anunö ‘bernyayilah’  la’anunösi ‘dinyanyikan’ Dalam kalimat: La’anunösi zinunö da’ö fao wa’omuso dödö Dinyanyikan lagu itu dengan kegembiraan hati ‘Lagu itu dinyanyikan dengan rasa gembira’ Universitas Sumatera Utara Pada proses pembubuhan konfiks {la-si} terhadap bentuk dasar anunö bernyanyilah yang berfonem awal bunyi vokal a tidak terjadi perubahan fonem pada bentuk dasar.

4.3.4.10 Konfiks {ma-i} a. Proses Konfiksasi {ma-i}

1. Konfiks {ma-i} menjadi {mang-i} apabila melekat pada bentuk dasar yang berfonem awal vokal. Penggabungan konfiks {ma-i} dengan bunyi vokal yang terletak di awal bentuk dasar menyebabkan penambahan konsonan nasal velar ŋ di awal bentuk dasar tersebut. Contoh: {ma-i} + okafu ‘dingin’  mangokafui ‘mendinginkan’ Pada proses pembubuhan konfiks {ma-i} terhadap bentuk dasar okafu dingin terjadi penambahan fonem ŋ sehingga bentuknya menjadi mangokafui mendinginkan. 2. Konfiks {ma-i} menjadi {man-i} apabila melekat pada bentuk dasar yang berfonem awal konsonan s. Penggabungan konfiks {ma-i} dengan bunyi konsonan frikatif alveolar s yang terletak di awal bentuk dasar menyebabkan penambahan konsonan nasal alveolar n di awal bentuk dasar tersebut. Contoh: {ma-i} + sagö ‘atap’  managöi ‘memasang atap’ Pada proses pembubuhan konfiks {ma-i} terhadap bentuk dasar sagö atap terjadi pelesapan fonem s dan digantikan oleh fonem n sehingga bentuknya menjadi managöi sedang memasang atap. Berdasarkan distribusinya konfiks {ma-i} dapat melekat pada: Universitas Sumatera Utara 1. Kata kerja Contoh: {ma-i} + owulo ‘berkumpul’  mangowuloi ‘mengumpulkan’ 2. Kata benda Contoh: {ma-i} + sagö ‘atap’  managöi ‘memasang atap’ 3. Kata sifat Contoh: {ma-i} + okafu ‘dingin’  mangokafui ‘mendinginkan’

b. Fungsi Konfiks {ma-i}