5.1.2 Agama
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian mengenai agama responden yang dilakukan oleh peneliti dilapangan dapat dilihat pada tabel 5.3,
sebagai berikut: Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Agama
No. Kategori
Frekuensi F Persentase
1. 2
Islam Kristen
35 8
82,98 17,02
Jumlah 47
100,00
Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah
beragama Islam dengan jumlah tiga puluh lima responden 82,98 menunjukan bahwa penduduk di lingkungan XII Silalas berkelompok dan penduduk pendatang
lebih senang tinggal pada komunitas beragama Islam. Sedangkan sebanyak delapan responden 17,02 adalah beragama Kristen, keberadaan masyarakat
yang beragama Kristen disana tidak menutup diri meskipun populasinya hanya minoritas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
No Suku Bangsa
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
Melayu Mandailing
Jawa Batak
17 14
8 8
36,17 29,79
17,02 17,02
Total 47
100,00
Sumber: Data Primer 2013 Tabel 5.4 mengindikasikan bahwa mayoritas responden adalah suku
Melayu yaitu sebanyak 17 responden 36,17. Suku Melayu adalah penduduk yang bermukim di sekitar bantaran sungai Deli dan merupakan penduduk asli dari
Kecamatan Medan Barat. Sedangkan empat belas responden 27,79 adalah suku Mandailing yang merupakan penduduk pendatang diantaranya; Hamdan,
Zahry, Adnan, dan Roslinah. Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
SD SMP
SMA Perguruan Tinggi
5 9
27 6
10,64 19,15
57,45 12,77
Total 47
100,00
Sumber: Data Primer 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa sebanyak lima responden 10,64 adalah tamatan Sekolah Dasar yang usia lanjut dan tidak memperoleh
pekerjaan. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat tersebut mempengaruhi jenis pekerjaan masyarakat yang hanya terbatas pada pekerjaan yang
mengandalkan tenaga dan kekuatan fisik semata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sembilan responden 19,15 yang
menyelesaikan pendidikan sebatas SMP adalah usia produktif, yaitu umur 26-30 tahun. Sedangkan dua puluh delapan responden 57,45 yang tamat dari SMA
adalah mayoritas bekerja sebagai buruh didaerah KIM I Mabar, yakni berusia diantara 31-38 tahun. Sedangkan enam responden 12,77 tamatan Perguruan
Tinggi memperoleh pekerjaan sebagai PNS di birokrat pemerintahan daerah kota Medan. Data tersebut mengindikasikan bahwa terjadi penurunan tingkat
pendidikan yaitu, responden usia produktif yang tamat SMA menurun menjadi hanya tamat SMP dan tidak memungkinkan untuk memperoleh pekerjaan yang
layak. Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan
Frekuensi F Persentase
1 2
3 4
PNS Buruh
Tidak Bekerja Lain-lain
6 15
21 5
12,27 31,91
44,68 10,64
Total 47
100,00
Sumber: Data Primer 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah buruh dengan jumlah lima belas responden 31,91 baik buruh yang bekerja di
pabrik. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat strategis dan letak daerah tempat tinggal yang dekat dengan daerah KIM I Mabar sebagai kawasan daerah industri.
Selain berprofesi sebagai buruh dan supir truk tangki BBM dan CPO, beberapa dari responden memang mempunyai usaha seperti depot elpiji, dan warung
sembako, dan dalam usahanya responden dibantu oleh sang istri, tetapi responden lebih mengakui dirinya sebagai buruh karena, waktu mereka lebih banyak
dihabiskan untuk bekerja di pabrik. Sedangkan dua puluh satu responden 44,68 adalah ibu rumah tangga
yang kesehariannya bekerja mengurus keluarga dan dapur, namun pada waktu tertentu responden akan pergi ke Kampung Nelayan Medan Labuhan untuk
menjalankan aktivitas untuk pengupasan kulit udang. Walau begitu, responden lebih mengakui dirinya sebagai ibu rumah tangga, alasannya adalah karena beliau
lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada batasan pekerjaan yang digunakan sebagai syarat
untuk ikut berpartisipasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta dari program tanggung jawab
sosial tersebut.
5.2 Efekktivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 5.2.1 Pemahaman Program