5.2.4 Tercapainya Target
Berdasarkan olah data yang diperoleh berdasarkan kuisioner penelitian mengenai tercapainya target pelaksanaan program tanggung jawab sosial
perusahaan yang dijawab oleh responden dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut: Tabel 5.17
Ada Tidaknya Penetapan Target yang Harus Dicapai Sebelum Pelaksanaan Kegiatan
No Penetapan Target
Frekuensi F Persentase
1 2
Ada Ragu-ragu
29 18
61,70 38,30
Total 47
100,00
Sumber: Data primer 2013 Berdasarkan data pada tabel 5.17 diketahui bahwa sebanyak dua puluh
sembilan responden 61,70 mengaku bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan ada penetapan target yang harus dicapai.
Penetapan target kegiatan tersebut dibicarakan dan disampaikan sebelum pelaksanaan dari program tanggung jawab sosial perusahaan yang dari itu melalui
wadah komunikasi dan informasi antara peserta dengan Staff Manajer dan Asisten Divisi Corporate Social Responsibilty.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada responden yang memberikan jawaban tidak, karena mereka percaya bahwa pihak petugas pasti
menetapkan target dari setiap kegiatan hanya saja mereka kurang mengetahui masalah penetapan target, seperti halnya delapan belas 38,30 yang memberi
jawaban ragu-ragu. Responden adalah peserta program tanggung jawab sosial perusahaan yang baru bergabung dalam program tanggung jawab sosial
Universitas Sumatera Utara
perusahaan Corporate Social Responbilty dan Program Kemitraan Bina Lingkungan sejak tahun 2009 dan 2012 dan responden yang jarang menghadiri
diskusi, oleh karena itu mereka ragu-ragu dalam menanggapi target kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan.
Hasil analisis penetapan target, menunjukkan bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif”. Hal tersebut sesuai dengan
jumlah persentase jawaban responden yaitu 61,70 yang mengaku bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan ada penetapan
target yang harus dicapai. Tabel 5.18
Pengetahuan Responden Berdasarkan Target yang Harus Dicapai untuk Setiap Kegiatan
No Penetapan Target Frekuensi F
Persentase 1
2 3
Tahu Kurang tahu
Tidak tahu 20
17 10
42,55 36,17
21,28 Total
47 100,00 Sumber: Data primer 2013
Tabel 5.18 dapat diketahui bahwa sosialisasi penetapan target dibicarakan melalui musywarah dan diskusi, oleh karena itu target yang ditetapkan untuk
setiap kegiatan diketahui oleh dua puluh responden 42,55 yang rutin mengikuti pertemuan. Menurut responden, penetapan target cukup masuk akal
karena peserta di posisikan sebagai obyek sekaligus subyek pemberdayaan, selain dijadikan sebagai sasaran program, peserta Corporate Social Responbility diberi
kesempatan untuk berkontribusi menentukan target kegiatan, peserta Corporate
Universitas Sumatera Utara
Social Responbility disebut sebagai pihak yang lebih mengetahui kondisi di lapangan. Untuk target kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, peserta
Corporate Social Responbility berperan dalam menetapkan jumlah material, jenis material dan atau materi-materi dan bantuan solusi yang paling dibutuhkan,
penetapan kesiapan peserta hingga terjun langsung ke implementasi dari pelatihan worskshop, penentapan jumlah keluarga yang membutuhkan bantuan
perlengkapan mandi cuci kakus sampai pada jangka waktu penyelesaiannya. Sedangkan sepuluh responden 21,28 hanya mengetahui sebagian dan
sebagian lagi tidak tahu mengenai target kegiatan yang harus dicapai, hal ini disebabkan karena responden kurang paham mengenai penetapan target.
Sementara tujuh belas responden 36,17 tidak tahu sama sekali mengenai target yang harus dicapai untuk setiap kegiatan. Responden adalah peserta Corporate
Social Responbility yang baru bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responbility dan Program Kemitraan Bina
Lingkungan dan responden yang jarang menghadiri diskusi kelompok, oleh karena itu mereka tidak tahu tentang target kegiatan program tanggung jawab
sosial perusahaan karena sibuk akan pekerjaan sehari-hari. Berdasarkan hasil analisis pengetahuan responden mengenai target yang
harus dicapai untuk setiap kegiatan, maka diketahui bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan adalah “efektif”, dengan jumlah persentase jawaban dua
puluh responden yaitu 42,55. Namun menanggapi banyaknya responden yang tidak mengetahui dan kurang tahu masalah penetapan target kegiatan yang harus
dicapai sebelum pelaksanaan kegiatan, maka pihak petugas harus fokus dan perlu berbenah. Target kegiatan adalah inti dari pada pelaksanaan program tanggung
Universitas Sumatera Utara
jawab sosial perusahaan dalam usaha meningkatkan pendapatan responden, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perubahan pola pikir kearah yang
lebih baik. Untuk itu pihak petugas harus memberikan materi mengenai penetapan target yang ingin dicapai dari suatu kegiatan sebelum memulai kegiatan tanggung
jawab sosial perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar peserta Corporate Social Responbilty mengerti apa yang harus mereka capai, apa kendala dan sejauh apa
kemampuan mereka. Tabel 5.19
Kesesuaian Target dengan Kebutuhan Responden
No Kesesuaian target
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Sesuai
Kurang sesuai Tidak sesuai
21 17
9 44,68
36,17 19,15
Total 47
100,00
Sumber: Data primer 2013 Berdasarkan tabel 5.19 sebanyak dua puluh satu responden 44,68
berpendapat bahwa target yang harus dicapai atau ditetapkan sudah sesuai dengan kebutuhan responden. Hal tersebut dikarenakan penetapan target program
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat atau berdasarkan pertimbangan kebutuhan dilapangan, seperti; pembangunan mandi cuci kakus, penyediaan
material untuk renovasi dan pelatihan dalam mendukung pekerjaan sebagai wirausahawan. perbaikan taraf hidup
Sementara tujuh belas responden 36,17 yang memberi jawaban kurang sesuai adalah responden yang kurang puas dengan hasil target yang mereka dapat
dan responden yang belum berhasil menjalankan target kegiatan. Responden
Universitas Sumatera Utara
berharap adanya peningkatan kinerja pihak petugas dalam mengarahkan dan pelatihan peserta Corporate Social Responbility dalam upaya mencapai target.
Sedangkan sembilan responden 19,15 adalah peserta Corporate Social Responbility yang kurang mengerti mengenai target kegiatan yang ingin dicapai.
Oleh karena itu perlu bimbingan dan dukungan dari pihak Staff Manajer dan Asisten Divisi Corporate Social Responsibilty dan Program Kemitraan Bina
Lingkungan agar responden dapat mencapai target yang sesuai dengan kebutuhannya.
Hasil analisis kesesuaian target dengan kebutuhan responden adalah “efektif”, dimana jumlah persentase jawaban dua puluh satu responden yaitu
44,68 untuk jawaban sesuai. Berdasarkan hasil persentase, diketahui bahwa banyak responden yang memberikan jawaban kurang sesuai dan tidak sesuai.
Menanggapi permasalahan ini, maka kembali lagi bahwa pihak petugas harus bekerja keras dalam mencari solusi, bagaimana responden dapat mencapai target
kegiatan yang diharapkan perusahaan. Sangat perlu dilakukan sharing dan briefing mengenai kendala yang dihadapi peserta untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan Corporate Social Responbility dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dicari alternatif dan cara penanganannya.
5.2.5. Tercapainya Tujuan