Ketepatan Waktu Efekktivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .1 Pemahaman Program

merasakan dampak negatif adalah responden yang sering melintas di areal kantor dan SPBU itu. Namun mengatasi masalah polusi udara tersebut, pihak perusahaan telah berupaya melakukan penghijauan disekitaran kantor PT. Pertamina Persero UPMS I Medan dan SPBU, setelah aktifitas penghijauan untuk mengatasi polusi udara adalah dengan uji emisi karbon pada saluran gas buang kendaraan konsumen dan kendaraan pengangkut Bahan Bakar Minyak BBM yang dalam aktifitas itu, pihak PT. Pertamina Persero bekerja sama dengan beberapa bengkel resmi kendaraan dan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan tujuannya adalah untuk meminimalisir dampak polusi udara. Sedangkan responden yaitu Dedy Zaini, berpendapat bahwa: “...Keluarga saya memang merasakan dampak atas keberadaan kantor dan spbu PT. Pertamina dan penguasaan hak tanah juga membuat keluarga saya kehilangan hak mendapatkan hasil tanah keluarga saya. Pihak perusahaan memang memberikan ganti rugi, namun disatu sisi keluarga saya tetap merasa dirugikan karena kami sudah tidak bisa mendapatkan manfaat dari tanah warisan tersebut...”

5.2.3 Ketepatan Waktu

Berdasarkan olah data yang diperoleh berdasarkan kuisioner penelitian mengenai ketepatan waktu program tanggung jawab sosial perusahaan yang dijawab oleh responden dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15 Pernah Tidaknya Penyelenggara Program Memberikan Informasi akan Diselenggarakannya Penyuluhan kepada Responden Sebelum Menjadi Peserta Corporate Social Responbility No Kategori Frekuensi F Persentase 1 2 Pernah Tidak pernah 17 30 36,17 63,83 Total 47 100,00 Sumber: Data primer 2013 Berdasarkan tabel 5.15 diketahui bahwa sebelum bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan, tujuh belas responden 36,17 pernah mendapatkan informasi kapan diselenggarakannya penyuluhan program tanggung jawab sosial perusahaan. Responden yang pernah mendapatkan informasi adalah anggota lama, yaitu masyarakat yang lebih dulu ikut bergabung dalam program tanggung jawab sosial perusahaan. Responden mengaku mendapatkan perhatian yang ekstra dari pihak. Sedangkan tiga puluh responden 63,83 mengatakan bahwa sebelum menerima program tanggung jawab sosial perusahaan responden tidak pernah mendapatkan informasi mengenai kapan diselenggarakannya penyuluhan. Adanya perbedaan pendapat antar responden, dipengaruhi oleh perbedaan fokus kerja petugas lama dan petugas baru, keterbatasan waktu maupun tenaga petugas Staff Manajer dan Asisten Divisi Corporate Social Responsibilty dan Program Kemitraan Bina Lingkungan. Berdasarkan analisis data mengenai pemberian informasi waktu penyelenggaraan penyuluhan, maka diketahui hasil persentase “efektif” adalah Universitas Sumatera Utara 63,83 karena responden pernah mendapatkan informasi, dan “tidak efektif” adalah 36,17 karena responden tidak pernah mendapatkan informasi. Menanggapi hal tersebut, perlu perhatian dari pihak petugas mengenai informasi dini penyelenggaraan penyuluhan sebelum masyarakat menjadi calon peserta Corporate Social Responsibilty dan dapat bergabung dalam program pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. 5.2.3.1 Data Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyuluhan Hasil data primer 2013 menunjukkan bahwa responden yang berjumlah tiga puluh 63,83 berpendapat bahwa waktu pelaksanaan penyuluhan maupun pemberian informasi dan bimbingan kepada responden sebelum menjadi calon peserta Corporate Social Responsibilty dilakukan tepat waktu, bahkan setelah menjadi peserta seluruh responden yang berjumlah 47 100,00 berpendapat bahwa pelaksanaan penyuluhan tersebut tetap dilakukan sesuai dengan rencana dan waktu yang ditentukan. Penyuluhan dan sosialisasi program tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan oleh pihak perusahaan di Lingkungan XII Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat dilaksanakan secara berkelanjutan. Setiap bidang program atau kegiatan dari tanggung jawab sosial perusahaan seharusnya penyuluhan diadakan rutin minimal dua kali dalam setahun sesuai dengan waktu yang ditentukan seperti; penyuluhan kesehatan, penyuluhan lingkungan, penyuluhan sanitasi, penyuluhan pelatihan kemampuan interpersonal Workshop. Disamping itu untuk meningkatkan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan dan mendukung aktivitas program, pihak perusahaan juga Universitas Sumatera Utara memberikan berbagai pelatihan yang bermanfaat bagi peserta seperti; pelatihan peningkatan dalam kreatifitas dalam berdagang, pelatihan bagi calon wirausahawan dan pelatihan peningkatan kualitas pendidikan bagi siswa-siswi berprestasi. Oleh karena itu, hasil analisis ketepatan waktu pelaksanaan penyuluhan adalah “efektif”, karena penyuluhan dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Tabel 5.16 Ketepatan Waktu Pemberian Bantuan No Ketepatan Waktu Frekuensi F Persentase 1 2 Tepat waktu Terlambat 32 15 68,09 31,91 Total 47 100,00 Sumber: Data primer 2013 Data pada tabel 5.16 menunjukkan bahwa sebanyak lima belas responden 31,91 mengatakan bahwa waktu pemberian bantuan dilaksanakan tepat waktu. Hasil wawancara dengan responden yaitu Ibu Roslinah 37 dikatakan bahwa: “...Kegiatan dan bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh Staff Manajer dan Asisten Divisi Corporate Social Responsibilty dan Program Kemitraan Bina Lingkungan seperti; bantuan sarana rekreasi, pengobatan gratis, pemeriksaan kesehatan, kegiatan penyuluhan kesehatan, gotong royong, renovasi sekolah dan pembagunan sarana mandi cuci kaskuk MCK dilaksanakan tepat waktu...” dan seperti yang diungkapkan oleh responden yaitu Sutan P. Siregar 29 bahwa: Universitas Sumatera Utara “...Pemberian alat-alat servis dan aksesoris untuk menunjang pekerjaan usaha service handphone yang pernah saya terima dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan pemberitahuan dari petugas...” Sementara tujuh responden 31,82 mengatakan bahwa bantuan yang dilaksanakan oleh pihak Community Development Department telambat, seperti pengakuan Zaini 29 bahwa: “...Kalau bantuan closet, semen dan pipa yang saya terima itu terlambat satu bulan...padahal kamar mandi saya sudah bongkar jadi saya dan keluarga harus numpang mandi ke tetangga dan beli air bersih untuk kegiatan sehari-hari, kalau masalah tukang bangunan saya tidak masalah karena saya bisa mengerjainya” Menurut pihak petugas alasan keterlambatan material bantuan adalah karena penyediaan barang terbatas dari kontraktor dan bagian pengadaan fasilitas umum Fasum. Terbatasnya sarana pengangkutan material bantuan juga menjadi salah satu kendala yang mempengaruhi keterlambatan distribusi material bantuan sampai kepada masyarakat. Berdasarkan hasil analisis ketepatan waktu pemberian bantuan, menunjukkan bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan berjalan “efektif”. Hal tersebut sesuai dengan jumlah persentase jawaban dari tiga puluh dua responden atau 68,09 yang mengaku bahwa pelaksanaan pemberian bantuan dilakukan dengan tepat waktu. Universitas Sumatera Utara

5.2.4 Tercapainya Target