Nilai ri mengidentifikasi selisih antara kesempatan kerja dari sektor i pada
wilayah j pada tahun akhir analisis dibagi dengan kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah tertentu pada tahun dasar analisis. Nilai Ra menunjukkan selisih
antara kesempatan kerja propinsi pada tahun akhir analisis dengan kesempatan kerja propinsi tahun dasar analisis dibagi kesempatan kerja propinsi tahun dasar
analisis. Sedangkan Ri menunjukkan selisih antara kesempatan kerja propinsi tahun akhir analisis dari sektor i dengan kesempatan kerja propinsi tahun dasar
analisis dari sektor i dibagi kesempatan kerja propinsi pada tahun dasar analisis dari sektor i.
2.3.6. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah
Analisis komponen pertumbuhan wilayah digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana perkembangan suatu sektor pada wilayah yang
bersangkutan dan mengidentifikasi bagaimana perkembangan suatu wilayah sektor yang bersangkutan jika dibandingkan dengan wilayahsektor lainnya.
Konsep ini dirumuskan berdasarkan tiga komponen pertumbuhan wilayah, yaitu: komponen pertumbuhan regional PR, komponen pertumbuhan proporsional PP
dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW.
2.3.7. Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian
Profil pertumbuhan sektor perekonomian digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan sektor perekonomian di wilayah yang bersangkutan pada kurun
waktu yang telah ditentukan, dengan cara mengekspresikan persen perubahan komponen pertumbuhan proporsional PPij dan pertumbuhan pangsa wilayah
PPWij. Pada sumbu horizontal terdapat PP sebanyak absis, sedangkan pada sumbu vertikal terdapat PPW sebagai ordinat.
Kuadran IV Kuadran I
PP
Kuadran III Kuadran II
PPW
Sumber : Budiharsono, 2001.
Gambar 2.3. Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian i
Kuadran I menunjukkan bahwa sektor-sektor di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang cepat, demikian juga daya saing wilayah untuk
sektor-sektor tersebut baik apabila dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah yang bersangkutan merupakan
wilayah progresif maju. ii Kuadran II menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi yang ada di wilayah
yang bersangkutan pertumbuhannya cepat, tetapi daya saing wilayah untuk sektor-sektor tersebut dibandingkan dengan wilayah lainnya tidak baik.
iii Kuadran III menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat dengan daya saing yang
kurang baik jika dibandingkan dengan wilayah lain. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah yang bersangkutan merupakan wilayah lamban.
iv Kuadran IV menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi pada wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat, tetapi daya saing wilayah
untuk sektor-sektor tersebut baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. v Pada kuadran II dan IV terdapat garis miring yang membentuk sudut 45ยบ dan
memotong kedua kuadran tersebut. Bagian atas garis tersebut menunjukkan bahwa wilayah yang bersangkutan merupakan wilayah yang progresif
maju, sedangkan dibawah garis berarti wilayah yang bersangkutan menunjukkan wilayah yang lamban.
2.4. Kerangka Pemikiran