Teknik Analisis Kerangka Pemikiran Teoritis

tingkat upah riil pekerja di Pulau Jawa. Dengan demikian adanya kebijakan upah minimum menyebabkan tingkat upah berubah. Hasil simulasi kenaikan UMP sebesar 5 persen menunjukkan bahwa kenaikan UMP akan menyebabkan penurunan permintaan tenaga kerja yang dapat diserap dalam pasar tenaga kerja, menurunkan tingkat upah riil yang diterima pekerja, menaikkan jumlah penawaran tenaga kerja, dan menurunkan jumlah pengangguran. Sebaliknya, penurunan UMP sebesar 5 persen akan menyebabkan kenaikan upah riil, kenaikan penyerapan tenaga kerja, penurunan jumlah tenaga kerja dan kenaikan jumlah pengangguran.

2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis

2.3.1. Teknik Analisis

Shift Share Analisis Shift Share pertama kali diperkenalkan oleh Perloff, et al pada tahun 1960. Pada awalnya, analisis Shift Share digunakan untuk mengidentifikasi pertumbuhan sektor-sektor atau wilayah yang lamban di Indonesia dan Amerika Serikat. Manfaat lain dari analisis Shift Share dapat menduga dampak kebijakan wilayah ketenagakerjaan. Teknik analisis Shift Share merupakan suatu analisis mengenai perubahan berbagai indikator kegiatan ekonomi, seperti produksi dan kesempatan kerja pada dua titik di suatu wilayah. Analisis Shift Share memiliki tiga kegunaan: 1. Sektor perekonomian di suatu wilayah terhadap perkembangan ekonomi wilayah yang lebih luas. 2. Sektor-sektor perekonomian jika dibandingkan secara relatif dengan sektor- sektor lainnya. 3. Suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga dapat membandingkan besarnya aktivitas suatu sektor pada wilayah tertentu dan pertumbuhan antar wilayah. Dengan demikian, dapat ditunjukkan adanya Shift pergeseran hasil pembangunan perekonomian daerah, bila daerah itu memperoleh kemajuan sesuai dengan kedudukannya dalam perekonomian nasional. Selain itu, analisis Shift Share juga dapat digunakan untuk membandingkan laju sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah dengan laju pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor-sektornya dan mengamati penyimpangan- penyimpangan dari perbandingan tersebut. Bila penyimpangannya bernilai positif, maka dapat dikatakan bahwa sektor ekonomi dalam wilayah tersebut memiliki keunggulan kompetitif. Pada analisis Shift Share diasumsikan bahwa perubahan indikator kegiatan ekonomi seperti produksi dan kesempatan kerja di suatu wilayah antara tahun dasar analisis dengan tahun akhir analisis dibagi menjadi tiga komponen pertumbuhan, yaitu komponen Pertumbuhan Regional PR, komponen Pertumbuhan Proporsional PP, dan komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW. Analisis Shift Share juga menunjukkan bahwa perubahan sektor i pada wilayah j dipengaruhi oleh tiga komponen pertumbuhan wilayah tersebut. Berdasarkan ketiga komponen pertumbuhan wilayah tersebut dapat ditentukan dan diidentifikasikan perkembangan suatu sektor ekonomi di suatu wilayah. Apabila PP + PPW ≥ 0, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan sektor ke i di wilayah ke j termasuk ke dalam kelompok progresif maju. Sementara itu PP + PPW 0 menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor ke i pada wilayah ke j tergolong pertumbuhannya lambat. Hal ini dapat terlihat pada gambar 2.2 model analisis Shift Share. Dalam rangka melihat perubahan kesempatan kerja teknik analisis Shift Share dibagi ke dalam tiga analisis. Ketiga analisis tersebut antara lain analisis kesempatan kerja, analisis komponen pertumbuhan wilayah serta analisis profil pertumbuhan wilayah dan pergeseran bersih sektor-sektor perekonomian. Sumber : Budiharsono, 2001. Gambar 2.2. Model Analisis Shift Share Analisis kesempatan kerja digunakan untuk melihat perubahan kesempatan kerja pada sektor-sektor perekonomian, sedangkan analisis komponen pertumbuhan wilayah dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan sektor- sektor perekonomian di suatu wilayah. Profil pertumbuhan dan pergeseran bersih sektor-sektor perekonomian digunakan untuk mengidentifikasikan pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah. Komponen Pertumbuhan Nasional Wilayah ke j sektor ke i Komponen Pertumbuhan Proporsional Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Wilayah ke j sektor ke i Lamban PP + PPW 0 Maju PP + PPW ≥ 0

2.3.2. Kelebihan Analisis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara

3 103 62

Analisis Kausalitas Antara Upah Minimum dan Tingkat Inflasi di Kota Medan

3 57 66

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Upah Minimum Provinsi Dan Krisis Ekonomi Terhadap Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara

3 76 108

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009-2013

1 15 83

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009-2013

0 31 84

Dampak Kebijakan Upah Minimum dan Makroekonomi terhadap Laju Inflasi, Kesempatan Kerja serta Keragaan Permintaan dan Penawaran Agregat

1 11 169

Dampak Kebijakan Upah Minimum dan Makroekonomi terhadap Laju Inflasi, Kesempatan Kerja serta Keragaan Permintaan dan Penawaran Agregat

0 8 159

ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Minimum, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja(Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Pa

0 2 13

ANALISIS PENGARUH UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI DENGAN PANEL DATA ANALYSIS

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ketenagakerjaan 2.1.1 Kesempatan Kerja dan Tenaga Kerja - Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara

0 0 16