Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Bogor Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan yang sah

pertambangan dan penggalian, yaitu sebesar Rp. 340.796,57 juta pada tahun 2001 dan terus meningkat. Tetapi pada tahun 2004 mengalami penurunan kembali sebesar 7 persen, dari 412.503,02 juta rupiah pada tahun 2003 menjadi 383.877,02 juta rupiah pada tahun 2004. Tabel 4.6. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Juta Rupiah Lapangan Usaha 2001 2002 2003 2004 Pertanian 1.533.395,08 1.624.180,34 1.725.438,09 1.868.092,75 Pertambangan dan Penggalian 340.796,57 364.347,63 412.503,02 383.877,02 Industri Pengolahan 11.953.264,34 13.416.102,26 15.143.268,43 17.363.188,62 Listrik, Gas, dan Air bersih 755.866,28 852.292,56 967.489,08 1.113.057,86 Bangunan 643.892,76 725.778,16 836.118,36 963.233,60 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.090.379,20 3.430.935,18 3.918.309,07 4.457.811,29 Pengangkutan dan Komunikasi 533.583,78 604.272,62 691.625,16 792.226,64 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 350.902,56 394.678,75 444.174,69 502.641,39 Jasa-jasa 879.643,17 988.497,31 1.104.699,18 1.245.794,37 PDRB 20.081.743,73 22.401.084,80 25.243.625,07 28.689.923,54 Catatan : Angka Sementara Sumber : BPS Kabupaten Bogor, 2004. Secara keseluruhan nilai PDRB mengalami peningkatan, ditahun 2001 PDRB Kabupaten Bogor berada di angka Rp. 20.081.743,73 juta dan terus meningkat di tahun 2002 menjadi sebesar Rp. 22.401.084,80 juta. Peningkatan terjadi ditahun berikutnya yaitu sebesar Rp. 25.243.625,07 juta dan ditahun 2004 nilainya mencapai Rp. 28.689.932,54 juta.

4.4. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Bogor

Tabel 4.7 menunjukkan jumlah anggaran pendapatan dan realisasi pendapatan pemerintah Kabupaten Bogor pada tahun 2004. Sumber pendapatan tersebut berasal dari beberapa komponen yaitu: 1 Pendapatan Asli Daerah PAD; 2 Dana Perimbangan; 3 Pendapatan lain yang sah. Komponen PAD terdiri dari: 1 Pajak Daerah; 2 Retribusi Daerah; 3 Bagian Laba Usaha Daerah; 4 Pendapatan Asli Daerah yang lain. Sedangkan komponen Dana Perimbangan terdiri dari: 1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak; 2 Dana Alokasi Umum; 3 Dana Alokasi Khusus; 4 Dana Perimbangan dari Propinsi. Tabel 4.7. Anggaran Pendapatan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2004 Rupiah No. Uraian Jumlah Anggaran Setelah Perubahan 2004 Realisasi 1 PENDAPATAN 923.309.391.000,00 991.691.771.237,79 1.1. Pendapatan Asli daerah 155.818.029.000,00 166.260.112.977,97 1.1.1. Pajak Daerah 85.580.000.000,00 91.308.027.061,59 1.1.2. Retribusi Daerah 53.860.598.000,00 56.922.287.683,25 1.1.3. Bagian Laba Usaha Daerah 3.612.011.000,00 3.612.012.421,43 1.1.4. Lain-lain PAD 12.765.420.000,00 14.417.785.811,52

1.2 Dana Perimbangan

747.090.302.000,00 804.408.278.260,00 1.2.1. Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 117.669.302.000,00 141.356.875.411,00 1.2.2. Dana Alokasi Umum 582.900.000.000,00 591.852.182.000,00 1.2.3. Dana Alokasi Khusus 5.000.000.000,00 4.979.930.000,00 1.2.4 Dana Alokasi dari Propinsi 41.530.000.000,00 66.219.290.849,00

1.3. Lain-lain Pendapatan yang sah

20.392.060.000,00 21.023.380.000,00 Sumber : BPS Kabupaten Bogor, 2004. Anggaran Pendapatan terbesar Kabupaten Bogor berasal dari dana perimbangan yaitu sebesar Rp. 747.090.302.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp. 804.408.278.260,-. Dana perimbangan tersebut lebih khusus lagi berasal dari dana alokasi umum yang memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan daerah Kabupaten Bogor yaitu sebesar Rp. 582 milyar lebih. Total pendapatan pemerintah Kabupaten Bogor pada tahun 2004 sebesar 923 milyar rupiah lebih sedangkan dalam realisasinya sebesar Rp. 991.691.771.237,79. Tabel 4.8 menunjukkan anggaran belanja daerah di Kabupaten Bogor pada tahun 2004. Komponen belanja daerah terdiri dari: 1 Belanja untuk kepentingan aparatur daerah; 2 Belanja Publik; 3 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan; 4 Belanja Tak Terduga. Dan masing-masing komponen terbagi lagi menjadi beberapa bagian bentuk belanja daerah. Tabel 4.8. Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2004 Rupiah No. Uraian Jumlah Anggaran Setelah Perubahan 2004 Realisasi 2 BELANJA 1.043.243.987.000,00 974.948.086.640,00

2.1. APARATUR DAERAH

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara

3 103 62

Analisis Kausalitas Antara Upah Minimum dan Tingkat Inflasi di Kota Medan

3 57 66

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, Upah Minimum Provinsi Dan Krisis Ekonomi Terhadap Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara

3 76 108

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009-2013

1 15 83

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009-2013

0 31 84

Dampak Kebijakan Upah Minimum dan Makroekonomi terhadap Laju Inflasi, Kesempatan Kerja serta Keragaan Permintaan dan Penawaran Agregat

1 11 169

Dampak Kebijakan Upah Minimum dan Makroekonomi terhadap Laju Inflasi, Kesempatan Kerja serta Keragaan Permintaan dan Penawaran Agregat

0 8 159

ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, UPAH MINIMUM, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Minimum, Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja(Di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Pa

0 2 13

ANALISIS PENGARUH UPAH MINIMUM TERHADAP KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI DENGAN PANEL DATA ANALYSIS

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ketenagakerjaan 2.1.1 Kesempatan Kerja dan Tenaga Kerja - Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi, Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Sumatera Utara

0 0 16