Kesadaran Keluarga Terhadap Gizi Berdasarkan Indikator Penggunaan Garam Beryodium. Kesadaran Keluarga

59

5.4. Kesadaran Keluarga Terhadap Gizi Berdasarkan Indikator Penggunaan Garam Beryodium.

Menurut BPS-UNICEF yodium merupakan salah satu mineral esensial hingga keadaan kekurangan akan menggangu kesehatan dan pertumbuhan, walaupun garam yang dibeli mengandung yodium yang cukup. Penanganan dan cara penyimpanan oleh rumah tangga yang kurang baik dapat menyebabkan kandungan yodium dalam garam berkurang bahkan bisa hilang. Hasil penelitian terhadap garam yang digunakan oleh 66 keluarga responden dengan menggunakan test yodina dapat diketahui bahwa seluruh responden menggunakan garam beryodium. Tetapi dari hasil wawancara dengan responden dapat diketahui bahwa pengetahuan responden tentang cara menggunakan garam beryodium masih kurang. Masih banyak responden yang menggunakan garam pada awalsaat proses pemasakan yaitu sebesar 62,12, menyimpan garam beryodium dengan meletakan pada wadah terbuka atau tetap pada plastik kemasan dengan kondisi terbuka sebesar 62,12. Dengan penggunaan dan penyimpanan garam beryodium sesuai aturan dapat mengetahui kesadaran keluarga terhadap gizi berdasarkan indikator penggunaanpenyimpanan sesuai aturan garam beryodium lebih banyak pada kategori tidak baik yaitu 80,30. Hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang cara penyimpanan penggunaan garam beryodium. Dimana responden tidak tahu bahwa jika garam beryodium digunakan pada saat proses pemasakan dan juga disimpan dalam wadah terbuka diletakkan dekat kompor atau sumber panas lainya akan menyebabkan yodium dari garam menguap sehingga tanpa Universitas Sumatera Utara 60 disadari oleh responden, keluarga hanya mendapat sedikit yodium dari garam atau bahkan tidak mengkonsumsi garam beryodium lagi. Walaupun awalnya sudah menggunakan garam beryodium tetapi karena penggunaan yang salah menyebabkan zat yodium hilang dari garam.

5.5. Kesadaran Keluarga

Terhadap Gizi Berdasarkan Indikator Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita. Vitamin A sangat diperlukan oleh tubuh, penyakit akibat kekurangan vitamin A ini disebut xeropthalmia. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan yang paling sering terjadi pada anak-anak. Hal ini karena setelah di sapih, anak tidak diberikan makanan yang memenuhi syarat gizi. Untuk memenuhi kebutuhan ini dapat dibantu dengan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi yang bisa di dapatkan di Posyandu maupun di Puskesmas pada bulan Februari dan Agustus. Hasil penelitian terhadap 66 keluarga responden dapat diketahui bahwa kesadaran keluarga terhadap gizi berdasarkan indikator pemberian kapsul vitamin A pada balita yang paling banyak adalah pada kategori baik yaitu 63. Hal ini menunjukkan bahwa sebahagian besar responden sudah sadar akan pentingnya vitamin A. Umumnya mereka menyempatkan diri membawa anaknya ke posyandu apabila mereka tahu ada pemberian vitamin A. Dari hasil wawancara dengan responden mengatakan ada kalanya petugas langsung datang untuk memberikan kapsul vitamin A kepada balita. Hal ini menunjukkan bahwa petugas kesehatan cukup proaktif dalam memberikan kapsul vitamin A pada balita di Desa Sitinjo Induk. Namun keluarga tidak selalu ada di tempat sehingga pemberian kapsul Vitamin A ini tidak mencakup keseluruhan. Universitas Sumatera Utara 61 Kesadaran keluarga terhadap gizi berdasarkan indikator vitamin A yang umumya sudah baik. Hal ini diharapkan dapat membantu agar anak balita terhindar dari penyakit yang disebabkan kurang vitamin A xeropthalmia dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak balita tersebut.

5.6 Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BBU