Metode Penelitian

1.7 Metode Penelitian

Penelitian yang berjudul Genjring Bonyok dan Tardug di Subang Jawa Barat: Kajian Kontinuitas, Perubahan, dan Struktur Pertunjukan ini adalah sebagai

upaya mengkaji musik tradisi menerapkan payung penelitian etnomusikologi dengan pendekatan metode sejarah. Secara kontekstual dapat dibantu dengan menggunakan teori: sosiologi, anthropologi, atau teori sosial lainnya. Penggunaan teori dalam analisisnya dapat dilakukan secara silang antara teks dan konteks. menggunakan pendekatan berbagai disiplin ilmu atau disebut pendekatan multidisiplin. Namun secara garis besar, metode penelitian musik tardug ini berada di bawah payung keilmuan etnomusikologi.

Metode penelitian harus disiapkan untuk mencapai tujuan penelitian (Alwasilah, 2006:85). Maka untuk mecapai tujuan penelitian ini, menggunakan penelitian kualitatif. Dengan metode kualitatif ini peneliti menghasilkan data Metode penelitian harus disiapkan untuk mencapai tujuan penelitian (Alwasilah, 2006:85). Maka untuk mecapai tujuan penelitian ini, menggunakan penelitian kualitatif. Dengan metode kualitatif ini peneliti menghasilkan data

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video. Selanjutnya lebih dijelaskan lagi bahwasanya, metode penelitian, cara kerja, alat bantu dan pendekatan akan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitis. yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, bukan angka-angka. (Moleong, 2006:3).

Metode yang dipergunakan dalam penelitian genjring bonyok dan tardug adalah metode deskriptif kualitatif yang berarti, penelitian yang berdasarkan atas tujuannya dalam menggambarkan dan menafsirkan data yang ada. Misalnya tentang situasi yang dialami, hubungan, kegiatan, pandangan, sikap, atau proses yang sedang berlangsung, dan lain-lain yang berlangsung pada masa sekarang, dan pada masalah-masalah yang bersifat aktual (Surakhmad, 1990:189-190).

Hal ini didukung dengan pendapat dari Bogdan bahwa penelitian kualitatif secara sistematis dilakukan melalui metode kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau kata-kata lisan dan tertulis dari orang-orang dan prilaku yang diamati, sehingga pendekatannya diarahkan pada latar sosial dan budaya individu atau masyarakatnya (Bogdan,

1972:5). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik: (a) studi kepustakaan, (b) observasi, (c) wawancara, dan (d) perekaman.

Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data melalui sumber- sumber sekunder. Yaitu sumber tertulis, berupa buku, laporan, atau dokumen yang memuat informasi kesenian genjring bonyok dan tardug, masyarakat pendukungnya, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pembentukan kerangka pemikiran.

Kerja lapangan (field work) adalah suatu teknik memperoleh data primer. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh sejumlah data tentang keberadaan kesenian genjring bonyok dan tardug, latar belakang prilaku sosial masyarakat yang mendukung keseniannya, dan materi rekaman audio dan visual dari genjring bonyok dan tardug.

Dalam melakukan kerja lapangan, untuk memperoleh data tersebut di atas, dipergunakan kerangka kerja (lihat Nettl (1964:29-30) meliputi: (1) Wawancara mendalam, dengan tujuan agar informan dapat memberikan

pandangan-pandangan tentang kebudayaan secara luas dan ^terbuka. (2) Observasi budaya, meliputi proses dokumentasi audio dan visual, data statistik, dan sumber-sumber tertulis lainnya. (3) pengamatan berperan-serta, yaitu pengamatan dimana peneliti berperan-serta dalam aktifitas masyarakat.

Pelaksanaan kerja laboratorium disebut juga kerja analisis (desk work). Pelaksanaan kerja analisis ini merupakan pengolahan data yang diperoleh dari kerja lapangan dan dilengkapi dengan data yang berasal dari studi kepustakaan. Data Pelaksanaan kerja laboratorium disebut juga kerja analisis (desk work). Pelaksanaan kerja analisis ini merupakan pengolahan data yang diperoleh dari kerja lapangan dan dilengkapi dengan data yang berasal dari studi kepustakaan. Data

Adapun data audio (musik) secara khusus dianalisis secara etnomusikologis. Untuk dapat mempelajari aspek-aspek dari gaya musik genjring bonyok dan tardug , dilakukan transkripsi. Yaitu suatu usaha untuk memindahkan bunyi aural ke dalam suatu notasi.

Dalam menganalisis data audio yang bersifat musikal, William P. Malm (1977:7-8) mendeskripsikan penelitian terhadap aspek musikal ini dengan tiga tahapan, yaitu:

(1) Pengamatan terhadap praktek pertunjukan yang ditulis sebagai deskripsi praktik pertunjukan.

(2) Aspek waktu, yang terdiri dari tempo atau meter, dan ritme. (3) Aspek melodi, yaitu tangga nada, nada dasar, jumlah, interval, pola kadensa,

bentuk, dan kontur. Unsur-unsur penganalisis yang dikemukakan oleh Malm ini akan

dipergunakan dalam menganalisis data musikal. Dan untuk memperoleh analisis dipergunakan dalam menganalisis data musikal. Dan untuk memperoleh analisis