Masyarakat .1 Pengertian Masyarakat Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Erupsi Gunung Sinabung di Desa Kutambelin Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

yang memiliki durasi waktu selama 9 Sembilan tahun, selanjutnya dilanjutkan ke tingkat SMA atau SMK, setelah itu para peserta didik juga masih bisa melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu ke Perguruan tinggi. b. Pendidikan Non-Formal Pendidikan non-formal biasanya terdapat pada anak usia belia ataupun sebagai pendidikan penunjang kegiatan belajar secara formal. Pendidikan non-formal sangat mudah kita jumpai, seperti hadirnya tempat kursus, seperti kursus bimbingan belajar, kursus menyanyi, kursus menari dan sebagainya. c. Pendidikan Informal Disebut sebagai pendidikan informal karena pendidikan ini dilakukan secara mandiri dari dalam diri sendiri yang memiliki kesadaran serta tanggung jawab yang penuh dalam proses penerapannya. Pendidikan informal biasanya dimulai dari lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Jika pendidikan ini dimulai dari ruang lingkup keluarga, maka peran orang tua sangatlah penting karena orang tua merupakan panutan pertama yang biasanya dijadikan teladan dari para peserta didik. 2.2 Masyarakat 2.2.1 Pengertian Masyarakat Masyarakat termasuk istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup manusia, baik itu dalam tulisan ilmiah maupun dalam Universitas Sumatera Utara bahasa sehari-hari. Dalam bahasa inggris masyarakay dipakai dengan istilah “society” yang berasal dari bahasa latin socius yang berarti kawan. Istilah masyarakat sendiri berasal dari bahasa arab syaraka yang berarti ikut serta, berpartisipasi. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui bagaimana warga-warganya dapat saling berinteraksi. Hendaknya dapat diperhatikan bahwa tidak semua kesatuan manusia yang bergaul atau berinteraksi itu merupakan masyarakat karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan lain yang khusus. Ikatan tersebut adalah pola tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupan dalam batas kesamaan serta harus bersifat kontinue. Koentjaraningrat, 2002:144 Berikut adalah pengertian masyarakat menurut ahli : a. Koentjaraningrat 1980 mendefinisikan masyarakat sebagai kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinue dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama b. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin 1954 berpendapat bahwa masyarakat itu adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil c. Ralph Linton 1936 mengemukakan masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama dan bekerja sama sehingga mereka Universitas Sumatera Utara dapat mengorganisasikan dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Pengertian ini menunjukkan adanya syarat-syarat sehingga diseut masyarakat yakni adanya pengalaman hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama dan adanya kerja sama diantara anggota kelompok, memiliki perasaan atau pikiran menjadi bagian dari satu kesatuan kelompoknya. Pengalaman hidup bersama menimbulkan kerja sama, adaptasi terhadap organisasi dan pola tingkah laku anggota-anggota Basrowi, 2005:39-40. Menurut Soerjono Soekanto suatu kumpulan dapat dikatakan masyarakat jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Manusia yang hidup bersama b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama Ciri-ciri masyarakat diatas selaras dengan definisi masyarakat yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil yang mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. Basrowi, 2005 : 41

2.3 Bencana