Informan Kelima Hasil Penelitian .1 Informan 1

5.1.5 Informan Kelima

Nama : Nd. Kristina br Sembiring Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 60 tahun Pendidikan Terakhir : SD Agama : Katholik Suku : Karo Nd. Kristina br Sembiring saat ini bekerja sebagai petani di ladang orang dan tidak memiliki pekerjaan sampingan. Hal ini karena kondisi fisik yang tidak memungkinkannya untuk bekerja sampingan. Saat peneliti bertemu Nd. Kristina ia sedang membersihkan rumahnya yang masih terbuat dari papan dan sedang tidak bekerja ke ladang. Dampak yang dirasakan oleh Nd. Kristina saat erupsi terjadi adalah terhadap lahan yang diolah. Sebelum kondisi Gunung Sinabung seperti ini, ia berladang di sekitaran kaki gunung Sinabung. Namun setelah erupsi sering terjadi dan Desa Kutambelin harus mengungsi, ladangnya sudah tidak bisa ditanami apapun lagi dikarenakan hancur karena terkena lahar dingin dan juga abu vulkanik. Nd. Kristina berladang dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB dengan penghasilan sekitar Rp 50.000,- per hari sedangkan pendapatan yang didapat sebelum mengungsi berkisar antara Rp 1.500.000 – 2.000.000 per bulannya. Dengan penghasilan sebesar itu, ia menjawab bahwa belum cukup Universitas Sumatera Utara untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Hal ini karena ia tidak pergi berladang setiap hari dan juga selama di pengungsian ia tidak bekerja sehingga tidak adanya pemasukan yang didapat selama berada di pengungsian. Keluarga Nd. Kristina br Sembiring masih mempunyai seorang anak laki-laki bernama Anderson Tarigan yang masih duduk kelas 2 SMA dan bersekolah di Brastagi karena tidak adanya SMA Negeri di desa tersebut. Ia menyekolahkan anaknya dengan biaya sendiri dan tidak memperbolehkan anaknya untuk ikut bekerja dengan alasan agar anak tersebut lebih serius dan fokus untuk belajar. Tujuan ia menyekolahkan anaknya hampir sama dengan pemikiran semua orangtua yakni agar lebih sukses dari orangtuanya. Pada saat masih di pengungsian UKA 1, Anderson sama seperti anak-anak lainnya yakni menumpang sekolah SMA Negeri yang berada di Kabanjahe dan harus beradaptasi kembali dengan murid lainnya. Jika berbicara mengenai bantuan yang diterima, Nd. Kristina bercerita bahwa tidak ada lagi menerima bantuan dana atau sembako dari pemerintah. Bantuan yang diterima hanya dari BNPB yakni beras dan uang “jadup” sama seperti warga lainnya. Selebihnya ia juga menambahkan, pernah menerima bantuan beras yang diberikan dari gereja katholik setempat. Mengenai interaksi yang dilakukan oleh Nd. Kristina dengan tetangga di sekitaran rumahnya masih berjalan dengan baik. Namun sayangnya, ia tidak pernah mengikuti perkumpulan yang diadakan oleh masyarakat setempat baik perkumpulan marga ataupun perkumpulan yang diadakan oleh gerejanya. Hal ini diutarakan bahwa lebih baik beristirahat di rumah setelah seharian bekerja di Universitas Sumatera Utara ladang. Namun jika ada warga setempat yang melaksanakan pesta baik itu kehagiaan atau kesedihan beliau masih menyempatkan waktu untuk hadir. Bagi masyarakat yang sudah pernah merasakan bencana alam dalam kurun waktu tertentu masih akan hidup dalam ketakutan dan kekhwatiran. Begitupun yang dirasakan oleh Nd. Kristina br Sembiring, beliau berkata : Nande disini masih takut kalo lagi ngerjain apapun itu, takut kalo meletus lagi sinabung. karna kemaren pernah batu-batu dari Sinabung itu jatuh di depan mata saya, makanya saya pun sekarang walau udah tua gini masih aja takut kalo diungsikan lagi, masa saya nanti menghabiskan masa tua di pengungsian, karna disana pun gaada kerjaan cuma bengong-bengong aja. Selanjutnya ia juga menambahkan, harapan yang diinginkan dari pemerintah adalah masih memperhatikan warga yang sudah pulang ke desa karena walaupun masyarakat sudah dipulangkan tetapi masih hidup serba berkekurangan. Namun beliau juga menambahkan : Yang nande inginkan dari pemerintah sih seperti itu, karna kami pun walaupun udah kerja ke ladang orang tapi masih susah hidup disini. Tapi saya juga gak menuntut banyak sama pemerintah, saya pun udah tua disini jadi gak terlalu nuntut sana sini, ya asal udah cukup makan sehari aja juga udah puji Tuhan. Demikian penuturan dari Nd. Kristina br Sembiring mengenai harapan yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah. Universitas Sumatera Utara

5.1.6 Informan Keenam