PendidikanKeterampilan Kondisi Sosial Ekonomi .1 Pendapatan

Jika berbicara kehidupan ekonomi membahas juga mengenai kebutuhan dan bagaimana seseorang tersebut berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini jelas terlihat yakni kelima informan benar-benar berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada sehingga memiliki hasil yang dapat dimanfaatkan. Jika membahas mengenai pekerjaan masyarakat saat ini apakah sudah kembali seperti sediakala dapat dikatakan belum kembali. Hal ini dapat dilihat dari kelima jawaban informan yang mempunyai jawaban sama yakni bahwa ladang yang mereka miliki belum dapat ditanami akibat terkena debu vulkanik dan lahar dingin. Saat kepulangan masyarakat kutambelin ke desa, mereka langsung membersihkan ladang mereka secara gotong royong dan mencoba untuk menanami kembali. Namun ternyata erupsi Gunung Sinabung menghancurkan tanaman masyarakat sehingga mengakibatkan gagal panen dan berakhir dengan kerugian. Sejak dari itulah masyarakat memilih untuk bekerja sebagai petani di ladang orang. Hal ini juga ditambahkan oleh tenaga pendamping yakni Sofyan Adly yakni kondisi lahan pertanian hingga saat ini belum bisa dimaksimalkan dalam penggunaannya guna memulihkan perekonomian warga.

5.2.1.3 PendidikanKeterampilan

Kesadaran pendidikan pada masyarakat Desa Kutambelin sudah terbilang cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari persentase anak yang tengah di bangku pendidikan yakni sebanyak 270 orang. Selain itu motivasi orangtua menyekolahkan anaknya adalah agar anaknya dapat lebih sukses dan maju Universitas Sumatera Utara daripada orangtuanya, hal ini jelas terlihat pada Informan IV dan Informan V. Selanjutnya dalam menyekolahkan anaknya, Informan IV dan Informan V tidak memperbolehkan anaknya untuk membantu mencari pendapatan orangtuanya agar anak tersebut lebih fokus dan serius dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara Informan IV yakni bapak Ponda Tarigan bahwa: Kalau masalah bekerja biar kami saja orangtuanya, mereka tidak usah karna tugas anak itu adalah belajar, selama kami masih menyanggupi biaya mereka sekolah dan sehari-hari yaa kami saja yang banting tulang. Selanjutnya tujuan Ponda tarigan menyekolahkan anaknya adalah agar anaknya lebih sukses dari orangtuanya. Pada Informan V yakni Nd. Kristina br Sembiring juga menuturkan hal yang sama yakni tidak memperbolehkan anaknya untuk ikut bekerja dengan alasan agar anak tersebut lebih serius dan fokus untuk belajar. Tujuan Nd. Kristina menyekolahkan anaknya yang bernama Anderson Tarigan adalah agar kelak nanti anaknya lebih sukses dari orangtuanya. Dominan pendidikan yang diikuti oleh anak informan adalah pendidikan formal yakni pendidikan yang ditempuh pada lembaga legal dan tahapan dalam pendidikan ini sangat jelas. Berbeda dengan Informan III yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya karena harus bekerja membantu orangtuanya. seperti yang dikatakan oleh Informan III yakni Monica Tarigan yakni: Universitas Sumatera Utara Gimanalah ka, sebenernya aku pun maunya sekolah lanjut kuliah Cuma kondisinya gak memungkinkan. Ini aja dengan aku jualan makanya lumayan membantu karna abang sama bapak juga kerjanya di ladang. Namun jika berbicara mengenai sarana pendidikan yang ada di Desa Kutambelin terbilang masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.6 dimana Desa Kutambelin hanya memiliki 3 sarana pendidikan yakni 2 TK Taman Kanak-Kanak dan 1 SD Sekolah Dasar sedangkan jika mau melanjutkan ke SMP Sekolah Menengah Pertama harus melanjutkan sekolah di kecamatan yakni Namanteran dan jika mau melanjutkan ke SMA Sekolah Menengah Atas harus melanjutkan di kota Berastagi.

5.2.1.4 Interaksi Sosial