yang diterima masyarakat menurun dan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
5.2.1.2 Pekerjaan
Pekerjaan masyarakat Desa Kutambelin pada umumnya bekerja sebagai petani. Jika berbicara mengenai pekerjaan maka akan berbanding lurus dengan
strategi hidup yang dijalankan masyarakat. Mayoritas masyarakat Kutambelin adalah ke ladang dimana penghasilannya tidak menentu, mengingat panen
tidaklah setiap bulannya dan juga ladang yang diolah bukan milik sendiri. Hampir sama dengan penjelasan diatas, dahulu sebelum erupsi terjadi
kelima informan memiliki ladang sendiri di sekitaran kaki Gunung Sinabung. Namun setelah lahan mereka hancur dan kondisi gunung yang tidak
memungkinkan warga untuk berladang di lokasi tersebut memaksa mereka untuk bekerja di ladang yang lebih aman yakni di daerah Kabanjahe sampai ke Merek.
Sehingga untuk saat ini kelima informan yang diteliti bekerja sebagai petani di ladang orang baik itu pekerjaan utamanya atau pekerjaan sampingan informan.
Pada Informan I, Informan II dan Informan V menggantungkan hidupnya pada pekerjaannya saat ini yakni sebagai petani di ladang orang dikarenakan
ketiga informan tersebut tidak memiliki pekerjaan sampingan. Sedangkan pada Informan III dan Informan IV memiliki keadaan yang lebih baik. Pada Informan
III mempunyai pekerjaan berjualan sedangkan ayah dan abangnya bekerja sebagai petani. Lalu pada Informan V memiliki pekerjaan utama sebagai guru
honorer SD dan setelah selesai mengajar lanjut berladang.
Universitas Sumatera Utara
Jika berbicara kehidupan ekonomi membahas juga mengenai kebutuhan dan bagaimana seseorang tersebut berusaha untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Hal ini jelas terlihat yakni kelima informan benar-benar berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada sehingga memiliki hasil yang dapat
dimanfaatkan. Jika membahas mengenai pekerjaan masyarakat saat ini apakah sudah
kembali seperti sediakala dapat dikatakan belum kembali. Hal ini dapat dilihat dari kelima jawaban informan yang mempunyai jawaban sama yakni bahwa
ladang yang mereka miliki belum dapat ditanami akibat terkena debu vulkanik dan lahar dingin. Saat kepulangan masyarakat kutambelin ke desa, mereka
langsung membersihkan ladang mereka secara gotong royong dan mencoba untuk menanami kembali.
Namun ternyata erupsi Gunung Sinabung menghancurkan tanaman masyarakat sehingga mengakibatkan gagal panen dan berakhir dengan kerugian.
Sejak dari itulah masyarakat memilih untuk bekerja sebagai petani di ladang orang. Hal ini juga ditambahkan oleh tenaga pendamping yakni Sofyan Adly
yakni kondisi lahan pertanian hingga saat ini belum bisa dimaksimalkan dalam penggunaannya guna memulihkan perekonomian warga.
5.2.1.3 PendidikanKeterampilan