Definisi Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja

B. Penilaian Kinerja

1. Definisi Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja performance appraisal merupakan fungsi kunci untuk melaksanakan manajemen sumber daya manusia secara efektif. Namun dalam banyak kondisi, fungsi penilaian kinerja dipandang sebelah mata oleh para pengambil kebijaksanaan dalam organisasi. Martin 1995 dalam Fahrudin JS Pareke, 2000, berpendapat bahwa kegiatan penilaian kinerja dalam organisasi menempati posisi undervalued. Masalah umum yang timbul pada perspektif ini adalah bahwa kegiatan penilaian kinerja menghabiskan begitu banyak waktu, dan sebagian besar orang-orang para karyawan dan eksekutif dalam organisasi tidak begitu menyukai kegiatan ini, meskipun mereka berkepentingan secara langsung terhadap fungsi tersebut. Ketika sebuah organisasi baik yang berorientasi laba perusahaan maupun nisbah lembaga mulai berusaha untuk mempertahankan dan memperbaiki kinerjanya secara keseluruhan, atau memperbaiki kinerja anggota-anggotanya, maka fungsi penilaian kinerja akan memiliki peranan penting. Setidaknya, ada 3 alasan menurut Ghorpade dan Chen 1995 dalam Fahrudin JS Pareke, 2000 yang membuat fungsi penilaian kinerja begitu penting kedudukannya dalam organisasi. Pertama, karena fungsi penilaian kinerja merupakan sesuatu yang inherent dan tak terelakkan dalam setiap jenis organisasi. Dengan kegiatan penilaian kinerja, 1 organisasi mengetahui prestasi para anggotanya, 2 penilaian diperlukan untuk menghitung kontribusi masing-masing individu terhadap kemajuan organisasi, dan 3 penilaian kinerja formal dapat melindungi organisasi dari tindakan-tindakan negatif para anggota organisasi. Kedua , fungsi penilaian kinerja merupakan kegiatan yang penuh dengan konsekuensi-konsekuensi, baik terhadap individu-individu dalam organisasi maupun bagi organisasi itu sendiri. Dari perspektif organisasi kelemahan-kelemahan sistem dan kesalahan-kesalahan praktik penilaian kinerja akan berakibat terhadap ketidakefektifan pelaksanaan fungsi-fungsi SDM yang lainnya seperti fungsi kompensasi, fungsi pelatihan dan pengembangan dan sebagainya. Ketiga , kegiatan penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan yang mengharapkan penilai dengan kondisi yang mengharuskannya untuk mendapatkan hasil penilaian yang bersih, akurat dan peringkat yang berdasarkan pada jasa individual. Pada titik ini, fungsi penilaian kinerja bersama-sama dengan variabel lainnya, menentukan tingkat pencapaian kinerja organisasi. Alasan keempat, menurut Longenecker dan Gioia 1992 dalam Fahrudin JS Pareke, 2000, adalah adanya kenyataan bahwa fungsi penilaian kinerja cenderung terpengaruh oleh sistem politik dalam organisasi. Kuatnya peranan pertimbangan-pertimbangan politis dalam proses penilaian kinerja, dikarenakan pada kenyataannya, 1 para eksekutif mempertimbangkan dinamika interaksi keseharian mereka dengan para bawahan, 2 hasil proses penilaian formal berbentuk dokumen tertulis yang permanen, dan 3 penilaian format memiliki pengaruh kuat terhadap karir dan kemajuan bawahannya. Karena pertimbangan-pertimbangan politis tersebut, para eksekutif sering kali melakukan manipulasi-manipulasi hasil dari proses penilaian dengan sengaja dan sistematis. Manipulasi-manipulasi hasil dan proses penilaian dapat mengambil bentuk inflating, yaitu melaporkan hasil penilaian yang lebih tinggi dari hasil yang sesungguhnya, atau deflating, yaitu karyawan dinilai lebih rendah dari kinerjanya yang sesungguhnya. Adanya kesepakatan umum tentang pentingnya fungsi penilaian kinerja dalam hal meningkatkan motivasi karyawan dan kinerja organisasi secara keseluruhan, tidak begitu saja membuat fungsi ini bekerja dengan baik. Seperti yang dikatakan oleh Moss dalam Lamont, et al:1999 dalam Fahrudin JS Pareke, 2000, kenyataan pahit yang dialami oleh organisasi-organisasi kita adalah bahwa kita telah melaksanakan fungsi penilaian kinerja selama 30 tahun, dan kita masih berusaha keras untuk melaksanakannya dengan benar. Untuk itu diperlukan tujuan yang jelas, sistem yang baik dan manajer yang efektif, yang kesemuanya saling melengkapi agar fungsi penilaian kinerja dapat bekerja dengan baik. Penilaian kinerja merupakan alat yang baik untuk meningkatkan kinerja organisasi, namun untuk menjadikan aktivitas ini dapat berfungsi dengan efektif, bukanlah sebuah pekerjaan yang sederhana. Tulisan ini berusaha memberikan pemahaman mengapa fungsi penilaian kinerja dalam organisasi tidak bekerja, dan mencoba memberikan alternatif pemecahan agar aktivitas tersebut dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

2. Penyebab Ketidak-efektifan Fungsi Penilaian Kinerja