2. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
Menurut COSO dalam Guy, Alderman, Winters 2002:226, unsur pengendalian intern terdiri dari lima, yaitu:
a. Lingkungan pengendalian control environment Lingkungan pengendalian menentukan kualitas entitas dengan
mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orang di sekitarnya. Lingkungan pengendalian merefleksikan keseluruhan sikap,
kesadaran, dan tindakan dewan direksi, manajemen, karyawan, serta pihak-pihak lainnya mengenai pentingnya pengendalian tersebut. Hal itu
merupakan pondasi kedisiplinan dan struktur dari semua komponen pengendalian intern lainnya. Lingkungan pengendalian terdiri dari tujuh
faktor: 1 integritas dan nilai-nilai etis, 2 komitmen terhadap kompetensi, 3 partsipasi dewan direksi dan komite audit, 4 gaya
operasi dan filosofi manajemen, 5 struktur organisasi, 6 pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, dan 7 kebijakan dan praktik sumber
daya manusia dan aplikasinya. b. Penilaian risiko risk assessment
Penilaian risiko adalah identifikasi, dan manajemen risiko entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara
wajar sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Proses penilaian risiko harus memperhatikan keadaan serta kejadaian internal dan
eksternal yang dapat sangat mempengaruhi kemampuannya dalam
mencatat, memproses, dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.
c. Aktivitas pengendalian control activities Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
dikembangkan oleh manajemen untuik mengantisipasi risiko yang dapat menghalangi entitas mencapai tujuannya. Aktivitas pengendalian memiliki
berbagai tujuan dan diaplikasikan pada berbagai tingkat organisasional atau fungsional dalam sebuah entitas.
d. Pemrosesan informasi dan komunikasi Komponen ini terdiri dari sistem informasi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi keuangan dan bagaimana mengkomunikasikan informasi tersebut. Sistem informasi pelaporan keuangan yang mancakup
sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, menyatukan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat,
dan melaporkan transaksi entitas kejadian dan kondisi serta untuk mempertahankan akuntabilitas atas aktiva dan kewajiban yang berkaitan.
Komunikasi melibatkan penyediaan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pelaporan keuangan kepada pihak-pihak terkait dari suatu entitas
secara tepat waktu. Komunikasi juga mencakup tujuan yang lebih luas dalam hal memberikan pemahaman yang jelas tentang peranan individu
dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Komunikasi mencakup perluasan pemahaman
personil tentang bagaimana aktivitas mereka dalam sistem informasi
pelaporan keuangan berhubungan dengan pekerjaan lainnya, dan ahli pengecualian pelaporan pada tingkat yang lebih tinggi dalam entitas.
e. Pamantauan monitoring Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian
internal dari waktu ke waktu. Pemantauan dapat dilakukan melalui aktivitas manajemen terus-menerus atau evaluasi terpisah. Prosedur
pemantauan yang terus-menerus dilakukan terhadap aktivitas rutin yang normal terjadi, dalam sebuah entitas serta mencakup aktivitas manajemen
dan pengawasan yang biasa. Evaluasi terpisah adalah penilaian periodik atas semua atau sebagai pengendalian internal. Evaluasi tersebut dapat
dilakukan oleh personil internal atau oleh pihak luar.
3. Tujuan Sistem Pengendalian Intern