Variabel AKI memperoleh nilai t
hitung
sebesar -2,350 dengan signifikansi sebesar 0,021. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih besar dari nilai t
0,05;81
1,990 dan nilai signifikansi lebih kecil
dari α
0,05
Variabel AKP memperoleh nilai t , dengan demikian disimpulkan bahwa AKI berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
hitung
sebesar -2,136 dengan signifikansi sebesar 0,036. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih besar dari nilai t
0,05;81
1,990 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α
0,05
Variabel DPR memperoleh nilai t , dengan demikian disimpulkan bahwa AKP berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
hitung
sebesar -0,476 dengan signifikansi sebesar 0,635. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih kecil dari nilai t
0,05;81
1,990 dan nilai signifikansi lebih besar dari α
0,05
5.8 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
, dengan demikian disimpulkan bahwa DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hipotesis kedua berbunyi komponen laporan arus kas arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan dan
dividen payout ratio dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap return saham perusahaan manufaktur yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia. Hasil pengujian model a yang menggambarkan pengaruh AKO, AKI, AKP dan DPR terhadap EPS dapat dilihat pada tabel 5.8. berikut ini:
Tabel 5.8. Hasil Pengujian Pengaruh AKO, AKI, AKP, dan DPR
Universitas Sumatera Utara
terhadap EPS
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 835.112
268.007 3.116
.003 AKO
1.124 2.037
.168 .551
.583 AKI
.860 2.390
.056 .360
.720 AKP
1.850 2.559
.213 .723
.472 DPR
118.109 470.148
.030 .251
.802 a. Dependent Variable: EPS
Model a yang dapat dibangun dari hasil penelitian hipotesis kedua adalah:
M = 835,112 + 1.124AKO + 0,860AKI + 1,850AKP + 118,109DPR Dari model diatas dapat disimpulkan bahwa AKO, AKI, AKP dan DPR
berpengaruh positif terhadap variabel moderating terhadap EPS. Dari tabel 5.8. dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yang diuji pada model a tidak
berpengaruh signifikan pada α =
0,05
Model a untuk hipotesis kedua bertujuan untuk mendapatkan nilai residual dari variabel moderating. Nilai residual dari model a digunakan sebagai variabel dependen
pada model b. Dari hasil uji model b akan diperoleh kesimpulan apakah variabel EPS bisa dikatakan sebagai variabel moderating atau tidak. Pengujian dengan analisis regresi
uji residual yang bertujuan untuk mengetahui apakah EPS merupakan variabel moderating atau tidak. Dari pengujian model b diperoleh hasil bahwa EPS bukan
merupakan variabel moderating. Sebuah variabel dikatakan sebagai variabel moderating . Hal ini ditunjukkan oleh angka signifikansi yang
lebih besar dari 0,05.
Universitas Sumatera Utara
jika memiliki nilai koefisien yang negatif dan berpengaruh signifikan. Hasil pengujian model b dapat dilihat pada tabel 5.9. dibawah ini.
Tabel 5.9. Hasil Pengujian Variabel Moderating
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1049.561
103.627 10.128
.000 Return_Saham
-158.409 182.991
-.097 -.866
.389 a. Dependent Variable: AbsRes_M
Model b yang dapat dibangun dari hasil pengujian adalah: | e | = 1049,561 - 158,409Return_Saham
Dari hasil pengujian model b diperoleh nilai signifikansi return saham yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,389 dan nilai koefisien -158,409. Sebuah variabel dikatakan
variabel moderating jika memiliki koefisien yang negatif dan berpengaruh signifikan. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel EPS bukan variabel moderating.
5.8. Pembahasan