Kelebihan dan Kelemahan Rasio Keuangan

Brigham dan Houston 2010:133, rasio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Dari hasil analisis rasio, dapat diketahui posisi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan masalah likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan.

2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui atau menggambarkan posisi kinerja keuangan perusahaan. Menurut Harahap 2006:298 rasio keuangan memiliki keunggulan antara lain adalah: 1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah indsutri lain. 4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi Z-score. 5. Menstandarisir size perusahaan. 6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau time series. 7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Namun, walaupun dapat memberikan informasi yang berguna atas kondisi keuangan perusahaan, analisis rasio memiliki keterbatasan yang membutuhkan Universitas Sumatera Utara perhatian dan pertimbangan lanjut. Menurut Brigham dan Houston 2010:161 rasio keuangan memiliki keterbatasan atau kelemahan antara lain: 1. Kebanyakan perusahaan besar mengoperasikan beberapa divisi dalam industri yang berlainan, dan bagi perusahaan seperti ini akan sulit untuk mengembangkan rata-rata industri yang berarti. Oleh karena itu, analisis rasio lebih bermanfaat bagi perusahaan kecil yang memiliki fokus lebih sempit dibandingkan perusahaan besar yang multidivisional. 2. Sebagian besar perusahaan menginginkan hasil di atas rata-rata sehingga hanya mencapai kinerja rata-rata tidak selalu berarti sesuatu yang baik. Sebagai sasaran untuk kinerja tingkat tinggi, akan lebih baik jika berfokus pada rasio-rasio pemimpin industri. Dalam hal ini, benchmarking akan dapat membantu. 3. Inflasi telah mendistorsikan neraca banyak perusahaan. Nilai tercatat sering kali sangat jauh berbeda dengan nilai yang “sebenarnya”. 4. Faktor musiman juga dapat mendistorsi analisis rasio. Misalnya, rasio perputaran persediaan untuk perusahaan pengolah makanan akan sangat jauh berbeda jika angka neraca persediaan yang digunakan adalah angka tepat sebelum dibandingkan dengan angka setelah akhir musim pengalengan. 5. Perusahaan dapat menggunakan teknik “window dressing” untuk membuat laporan keuangannya terlihat lebih kuat. 6. Praktik akuntansi yang berlainan dapat mendistorsi perbandingan. 7. Sulit mengatakan apakah suatu rasio tertentu itu “baik” atau “buruk”. Misalnya, tingginya rasio lancar mungkin mengindikasikan posisi likuiditas Universitas Sumatera Utara yang kuat yang artinya baik, atau perusahaan memiliki kas yang berlebih yang artinya buruk karena kelebihan kas di bank merupakan aset yang non- produktif. 8. Suatu perusahaan mungkin memiliki beberapa rasio yang terlihat “bagus” dan beberapa rasio lain yang terlihat “buruk” sehingga membuat kita sulit menilai secara keseluruhan apakah perusahaan tersebut kuat atau lemah. Sedangkan beberapa kelemahan dari analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan Asnawi dan Wijaya, 2010:43 adalah: 1. Rasio ini hanya berkaitan dengan data kuantitatif. Rasio keuangan tidak mempertimbangkan berbagai faktor kualitatif seperti nilai etika, kualitas manajemen, moral pekerja, dan lain-lain. Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan jika ingin melakukan evaluasi terhadap perusahaan. 2. Manajemen dapat melakukan ‘pemanisan’ terhadap rasio keuangan. 3. Membandingkan rasio antar perusahaan dapat menyebabkan interpretasi yang keliru, hal ini karena dimungkinkan terjadi perbedaan metode akuntansi yang dipakai, misalnya depresiasi, pengakuan pendapatan, serta aset tak berwujud. Untuk alasan ini maka analis membuat perbandingan akuntansi terlebih dahulu sebelum perbandingan rasio. 4. Menggunakan berbagai definisi dari rasio yang umum dipakai oleh banyak analis. Hal ini dapat menciptakan perbandingan serta interpretasi yang keliru. 5. Catatan akuntansi berdasarkan data historis rupiah maka perubahan dari daya beli rupiah terhadap rupiah dapat menyebabkan distorsi jika membandingkan rasio antar waktu. Universitas Sumatera Utara 6. Menggunakan hanya rasio tidaklah memiliki signifikansi. Telah ada kesepakatan bahwa rasio ditentukan oleh industri, strategi manajemen, dan kondisi ekonomi secara umum. Rasio harus dievaluasi disesuaikan dengan konteks bisnisnya. 7. Rasio dihitung berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, menunjukkan hubungannya dengan kejadian di masa lalu. Jika analis tertarik pada masa depan sebaiknya tidak memercayai data masa lalu.

2.3 Refined Economic Value Added REVA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bersa Efek Indonesia (BEI)

1 32 98

Analisis Economic Value Added (EVA) Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Indosat, Tbk

6 60 100

Analisis Economic Value Added (EVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.

15 102 104

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Dengan Perusahaan Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

0 60 117

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Analisa Hubungan Rasio Profitabilitas Dengan Economic Value Added Dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI

1 26 99

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Refined Economic Value Added dan Financial Value Added Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Refined Economic Value Added dan Financial Value Added Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Refined Economic Value Added dan Financial Value Added Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 11