Pengujian Hipotesis Pertama Uji Normalitas Uji Autokorelasi

Keterangan: Y = Harga saham a = Konstanta b 1 , b 2 X = Koefisien regresi variabel bebas 1 X = Refined Economic Value Added REVA 2 e = Standard Error = Financial Value Added FVA

3.9. Pengujian Hipotesis

3.9.1 Pengujian Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis satu dengan menggunakan independent sample t-test merupakan test membandingkan rata-rata dari dua sampel independen Trihendradi, 2012:96. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. H 1 µ : = 2 µ = 0 Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Refined Economic Value Added REVA dengan Financial Value Added FVA. b. H 1 µ : ≠ 2 µ ≠ 0 Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara Refined Economic Value Added REVA dengan Financial Value Added FVA. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05 H diterima. Sebaliknya jika sig. t ≤ 0,05 H a diterima. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel a. H . Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: tidak ditolak jika t tabel t hitung t tabel b. H pada α = 5 a tidak ditolak jika t hitung t tabel dan t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 3.9.2 Pengujian Hipotesis Kedua 3.9.2.1 Pengujian Model Data Panel Permodelan dalam menggunakan teknik regresi data panel dapat menggunakan tiga pendekatan alternatif metode dalam pengolahannya. Pendekatan-pendekatan tersebut ialah metode common-constant the pooled OLS Method, metode fixed effect method FEM, dan metode random effect method REM. Dalam menentukan metode yang paling sesuai untuk data panel maka diperlukan pembuktian melalui uji Chow Test dan Hausman Test. Adapun pemilihan model yang dipilih yaitu: 1. Uji Chow Chow test bertujuan untuk membandingkan antara metode Ordinary Least Square OLS dan metode Fixed Effect Method FEM. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai Chi Square statistik uji Chow. Apabila nilai Chi Square statistik pada uji Chow signifikan berarti model dapat diestimasi dengan model Fixed Effect Method FEM dan melanjutkan ke uji Hausman. Sedangkan jika nilai Chi Square statistik pada uji Chow tidak signifikan berarti model dapat diestimasi dengan model Ordinary Least Square OLS dan pengujian model cukup sampai disini tanpa perlu melakukan uji Hausman. 2. Uji Hausman Hausman test bertujuan untuk membandingkan antara metode Random Effect Method REM dan metode Fixed Effect Method FEM. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai Chi Square statistik uji Hausman. Apabila nilai Chi Square statistik pada uji Hausman signifikan berarti model dapat diestimasi Universitas Sumatera Utara dengan model Fixed Effect Method FEM. Sedangkan jika nilai Chi Square statistik pada uji Chow tidak signifikan berarti model dapat diestimasi dengan model Random Fixed Method OLS.

3.9.2.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel bebas independent yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat dependent. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: b. H : b 1 = b 2 Artinya, semua variabel bebas, yaitu Refined Economic Value Added REVA dan Financial Value Added FVA, secara simultan bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap harga saham perusahaan. = 0 c. H : b 1 ≠ b 2 Artinya, semua variabel bebas, yaitu Refined Economic Value Added REVA dan Financial Value Added FVA, secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap harga saham perusahaan. ≠ 0 Pengujian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: 1. Membandingkan antara F tabel dan F hitung Bila F hitung ≤ F tabel atau nilai sig. F 0,05, maka H diterima yang berarti bahwa Refined Economic Value Added REVA dan Financial Value Added FVA secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Sebaliknya, jika F hitung F tabel atau sig. F ≤ 0,05, maka H ditolak yang berarti bahwa Refined Economic Value Added REVA dan Universitas Sumatera Utara Financial Value Added MVA secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. 2. Berdasarkan probabilitas Dalam skala probabilitas lima persen, jika probabilitas signifikansi lebih besar dari α 5, maka Refined Economic Value Added REVA dan Financial Value Added FVA secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Sebaliknya, jika lebih kecil dari α 5, maka Refined Economic Value Added REVA dan Financial Value Added FVA secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Kriteria penilaian hipotesis pada uji- F : a. Ho diterima H a ditolak jika F hitung ≤ F tabel b. Ho ditolak H pada α = 5 a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5

3.9.2.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas, yaitu Refined Economic Value Added REVA dan Financial Value Added FVA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu harga saham perusahaan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: 1. b 1 = Refined Economic Value Added REVA Universitas Sumatera Utara H o : b 1 H = 0, artinya Refined Economic Value Added REVA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia. a : b 1 2. b ≠ 0, artinya Refined Economic Value Added REVA berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia. 2 H = Financial Value Added FVA o : b 2 H = 0, artinya Financial Value Added FVA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia. a : b 2 Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05 H ≠ 0, artinya Financial Value Added FVA berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia. diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t ≤ 0,05 H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel c. H . Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: tidak ditolak jika t tabel t hitung t tabel d. H pada α = 5 a tidak ditolak jika t hitung t tabel dan t hitung t tabel pada α = 5

3.10 Uji Asumsi Klasik

Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi harus memenuhi syarat asumsi klasik, hal ini untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien Best, Linear, Unbiased, Efficient estimatorBLUE. Pengujian asumsi Universitas Sumatera Utara klasik meliputi: uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas.

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal Santoso, 2014:190. Model regresi yang baik adalah model yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan pendekatan Jarque-Berra normality test.

3.10.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar anggota serangkaian data yang diobservasi dan dianalisis menurut ruang atau menurut waktu, cross section atau time-series Wibowo, 2012:101. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokerelasi. Uji autokorelasi ini menggunakan uji Lagrange Multiplier LM Test. 3.10.3 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji ada tidaknya varian variabel dalam model yang tidak sama Wibowo, 2012:93. Jika varians sama maka terjadi homoskedastisitas. Sedangkan, jika varians tidak sama, inilah yang disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan White Heteroskedasticity cross terms. Universitas Sumatera Utara

3.10.4 Uji Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bersa Efek Indonesia (BEI)

1 32 98

Analisis Economic Value Added (EVA) Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Indosat, Tbk

6 60 100

Analisis Economic Value Added (EVA) dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.

15 102 104

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Dengan Perusahaan Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

0 60 117

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Analisa Hubungan Rasio Profitabilitas Dengan Economic Value Added Dalam Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI

1 26 99

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Refined Economic Value Added dan Financial Value Added Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Refined Economic Value Added dan Financial Value Added Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Refined Economic Value Added dan Financial Value Added Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 11