klasik meliputi: uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas.
3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal Santoso,
2014:190. Model regresi yang baik adalah model yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah
dengan menggunakan pendekatan Jarque-Berra normality test.
3.10.2 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar anggota serangkaian data yang diobservasi dan dianalisis menurut ruang atau
menurut waktu, cross section atau time-series Wibowo, 2012:101. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokerelasi. Uji autokorelasi ini menggunakan uji
Lagrange Multiplier LM Test. 3.10.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji ada tidaknya varian variabel dalam model yang tidak sama Wibowo, 2012:93. Jika varians sama
maka terjadi homoskedastisitas. Sedangkan, jika varians tidak sama, inilah yang disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak
terjadi heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji
heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan White Heteroskedasticity cross terms.
Universitas Sumatera Utara
3.10.4 Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah di dalam sebuah model regresi terjadi multikolinearitas, maksudnya tidak boleh ada korelasi atau hubungan yang
sempurna atau mendekati sempurna antara variabel bebas yang membentik persamaan Wibowo, 2012:87. Apabila terdapat korelasi antara variabel bebas,
maka terjadi multikolinearitas. Sedangkan, apabila tidak terdapat korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinearitas. Menganalisis matriks korelasi
variabel bebas dapat dipakai untuk menunjukkan indikasi adanya multikolinearitas. Jika antar variabel bebas memiliki korelasi 0,90 maka hal ini
merupakan indikasi multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan Food and Beverage di Indonesia