terhadap kontaminan-kontaminan udara, dibersihkan dan dipelihara dengan baik, serta sesuai untuk pekerja yang memakainya. Untuk alat-alat tertentu seperti alat pelindung
pernafasan, sumbattutup telinga, pakaian kerja kedap air dan lain-lain mungkin tidak nyaman untuk dipakai terutama dicuaca yang panas. Jadi mungkin diperlukan
pengurangan jam kerja paling tidak pada waktu-waktu yang memerlukan pemakaian alat pelindung tersebut Personal protective equipment Kusnoputranto, 2000.
Berdasarkan tabel 4.12. hasil tabulasi silang antara hygiene dengan gambaran kelainan kulit bahwa responden yang mempunyai kategori hygiene baik dan terdapat
gambaran kelainan kulit sebesar 39,5, sedangkan yang mempunyai hygiene buruk dan ada gambaran kelainan kulit sebesar 44,2.
Penyakit yang banyak diderita oleh orang-orang kurang mengerti kebersihan dan banyak bekerja ditempat panas, berkeringat serta kelembaban kulit yang lebih tinggi
merupakan penyakit kulit yang banyak disebabkan oleh jamur Harahap, 1990.
5.2.2. Kondisi Lingkungan
Berdasarkan hasil wawancara kepada responden bahwa lingkungan kerja yang dilakukan meliputi resiko terkena penyakit kulit, lingkungan rumah selalu dalam keadan baik, mendapat
penyuluhan tentang lingkungan yang sehat, aliran pembuangan lancar, pembuangan sampah terurus dengan baik, menggunakan air bersih, rumah memiliki jendela dan sewaktu bekerja pernah digigit
binatang. Berdasarkan hal tersebut berarti untuk kondisi lingkungan responden sudah menunjukkan lingkungan buruk 58,1.
Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum, sehingga terwujudnya status kesehatan yang optimum pula.
Usaha memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan dari waktu ke waktu semakin
Universitas Sumatera Utara
berkembang, dengan perkataan lain bahwa teknologi dibidang kesehatan lingkungan menjadi bervariasi, dari yang sederhana sampai pada yang mutakhir Notoatmodjo,
1997. Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan
sandang dan pangan. Rumah berfungsi pula sebagai tempat tinggal serta digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya. Selain itu rumah juga
merupakan pengembangan kehidupan dan tempat berkumpulnya anggota keluarga untuk menghabiskan sebagian besar waktunya. Rumah sehat dan nyaman merupakan sumber
inspirasi penghuninya untuk berkarya, sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya Notoatmodjo, 1997.
Menurut Kusnoputranto, 1997, sanitasi lingkungan adalah sebagai usaha pengendalian dari semua faktor-faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin
menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.
Berdasarkan tabel 4.15. dari hasil tabulasi silang antara kondisi lingkungan dengan gambaran kelainan kulit yang terjadi pada nelayan menunjukkan bahwa
responden yang mempunyai kondisi lingkungan baik dan ada terdapat gambaran kelainan kulit yaitu 39,5, sedangkan kondisi lingkungan tidak baik juga ada gambaran kelainan
kulit sebesar 44,2. Infeksi penyakit yang disebabkan oleh air dapat timbul karena kurangnya
penyediaan air bersih untuk hygiene perorangan mandi, cuci dan sebagainya, selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan
Universitas Sumatera Utara
kualitas yang ditetapkan baik dari segi kualitas fisik, bakteriologis, kimia dan radio aktif Depkes RI, 1990.
5.3. Pengetahuan Responden Tentang Kelainan Kulit