2.2. Beberapa Jenis Penyakit Kulit
Di Indonesia saat ini penyakit kulit masih cukup tinggi, terutama penyakit kulit karena infeksi jamur yang superfisial. Sedangkan penyakit kulit karena infeksi jamur
yang dalam, baik sistemik maupun subkutan hanya dijumpai pada beberapa daerah. Beberapa penyakit kulit karena infeksi jamur yang superfisial diantaranya sebagai
berikut :
2.2.1. Tinea Manus et Pedis
Tinea pedis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita didaerah kulit telapak tangan dan kaki, punggung kaki, serta daerah interdigital. Penyakit
ini disebabkan oleh jamur yang tumbuh dengan subur dalam keadaan lembab. Penyakit ini sering terjadi pada orang dewasa yang setiap hari harus memakai sepatu tertutup dan
pada orang yang sering bekerja ditempat basah, mencuci, disawah dan sebagainya. Keluhan penderita bervariasi mulai dari tanda keluhan sampai mengeluh sangat gatal dan
nyeri karena terjadinya infeksi sekunder dan peradangan Harahap, M, 1990.
2.2.2. Tinea Versicolor
Merupakan infeksi jamur superfical pada lapisan tanduk kulit yang disebabkan oleh Malassezia furfur atau Pityrosporum orbiculate. Infeksi ini bersifat menahun, ringan
dan biasanya tanpa peradangan. Lokasi yang sering mengalami penyakit ini adalah muka, leher, badan, lengan atas, ketiak, paha dan lipatan paha. Tanda-tanda penyakit ini berupa
bercak-bercak berwarna-warni terutama badan, dibentuk tidak teratur sampai teratur dengan keluhan gatal-gatal terutama pada waktu berkeringat, dapat menyerang setiap
orang terutama pada mereka-mereka yang hygienenya buruk Harahap,M, 1990.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Miliaria Rubra
Merupakan suatu keadaan tertutupnya pori-pori keringat sehingga menimbulkan retensi keringat didalam kulit dimana sumbatan terletak didalam epidermis. Miliaria
rubra banyak terjadi didaerah panas, kelembaban yang tinggi tetapi dapat juga terjadi pada daerah lain, sekitar 30 orang yang tinggal didaerah tersebut bisa mengalami
Miliaria Rubra. Penyakit ini terjadi karena ada sumbatan keratin pada saluran keringat. Pada
permulaan musim hujan atau udara lembab. Udara lembab ini mempengaruhi keratin disekeliling lubang keringat yang mula-mula kering kemudian menjadi lembab dan
membengkak, sehingga lubang kering tertutup. Dapat juga bahan kimia menyebabkan keratin menjadi basah dan menutupi lubang keringat. Tanda-tanda dari miliaria rubra
ditandai dengan rasa gatal dan kadang rasa panas seperti terbakar, biasanya timbul bersamaan dengan rangsang yang menimbulkan keringat. Harahap, 1990.
2.2.4. Tinea Ungurium