Sebab-Sebab Dermatosis Akibat Kerja

kulit baru yang timbul karena pekerjaan atau lingkungan kerja dan penyakit kulit lama yang kambuh karena pekerjaan atau lingkungan kerja.

2.4.1. Sebab-Sebab Dermatosis Akibat Kerja

Penyebab-penyebab dermatosis akibat kerja dapat digolong-golongkan sebagai berikut : a. Faktor Fisik, yaitu tekanan, kelembaban, panas, suhu dingin, sinar matahari, sinar X dan sinar-sinar lainnya. b. Bahan-bahan berasal dari tanaman, yaitu daun-daunan, ranting-ranting, getah, akar- akaran, umbi-umbian, bunga-bungaan, buah-buahan, sayur-sayuran, debu, kayu dan lain-lain c. Makhluk-makhluk hidup, yaitu bakteri-bakteri, virus-virus, jamur-jamur, cacing, serangga dan kutu d. Bahan-bahan kimia, yaitu asam-asam dan garam anorganik, persenyawaan- persenyawaan hidrokarbon, oli, ter, bahan-bahan warna dan lain-lain. Dari penyebab-penyebab itu bahan kimialah yang terpenting, oleh karena bahan- bahan itulah terbanyak digunakan dalam industri-industri. Ada 2 dua cara bahan-bahan kimia ini menimbulkan dermatosis, yaitu dengan jalan perangsangan atau iritasi dan dengan jalan sensitisasi atau pemekaan kulit. Bahan-bahan yang menyebabkan iritasi disebut perangsang primer, sedangkan penyebab sensitisasi disebut pemeka sentsitizer. Perangsang primer mengadakan rangsangan kepada kulit dengan jalan melarutkan lemak kulit, dengan mengambil air dari lapisan kulit, dengan oksidasi atau reduksi, sehingga kesetimbangan kulit terganggu dan timbulah dermatosis. Sensitisasi biasanya disebabkan Universitas Sumatera Utara oleh bahan-bahan organik dengan struktur molekul lebih sederhana, yang dapat bergabung dengan putih telur tubuh membentuk antigen. Perangsang primer yaitu bahan yang akan menimbulkan dermatosis oleh kerjanya yang langsung kepada kulit yang normal pada tempat terjadinya kontak dengan kulit itu dalam jumlah dan kekuatan yang cukup untuk waktu yang cukup lama pula. Pemeka kulit adalah bahan yang tidak menimbulkan perubahan-perubahan khas di kulit, setelah 5 atau 7 hari sejak kontak yang pertama, maupun di tempat lain di kulit kuku. Menurut Fregert 1988, jumlah agen yang menjadi penyebab penyakit kulit sangat banyak antara lain : 1. Agen-agen fisik, antara lain disebabkan oleh tekanan atau gesekan, kondisi cuaca, panas, radiasi dan serat-serat mineral. Agen-agen fisik menyebabkan trauma mekanik, ternal atau radiasi langsung pada kulit. Kebanyakan iritan langsung merusak kulit dengan jalan a. mengubah pHnya; b. Bereaksi dengan protein-proteinnya denaturasi; c. Mengekstraksi lemak dari lapisan luarnya atau merendahkan daya tahan kulit. 2. Agen-agen kimia, terbagi menjadi 4 empat kategori yaitu : - Iritan primer berupa asam, basa, pelarut lemak, deterjen, garam-garam logam dan lain-lain. - Sentsitizer, berupa logam dan garam-garaman, senyawa-senyawa yang berasal dari anilin, derivat, nitro aromatik, resin, bahan-bahan kimia karet, obat-obatan, antibiotik, kosmetik, terpentin, tanam-tanaman dan lain-lain. - Agen-agen aknegenik berupa naftalen dan bifenil klor, minyak, mineral dan lain- lain. Universitas Sumatera Utara - Photosentsitizer berupa antrasen, pitch, derivat asam amino benzoat, hidrokarbon aromatik klor, pewarna akridin dan lain-lain. 3. Agen-agen biologis, seperti mikroorganisme, parasit kulit dan produk-produknya Menurut Fregert 1988, zat-zat kimia yang dapat menyebabkan penyakit kulit antara lain adalah kromium, nikel, cobalt dan mercuri.

a. Kromium, adalah suatu logam putih keras dengan titik lebur 1.890ºC. Senyawa-