Zonasi Pemanfaatan S. serrata di Kawasan Mangrove TNK

masing-masing area. Analisis dilakukan dengan menggunakan software ArcView 3.2. Matriks parameter kesesuaian zona pemanfaatan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Kriteria kesesuaian zonasi pemanfaatan Scylla serrata No. Kriteria Zonasi Pemanfaatan Scylla serrata Zona Budidaya Zona Tangkap Zona Inti 1 HSI tinggi sedang Rendah 2 Laju Eksploitasi S. serrata tinggi rendah sedang- rendah 3 Konversi mangrove tinggi sedang Rendah

3.9 Simulasi dan Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Scylla

serrata di Kawasan Mangrove TNK Pada awal 1990-an, berkembang instrumen yang didesain langsung pada pengendalian sumberdaya alam, yaitu berupa penentuan suatu kawasan menjadi kawasan konservasi. Lima prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kawasan konservasi adalah: 1 Proses ekologis seharusnya dapat dikontrol; 2 Tujuan dan sasaran hendaknya dibuat dari sistem pemahaman ekologi; 3 Ancaman luar hendaknya dapat diminimalkan dan manfaat dari luar dapat dimaksimalkan; 4 Proses evolusi hendaknya dapat dipertahankan; 5 Pengelolaan hendaknya bersifat adaptif dan meminimalkan kerusakan SDA dan lingkungan Yulianda 2006. Kebijakan adalah aturan umum bagaimana status keputusan dibuat berdasar pada informasi yang tersedia. Setiap kebijakan memiliki empat komponen, yaitu kondisi saat ini aktual dan yang diinginkan, kecepatan tanggapan dan tindakan perbaikan Forrester dalam Lyneis 1980. Kecepatan tanggap dalam studi ini menggunakan matrik yang terdiri dari tiga pilihan pengaturan parameter, yaitu agresif, moderat dan lambat Lyneis 1980. Skenario kebijakan pada kajian ini dalam rentangan waktu time horizon dua puluh tahun kedepan tahun 2010-2030. Rentangan waktu 20 tahun dianggap mewakili kondisi bila diasumsikan hutan mangrove mulai tumbuh dengan baik dari saat mulai ditanam dan dapat menjadi habitat bagi biota lain. Simulasi skenario kebijakan pemanfaatan akan dilakukan melalui 2 tahap, yaitu analisis skenario dasar dan analisis perilaku dinamik. Analisis skenario dasar base case scenario menguraikan perilaku sistem pada tahun mendatang tahun 2009-2029 dipengaruhi oleh unjuk kerja parameter dengan sensitif tinggi, yaitu luasan mangrove dan pendapatan dari Scylla serrata. Parameter lainnya yang memiliki sensitif sedang dan rendah diasumsikan tidak mengalami perubahan dari tahun 2009. Analisis perilaku dinamik memungkinkan bagi pengguna model untuk merubah nilai parameter. Meskipun analisis base case scenario run penting sebagai cerminan dari kondisi aktual di lapangan, namun pengambilan keputusan dalam pengelolaan Scylla serrata pada tahun-tahun yang akan datang perlu meramalkan kondisi mendatang berdasarkan cerminan kondisi aktual tersebut. Perubahan nilai parameter dibagi kedalam tiga skenario, yaitu skenario agresif optimis, moderat dan lambat pesimis. Ketiga skenario secara berturut- turut pemodel sebut dengan scenario run 1 SR1, scenario run 2 SR2 dan scenario run 3 SR3. Skenario pengelolaan disusun berdasarkan perubahan nilai parameter yang dilakukan secara apriori oleh peneliti dalam proyeksi 20 tahun mendatang. Keberlanjutan pengelolaan mangrove melalui optimasi pemanfaatan sumberdaya kepiting bakau Scylla serrata, selanjutnya akan dianalisis secara statistik multivariate dengan pendekatan Multidimensional Scaling MDS. Analisis multidimensi menurut Bengen 2000 merupakan analisis data yang menggambarkan karakter-karakter kuantitatif dan kualitatif suatusekumpulan individu yang disusun berdasarkan suatu orde dan tidak dapat dilakukan operasi aljabar sehingga cenderung lebih dekat pada statistik deskriptif dari pada statistik inferensial. Analisis keberlanjutan pengelolaan sylvofishery kepiting bakau ini ditujukan untuk mengetahui kemungkinan keberlanjutan pengelolaan kawasan konservasi mangrove melalui pemanfaatan sylvofishery kepiting bakau. Keberlanjutan pengelolaan sylvofishery kepiting bakau di kawasan mangrove TNK dianalisis menggunakan metode Rap-CRASYMAN Rapid Assesment Techniques for Crab Sylvofishery Management . Metode Rap-CRASYMAN merupakan modifikasi dari metode RAPFISH Rapid Assessment Techniques for Fisheries yang dikembangkan oleh Fisheries Center, University of British