Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Sylofishery S. serrata
5.2.5 Analisis Usaha Perikanan Tangkap S. serrata
Pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan S. serrata meliputi pendapatan dari hasil penangkapan dan pendapatan dari hasil budidaya sylvofishery. Dari hasil penangkapan dengan alat tangkap rakkang nelayan memperoleh pendapatan sekitar Rp 1 - 1.5 jutabulan. Nilai ini diambil dari rata-rata produksi kepiting tangkapan nelayan setiap bulan dikurangi dengan biaya operasional penangkapan. Dalam satu bulan nelayan umumnya menangkap kepiting sebanyak 10 kali, yaitu pada saat pasang purnama dan pasang perbani bulan mati. Jumlah yang diperoleh rata-rata 98 kgbln dengan harga Rp 25 000,-kg, sehingga rerata penerimaan nelayan adalah sekitar Rp. 2 400 000,-bulan. Setelah dikurangi biaya operasional penangkapan, yaitu untuk bahan bakar minyak BBM, pembelian umpan, kerusakan alat, dan lain-lain, yaitu sekitar Rp. 900 000,-. Maka pendapatan nelayan diperkirakan sebesar Rp. 1 500 000,-bulan Lampiran 26. Dari hasil budidaya kepiting bakau, berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha Lampiran 25 total penerimaan nelayan adalah Rp. 6 300 000,- unit karambatahun. Bila total biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 2 198 750,-unit karambatahun, maka pendapatan yang diperoleh nelayan adalah sekitar Rp. 4 101 250,-unit karambatahun. Nilai pendapatan dari budidaya ini dapat ditingkatkan lagi bila nelayan mampu meningkatkan produknya menjadi produk yang nilai jualnya lebih tinggi, seperti kepiting soka kepiting lunak atau kepiting bertelur.5.3 Pengelolaan Sumberdaya Scylla serrata di TNK
5.3.1 Permasalahan Kebijakan Pengelolaan Habitat Mangrove TNK
Seperti telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 325Kpts-II1995, TNK yang semula adalah Suaka Margasatwa berubah fungsi dan statusnya menjadi penunjukkan Taman Nasional. Selanjutnya status ini dipertegas lagi dengan munculnya PP no 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional pasal 52 Lampiran VIII tentang kawasan Lindung Nasional, yang mengkategorikannya sebagai Taman Nasional Kutai dengan status tahap pengembangan I IA4. Kewenangan pengelolaan Kawasan Pelestarian Alam Taman Nasional berada di bawah Balai Taman Nasional Kutai BTNK sebagai unit teknis dari BKSDA kehutanan. Pengelolaan TNK didasarkan pada UU No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam dan habitatnya dan UU No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan, beserta aturan-aturan turunannya. Hingga saat ini pengelolaan hutan, terutama hutan lindung, masih terkesan disakralkan, tertutup dan dilarang untuk dijamah oleh masyarakat. Namun Sukardi 2009 menyatakan bahwa ruang ini mulai terbuka sejak diundangkannya UU No. 41 Tahun 1999. Konsep pengelolaan hutan bersama masyarakat tidak secara eksplisit disebutkan dalam UU No. 41 Tahun 1999 maupun PP No. 6 Tahun 2007 jo. PP No 3 Tahun 2008. Namun demikian secara substansial peraturan ini telah mengakomodir kepentingan masyarakat untuk memperoleh akses pengelolaan hutan.Parts
» Tujuan Penelitian Hipotesis Kerangka Pendekatan Penelitian
» Klasifikasi S. serrata Morfologi S. serrata
» Karakter dewasa kelamin Bioekologi Kepiting Bakau
» Kepiting bakau sebagai hewan air kehalalan kepiting bakau
» Karakteristik dan Fungsi Ekosistem Mangrove
» Keterkaitan antara Kepiting Bakau dengan Mangrove
» Perkembangan Budidaya Sylvofishery Kepiting Bakau
» Indeks Kesesuaian Habitat Habitat Suitability IndexHSI
» Berpikir Sistem System Thinking
» Umpan Balik Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Scylla serrata
» Pemodelan Dinamika Sistem Sistem Dinamik dalam Pengelolaan Scylla serrata
» Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya
» Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
» Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi
» Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.56Menhut-II2006 Tentang
» Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Penelitian
» Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data Sekunder
» Penentuan Jumlah Unit Responden Analisis Pemanfaatan Sumberdaya
» Pengumpulan Data Vegetasi Mangrove Analisis Data Vegetasi Mangrove
» Analisis Hubungan Sebaran Spasial S. serrata dengan Karakteristik Penilaian Daya Dukung Lingkungan
» Analisis Hubungan Panjang dan Bobot Analisis Data Kelompok Ukuran
» Membangun Diagram Kausal dan Diagram Alir Submodel Habitat Mangrove
» Submodel Penangkapan Kepiting Identifikasi Sistem Pengelolaan Kepiting Bakau S. Serrata di TNK
» Submodel Budidaya Pembesaran Submodel Ekonomi Submodel Sosial
» Pemodelan dan Simulasi Sistem Pengelolaan S. serrata
» Letak Geografis dan Topografi TNK
» Geologi dan Iklim Sejarah Perambahan dan Pemukiman di TNK
» Illegal Logging Permasalahan Pengelolaan TNK
» J A Kondisi Sosial Budaya Masyarakat dalam Lokasi TNK
» P Kondisi Sosial Budaya Masyarakat dalam Lokasi TNK
» Kesehatan Aspek Kelembagaan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat dalam Lokasi TNK
» Pemahaman Masyarakat terhadap Pengelolaan Hutan Mangrove
» Pasang Surut Laut Ekologi Habitat Mangrove TNK
» Karakteristik Habitat Mangrove Bioekologi S. serrata dan Daya Dukung Habitat Mangrove TNK
» Daya Dukung Habitat Mangrove TNK bagi Budidaya S. serrata
» Permintaan Scylla serrata Kondisi Sosial Ekonomi Pemanfaatan
» Permasalahan Kebijakan Pengelolaan Habitat Mangrove TNK
» Penentuan Zonasi Pemanfaatan Scylla serrata di Ekosistem Mangrove
» Nip ah Sirat Anang P ad Pari Keluang Ruh Kenduung
» Pengembangan Budidaya Sylvofishery S. serrata
» Model pengelolaan sumberdaya S. serrata di habitat mangrove TNK
» Skenario Pengelolaan S. serrata di Habitat Mangrove TNK
» Status Keberlanjutan Pengelolaan Kepiting Bakau Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi
» Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi
» Status Keberlanjutan Dimensi Sosial
» Jantan Rekomendasi Penatakelolaan Kawasan Mangrove di TNK
» Klasifikasi S. serrata Bioekologi Kepiting Bakau
» Morfologi S. serrata Bioekologi Kepiting Bakau
» Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
» Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 jo Peraturan Pemerintah
» Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
» Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata
» Keputusan Menteri Kehutanan No.325Kpts-II1995 tentang
» Pengumpulan Data Primer Metode pengumpulan data sosial ekonomi masyarakat
» Penentuan Jumlah Unit Responden
» Pengumpulan Data Vegetasi Mangrove
» Analisis Data Vegetasi Mangrove
» Pengumpulan Data Makrozoobenthos Pengumpulan dan Analisis Data Makrozoobenthos
» Analisis Data Makrozoobenthos Pengumpulan dan Analisis Data Makrozoobenthos
» Pengumpulan Data Kualitas Perairan
» Analisis Data Kualitas Perairan Habitat Mangrove
» Analisis Hubungan Sebaran Spasial S. serrata dengan Karakteristik
» Penilaian Daya Dukung Lingkungan
» Analisis Hubungan Panjang dan Bobot
» Pendugaan Laju Eksploitasi Scylla serrata
» Penghitungan Yield per Rekrut Relatif YR dan Biomass per Rekrut
» Membangun Diagram Kausal dan Diagram Alir
» Submodel Habitat Mangrove Identifikasi Sistem Pengelolaan Kepiting Bakau S. Serrata di TNK
» Submodel Budidaya Pembesaran Identifikasi Sistem Pengelolaan Kepiting Bakau S. Serrata di TNK
» Submodel Ekonomi Submodel Sosial
» Zonasi Pemanfaatan S. serrata di Kawasan Mangrove TNK
» Simulasi dan Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Scylla
» Sejarah Perambahan dan Pemukiman di TNK Proses Enclave di TNK
» Persepsi Masyarakat terhadap Pemanfaatan S. serrata
» Arus Laut Ekologi Habitat Mangrove TNK
» Gelombang Laut Ekologi Habitat Mangrove TNK
» serrata Keragaan Perikanan Tangkap S. serrata di TNK
» Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Sylofishery S. serrata
» Analisis Usaha Perikanan Tangkap S. serrata
» Nip ah Pengelolaan Perikanan Tangkap S. serrata
» Pari Keluang Pengelolaan Perikanan Tangkap S. serrata
» Ruh Pengelolaan Perikanan Tangkap S. serrata
» Kenduung Pengelolaan Perikanan Tangkap S. serrata
» Status Keberlanjutan Pengelolaan Kepiting Bakau
» Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi
» Status Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan
Show more