Jantan Jantan Pengelolaan zona pemanfaatan ekosistem mangrove melalui optimasi pemanfaatan sumberdaya kepiting bakau (scylla serrata) di Taman Nasional Kutai provinsi Kalimantan Timur

102 mm bergeser ke kiri pada ukuran 90 mm, sehingga diduga terjadi rekruitmen individu baru pada bulan Januari 2009. Rekruitmen berikutnya terjadi pada bulan Maret 2009, yang menyebabkan terjadi kelompok ukuran baru pada bulan April 2009. Pergeseran modus terjadi dari Oktober 2008 sampai Januari 2009 kelompok umur pertama. Februari 2009 hingga April 2009 kelompok umur kedua. Mei sampai Juli 2009 kelompok umur ketiga. Kepiting betina di Muara Sangatta dari November 2008 sampai Juni 2009 terdiri dari 3 kelompok umur. Diduga rekruitmen terjadi pada bulan September, Februari, dan Mei. Hasil distribusi frekuensi lebar karapas kepiting betina pada tiap bulannya di stasiun M. Sangatta dapat dilihat pada Lampiran 4. Kejadian rekruitmen individu jantan dan betina di Muara Sangatta terjadi pada bulan yang relatif sama yaitu Januari dan Maret.

B. Teluk Prancis

i. Jantan

Pergeseran modus terjadi dari Desember 2008 sampai Pebruari 2009 kelompok umur pertama. Maret 2009 hingga Mei 2009 kelompok umur kedua. Kemudian pada bulan Juni 2009 kelompok umur ketiga. Kepiting jantan di Teluk Prancis dari Oktober 2008 sampai Juni 2009 terdiri dari 3 kelompok umur. Diduga rekruitmen terjadi pada bulan November, Pebruari, dan Mei. Hasil distribusi frekuensi lebar karapas kepiting jantan pada tiap bulannya di stasiun Teluk Prancis dapat dilihat pada Lampiran 5. ii. Betina Pergeseran modus terjadi dari Januari 2009 sampai Pebruari 2009 kelompok umur pertama. Maret 2009 hingga Juni 2009 kelompok umur kedua. Kepiting betina di Teluk Prancis dari Oktober 2008 sampai Juni 2009 terdiri dari 2 kelompok umur. Diduga rekruitmen terjadi pada bulan Desember, dan Maret. Hasil distribusi frekuensi lebar karapas kepiting betina pada tiap bulannya di stasiun Teluk Prancis dapat dilihat pada Lampiran 6.

C. Muara Sangkima

i. Jantan

Hasil distribusi frekuensi lebar karapas kepiting bakau di stasiun M. Sangkima pada tiap bulannya dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Pada bulan November 2008 kisaran kelas panjang kepiting mulai dari 76 mm hingga 140 mm. Modus panjang yang ditemukan pada bulan November 2008 ditemukan adanya modus ganda bimodus yaitu pada kelas 100 mm dan 132 mm. Kemudian pada bulan Desember 2008 pada kelas 101 mm dan 128 mm. Selanjutnya berturut-turut modus berada pada kelas 110 mm untuk Januari 2009 dan 116 mm untuk Februari 2009. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran modus dari November 2008 hingga Februari 2009 yang menunjukkan adanya pertumbuhan kelompok umur pertama. Sedangkan pada Maret 2009 modus bergeser kembali ke kiri. Hal ini menunjukkan adanya rekruitmen yang terjadi pada bulan Februari 2009 sehingga masuk individu-individu baru serta membentuk kelompok ukuran baru pada bulan Maret 2009, pada bulan Maret terjadi bimodus pada kelas ukuran 100 mm dan 140 mm. Selanjutnya pada bulan April modus kembali bergeser ke kiri lagi pada ukuran 92 mm, hal ini menunjukkan adanya rekruitmen baru. Pergeseran modus ke kanan yakni pada kelas 110 mm terjadi pada bulan Mei 2009 kelompok umur kedua. Berdasarkan distribusi frekuensi panjang kepiting dari bulan November 2008 hingga Juni 2009 dapat disimpulkan bahwa terdapat dua kelompok umur yang berbeda pada kepiting jantan yang diamati di M. Sangkima, dengan rekruitmen yang diduga terjadi pada bulan Februari dan April. ii. Betina Pada bulan November 2008 kisaran kelas panjang kepiting mulai dari 76 mm hingga 140 mm. Modus panjang yang ditemukan pada bulan November 2008 ditemukan adanya modus ganda bimodus yaitu pada kelas 100 mm dan 132 mm. Kemudian pada bulan Desember 2008 dan Januari 2009 modus pada kelas 100 mm. Selanjutnya terjadi pergeseran modus ke arah kiri pada bulan Februari 2009, yaitu di kelas 85 mm. Hal ini menunjukkan adanya rekruitmen pada bulan Januari 2009 yang membentuk kelompok ukuran baru pada bulan Februari 2009. Pada Maret 2009 modus bergeser ke kanan di kelas ukuran 105 dan 135 mm, hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan. Selanjutnya pada bulan April 2009 modus kembali bergeser ke kiri lagi pada ukuran 85 mm. Hal ini menunjukkan adanya rekruitmen baru. Pergeseran modus ke kanan yakni pada kelas 110 mm terjadi pada bulan Mei 2009. Berdasarkan distribusi frekuensi panjang kepiting dari bulan November 2008 hingga Juni 2009 dapat disimpulkan bahwa terdapat dua kelompok umur yang berbeda pada kepiting betina yang diamati di M. Sangkima, dimana diduga rekruitmen terjadi pada bulan Januari dan April. Pada wilayah perairan mangrove Blanakan, Tanjung Laut dan Mayangan terdapat dua puncak rekruitmen kepiting bakau yakni terjadi pada bulan April dan Mei serta bulan Agustus dan September Sihainenia 2008 . Adanya pola rekruitmen kepiting bakau pada bulan-bulan tertentu pada suatu wilayah merupakan dasar pertimbangan pengelolaan perikanan tangkap, yaitu untuk menentukan waktu penangkapan. Adanya rekruitmen mengindikasikan adanya kepiting betina yang memijah, sehingga perlu diatur agar sebelum terjadi rekruitmen tidak dilakukan penangkapan untuk menghindari tertangkapnya kepiting bakau betina matang gonade.

5.1.3.3 Parameter Pertumbuhan von Bertalanffy

Kepiting bakau tidak memiliki bagian tubuh keras yang permanen sebagai indikator pelacak umur, sehingga metode interpretasi ukuran tubuh yang digunakan adalah lebar karapas. Dengan menggunakan bantuan program Elefan dari FISAT-II diperoleh nilai dugaan kurva pertumbuhan von Bertalanffy yang meliputi panjang infiniti L ∞ dan kecepatan pertumbuhan K. Parameter pertumbuhan S. serrata di habitat mangrove TNK dapat dilihat pada Tabel 20. Informasi tentang parameter pertumbuhan merupakan hal yang mendasar dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan. Alasannya adalah karena parameter tersebut dapat memberikan kontribusi dalam menduga produksi, ukuran stok rekruitmen, dan laju kematian mortalitas dari suatu populasi Sparre Venema 1999.