Proses Pengendalian Biaya Penentuan Pengendalian Kontrolabilitas Biaya

1.2 Tujuan Pengendalian Biaya

Pengendalian dilakukan manajemen bertujuan antara lain: a. untuk mengetahui apakah suatu pelaksanaan itu berjalan sesuai dengan rencana yang digariskan b. untuk mengetahui apakah segala sesuatu yang dilaksanakan sesuai dengan instruksinya c. untuk mengetahui kualitas-kualitas dan kelemahan dalam bekerja d. untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan secara berdaya guna e. untuk mencari jalan keluar, bilamana ditemui kesulitan-kesulitan Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat kesalahan. Jadi, pengendalian biaya dilakukan sebelum proses, saat proses, setelah proses yakni hingga hasil akhir diketahui.

2. Proses Pengendalian Biaya

Menurut Trisnawati 2006 : 20, proses pengendalian dilakukan secara bertahap melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian biaya. b. mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai. c. membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan bila ada. d. melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana. Universitas Sumatera Utara

3. Penentuan Pengendalian Kontrolabilitas Biaya

Terjadinya biaya pada pusat pertanggungjawaban tidak selalu sebagai akibat dari keputusan yang diambil oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. Karena tidak semua biaya yang terjadi dapat dikendalikan oleh manajer, maka dalam pengumpulan dan pelaporan biaya setiap pusat pertanggungjawaban harus dipisahkan antara biaya terkendalikan dan biaya tidak terkendalikan. Hanya biaya-biaya yang terkendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban, yang disajikan dalam laporan biaya dan dimintakan pertanggungjawaban daripadanya. Oleh karena itu, akuntansi pertanggungjawaban biasanya menitikberatkan pada pertanggungjawaban biaya pusat pertanggungjawaban. Menurut Samryn 2001 : 264 biaya dapat digolongkan atas dasar pengaruh manajer terhadap biaya, penggolongannya adalah sebagai berikut: 1. biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu. 2. biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan atau pejabat tertentu berdasarkan wewenang yang dimilikinya atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalan jangka waktu tertentu. Biaya-biaya yang sepenuhnya tidak dapat dikendalikan tidak akan memerlukan keputusan dan pertimbangan manajer karena hal itu tidak dapat mempengaruhi biaya, diabaikan dalam evaluasi manajer. Sebaliknya biaya- biaya yang dapat dikendalikan memberikan bukti tentang kinerja seorang manajer, sehingga memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan. Untuk memisahkan biaya kedalam biaya terkendalikan dan tidak terkendalikan pada kenyataannya seringkali ditemui kesulitan. Hanya sedikit biaya yang Universitas Sumatera Utara terjadinya menjadi tanggungjawab seseorang. Pedoman untuk menetapkan apakah suatu biaya dapat dibebankan sebagai tanggungjawab seorang manajer pusat pertanggungjawaban menurut Larosa 2004 : 26 adalah sebagai berikut. a. Jika seorang manajer memiliki wewenang, baik dalam perolehan maupun penggunaan jasa, ia harus dibebani dengan biaya jasa tersebut. Seseorang manajer jelas dapat mempengaruhi jumlah suatu biaya jika ia memiliki wewenang dalam memperoleh dan menggunakan jasa. Manajer pemasaran yang mempunyai wewenang memutuskan media prosmosi dan jumlah biayanya, bertanggungjawab penuh terhadap terjadinya biaya tersebut. b. Jika seorang manajer dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya tertentu melalui tindakannya sendiri, ia dapat dibebani dengan biaya tersebut. Seorang manajer mungkin tidak mempunyai wewenang dalam memutuskan pemerolehan barang atau jasa, baik harga maupun jumlahnya, namun dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah pemakainya. Dalam hal ini, ia dapat dibebani tanggung jawab pemakaian barang atau jasa tersebut. c. Meskipun seorang manajer tidak dapat secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya tertentu melalui tindakan langsingnya sendiri, ia dapat juga dibebani biaya tersebut, jika manajemen puncak menghendaki agar ia menaruh perhatian sehingga ia dapat membantu manajer lain yang bertanggungjawab untuk mempengaruhi biaya tersebut. Menurut Mulyadi 2001 : 169, biaya tidak terkendalikan dapat diubah menjadi biaya terkendalikan melalui dua cara yang saling berkaitan. a. Dengan mengubah dasar pembebanan dari alokasi ke pembebanan langsung. b. Dengan mengubah letak tanggung jawab pengambilan keputusan.

E. Akuntansi pertanggungjawaban sebagai Alat Bantu Manajemen dalam

Pengendalian Biaya Pada umumnya perusahaan berorientasikan laba. Pencapaian laba yang maksimal ditentukan oleh adanya pengendalian yang memadai. Dalam hal ini Universitas Sumatera Utara