97
D. AnalisisRasioProfitabilitas
1. Return on Asset ROA
Tahun LabaBersih
Total Aset Return on Asset
ROA Standar Rata-Rata
Industri
2011 21,077
154,319 14
9 2012
22,742 182,274
12 9
2013 22,297
213,994 10
9 2014
22,131 236,027
9 9
2015 15,613
245,435 6
9 Sumber : Data diolahdariLaporanKeuangan Audited PT. Astra International, Tbk
2. Return on Equity ROE
Tahun LabaBersih
Total Ekuitas Return on
Equity ROE Standar Rata-Rata
Industri
2011 21,077
75,838 28
15 2012
22,742 89,184
26 15
2013 22,297
106,188 21
15 2014
22,131 120,187
18 15
2015 15,613
126,533 12
15 Sumber : Data diolahdariLaporanKeuangan Audited PT. Astra International, Tbk
3. Earnings per Share EPS
Tahun LabaBersih
LabaPemilikEntitas Saham yang
Beredar Earnings per
Share EPS Standar Rata-
Rata Industri
2011 17,785
40,484 Rp 439,
− -
2012 19,421
40,484 Rp 480,
− -
2013 19,417
40,484 Rp 480,
− -
2014 19,181
40,484 Rp 474,
− -
2015 14,464
40,484 Rp 357,
− -
Sumber : Data diolahdariLaporanKeuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Universitas Sumatera Utara
98
LAMPIRAN 3 HasilPenelitianUji-t RasioProfitabilitasPT. Astra International, Tbk
4. Return On AssetROA
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
ROA - KKeu
-.05400 .01710
.00765 -.07524
-.03276 7.060
4 .002
5. Return On EquityROE
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
ROE - KKeu
.05400 .01710
.00765 .03276
.07524 7.060
4 .002
6. Earning Per Share EPS
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
EPS - KKeu
4.3040 .49872
.22303 3.68476
4.92324 19.298 4
.000
Universitas Sumatera Utara
99
LAMPIRAN 4 Tabel-tdf 1-38
Universitas Sumatera Utara
89
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Indi Citra, 2013. “Analisis Kinerja Keuangan PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK. Dengan alat ukur MVA Market Value
Added”.Universitas Negeri Surabaya, hal 1-2523 Mei 2016.
Anaroga, Pandji dan Piji Pakarti, 2006. Pengantar Pasar Modal, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.
Andi, Azwar Novri, 2011. “Analisis Laporan Keuangan dalam Mengevaluasi Kinerja Keuangan PT.Bank Syariah MandiriCabang Pematang Siantar”.
Skripsi FEB, Universitas Sumatera Utara.
Aristyanti, Dwi, 2014. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. H.M. SAMPOERNA Tbk Ditinjau dari profitabilitas dan Likuiditas”. Skripsi,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
Batubara, Abdul Hasyim,2010.”Analisis Rasio Likuiditas dan Profitabilitas pada PT. Bumi Flora”. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu. Vol.3 no.2.
Brigham, Eugene, F. dan Joel F. Houston, 2012. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi 11, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.
Darsono dan Ashari, 2005. Pedomen Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Jakarta.
David, Fred R, 2013.Strategic Management Concepts and Cases A Competitive Advantage Approach, 14th Edition, Global Edition, Pearson Education, Inc.,
London.
Dewa, AdityaPutra, 2015. “ Analisis Kinerja Keuangan PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi, Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, USU Press, Medan. Fahmi, Irham, 2010. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Universitas Sumatera Utara
90
Faizati, Nur Laeli, 2013. “Financial Ratio Sebagai Alat Untuk Menilai Financial Performance PT. Astra International Tbk”.Universitas Dian Nuswantoro,
hal 1-1223 Mei 2016.
Ginting, Veranina, 2009. “Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Rasio Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Mewah Indah
Jaya Medan”. Skripsi FEB, Universitas Sumatera Utara.
Gitosudarmono dan Basri, 2002. Manajemen Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Hanafi, Mamduh,M., 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Harahap, Sofyan Syafri, 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi VII.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Heri, 2015. Analisis Konerja Keuangan. Jakarta : PT.Grasindo.
Ikatan Akuntansi Indonesia IAI, 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No 1: Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: IAI.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Exposure Draft Amandemen PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan Prakarsa
Pengungkapan.http:www.iaiglobal.or.idv03filesfile_publikasi 02 Des. 2016.
Kasmir, 2012. Analisis Laporan Keuangan, Edisi V. Jakarta : Rajawali Pers. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield, 2011. Intermediate
Accounting Volume 1 IFRS Edition, John Wiley Sons. _______, 2011. Intermediate Accounting Volume 2 IFRS Edition, John Wiley
Sons. Manurung, Risa Purnama, 2013. “Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar
Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Unilever Indonesia, Tbk”. Skripsi FEB, Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
91
Michael, Ganda, 2013. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”. Skripsi FEB, Universitas Sumatera Utara. Nasrullah, Zulfikar, 2008. Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Penunjang
Evaluasi Kinerja Keuangan.https:zulfikarnashrullah.wordpress.com2008052803 Des.
2016.
Panji, Aditya, 2015. Palsukan Laporan Keuangan, Toshiba akan Dihukum Pemerintah.http:www.cnnindonesia.comteknologi20150720101106-185-
67228 15 Nov. 2016.
Pangaribuan, Junita, 2015. “Analisis Kinerja Keuangan Tahun Buku 2014, 2013, 2012, 2011, dan 2010 Pada PT.Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda”.
Skripsi FEB, Universitas Sumatera Utara.
Patel, Vijay S, dan Chandresh B. Mehta, 2012. “A Financial Ratio Analysis Of Krishak Bharati Co-Operative Limited” International Journal of Marketing,
Financial Services and Management Research October 2012, Vol 1 Issue 10 23 Mei 2016.
Ps, Djarwanto, 2004. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE.
Putri, DilaAnggraini, 2010. “Analisis Laporan Keuangan Guna Menilai Kinerja Pada PT Hotel Indonesia Natour unit Inna Dharma Deli Medan”.Skripsi
FEB, Universitas Sumatera Utara.
Puspitasari, Ratih, 2012. “Analisa Laporan Keuangan Guna Mengukur Kinerja Keuangan PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK”.Jurnal Ilmiah Kesatuan
April 2012, Vol 14 No. 123 Mei 2016.
Riyanto, Bambang, 2001. Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Sekaran, Uma, 2011. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi Keempat, Buku Kedua, Salemba Empat, Jakarta.
Shavira, Dea Iffah, 2016. “Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Garuda Madju Cipta Medan-Indonesia”. Skripsi FE,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
92
Simbolon, Harry Andrian, 2015. Toshiba Accounting Scandal: Runtuhnya Etika Bangsa Jepang Yang Sangat
Diagungkan Itu. https:akuntansiterapan.com20150722 15 Nov. 2016.
Supit, Thessalonica S. F, Welly A. Areros dan Johny R. E. Tampi, 2016. “Analisa Kinerja Keuangan Pada PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK”.Jurnal
Administrasi Bisnis 201623 Mei 2016.
Van Horne, James C. Dan John M. Wachowicz, Jr, 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Buku Satu, Edisi Kedua Belas, Alih Bahasa oleh
Dewi Fitriasari dan Denny Arnos Kwary, Salemba Empat, Jakarta.
Wahyudin, Moh., 2008. Manajemen Keuangan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Wild, Jhon J, dan K.R.Subramanyam, 2011.Analisis Laporan Keuangan, Edisi
Kesepuluh, Jilid 2, Diterjemahkan oleh Dewi Yanti, Salemba Empat, Jakarta.
_______, 2013.Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesepuluh, Jilid 1, Diterjemahkan oleh Dewi Yanti, Salemba Empat, Jakarta.
www.astra.co.id www.idx.co.id
Universitas Sumatera Utara
46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. JenisPenelitian
Dalampenelitianinipenulismenggunakanpenelitiandeskriptif, yaitupenelitian yang berusahamengumpulkandanmenyajikan data
dariperusahaanuntukdianalisissehinggamemberikangambaran yang cukupjelasatasobjek yang diteliti yang berkaitandenganidentifikasimasalah yang
telahdilakukandanmerujukberdasarkanteori yang telahada. MenurutErlinadanMulyani
2007:22 “Studideskriptifmembantupenelitiuntukmenjelaskankarakteristiksubjek yang
diteliti, mengkajiberbagaiaspekdalamfenomenatertentu, danmenawarkan ide masalahuntukpengujianataupenelitiansebelumnya”.
Dalampenelitianini, penelitimenganalisisrasiokeuangandalammenilaikinerjakeuanganpadaPT. Astra
International Tbk.
3.2. TempatdanWaktuPenelitian
Penulismengumpulkandanmenganalisis data-data yang dibutuhkandalampenelitianinidariberbagaimacamsumbersepertidariinternet,jurnal-
jurnalilmiah, buku-bukuteks, danberbagaisumberlainnya yang berhubungandenganpenelitianini.PenelitianinidilakukanpadaPT. Astra
International TbkWaktupenelitiandimulaidari proses
Universitas Sumatera Utara
47
penentuanjudulpenelitianpadabulanJuni 2016hinggapenelitian
ini selesai dilakukan.
3.3. DefinisiOperasionaldanPengukuranVariabel
3.3.1. RasioLikuiditas
Rasiolikuiditasadalahrasio yang menggambarkankemampuanperusahaanuntukmemenuhikewajibankeuanganjangk
apendeknya.Rasioinidiukurdengan 3 rasioyaitu : •
RasioLancar Current Ratio
Rasio Lancar ������� ����� =
AsetLancar Kewajiban Lancar
x 1 Kali •
RasioCepat Quick Ratio
Rasio Cepat atau ����� ����� =
Aset lancar − Persediaan
Kewajiban lancar x 1 Kali
• RasioKas Cash Ratio
Rasio Kas ���ℎ ����� =
���ℎ �� ���ℎ ���������� ������� �����������
x 100
3.3.2. RasioSolvabilitas LeverageCoverage
Rasiosolvabilitas leveragecoverageadalahrasio yang menggambarkankemampuanperusahaanuntukmemenuhikewajibanjangkapanjangn
ya.Rasioinidiukurdengan 2 rasioyaitu :
Universitas Sumatera Utara
48
• Debt to Total Assets RatioDAR
���� �� ����� ������ ����� DAR = ����
����� ������
x 100
• Cash Debt Coverage Ratio
���ℎ ���� �������� ����� = ��� ���ℎ �������� �� ��������� ����������
������� ����� ����������� x 100
3.3.3. RasioAktivitas
Rasioaktivitasseringdisebutsebagairasiopemanfaatanaset yang mengukursejauhmanaefektivitasmanajemenperusahaandalammengelolaaset-
asetnya.Rasioinidiukurdengan 2 rasioyaitu : •
Inventory Turn Over ITO
��������� ���� ���� ITO = ���� �� ���� ����
������� ��������� x 1 Kali
• Assets Turn Over
������ ���� ���� = ��� �����
������� ����� ������ x 1 Kali
3.3.4. RasioProfitabilitas
Rasioprofitabilitasadalahrasio yang bertujuanuntukmengetahuikemampuanperusahaandalammenghasilkanlabaselamap
eriodetertentudanjugamemberikangambarantentangtingkatefektivitasmanajemend alammelaksanakankegiatanoperasinya.Rasioinidiukurdengan 3rasioyaitu :
Universitas Sumatera Utara
49
• Return on Asset ROA
������ �� ����� ROA = Laba Bersih
����� ������ x 100
• Return on Equity ROE
������ �� ������ ROE = Laba Bersih
����� ������ x 100
• Earnings per ShareEPS
EPS =
��� ������ ������ �� �ℎ���� �� ������ ����� �����������
x 1 Rupiah
3.3.5. KinerjaKeuangan Perusahaan
Kinerjakeuanganperusahaanadalahsuatuusaha formal yang dilaksanakanperusahaanuntukmengevaluasiefisiendanefektivitasdariaktivitasperus
ahaan yang telahdilaksanakanpadaperiodewaktutertentu. Ringkasan uraiandefinisi operasional dan skalapengukuran variabel
penelitian disajikan dalam tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
50
Tabel3.1. DefinisiOperasional dan SkalaPengukuranVariabel
No. Variabel
Definisi Operasional Indikator
Skala Ukur
1. RasioLikuidit
as Rasio yang
menggambarkankem ampuanperusahaanu
ntukmemenuhikewaj ibankeuanganjangka
pendeknya
Rasio Lancar = AsetLancar
Kewajiban Lancar x 1 Kali
asio Cepat = Aset lancar
− Persediaan Kewajiban lancar
x 1 Kali
Rasio Kas = ���ℎ �� ���ℎ
���������� ������� �����������
x 100
Rasio
2. Rasio
Solvabilitas LeverageCo
verage Rasio yang
menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya
DAR = ����
����� ������ x 100
���ℎ ���� �������� �����
= ��� ���ℎ
�������� �� ���������
���������� ������� �����
����������� x 100
Rasio
3. RasioAktivita
s Rasio yang
mengukur sejauh mana efektivitas
manajemen perusahaan dalam
mengelola aset- asetnya
ITO = ���� �� ���� ����
������� ��������� x 1 Kali
����� ���� ���� = ��� �����
������� ����� ������
x 1 Kali
Rasio
Universitas Sumatera Utara
51
Lanjutan Tabel 3.1.
4. RasioProfitab
ilitas Rasio yang
bertujuan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode
tertentu.
ROA = Laba Bersih
����� ������ x 100
ROE = Laba Bersih
����� ������ x 100
EPS = ��� ������
������ �� �ℎ���� �� ������ ����� �����������
x 1 Rupiah Rasio
3.4. JenisdanSumberData
Jenis data dalampenelitianiniadalah data sekunder–kuantitatif. Kuantitatifadalah data yang
diperolehdariperusahaanberupalaporankeuanganselama 5 tahun.Data sekundermengacupadainformasi yang dikumpulkanolehseseorangatauentitas,
danbukanpeneliti yang melakukanstudimutakhir. Data tersebutbisamerupakan internal ataueksternalorganisasidandiaksesmelalui internet, penelusurandokumen,
ataupublikasiinformasi Sekaran, 2011:65.Data sekunderdalampenelitianiniberupalaporankeuanganaudited PT. Astra International
Tbkperiodetahun 2011-2015 bersumberdari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dandariwebsiteresmiperusahaanPT. Astra International
Tbkwww.astra.co.id.
3.5. MetodePengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
52
Metodepengumpulan data yang digunakandalampenelitianiniadalahdenganmelakukanstudidokumentasi.Dokument
asimerupakanmetodepenelitianyang dilakukandengancaramengumpulkandanmenganalisis data yang
diperolehmelaluipengkajianterhadapcatatantertulismaupundokumenperusahaan.Se suaidenganjenis data yaitu data sekunder, makalangkah-langkah yang
dilakukanuntukmemperoleh data yaitudengancaramengumpulkanlaporankeuanganberupalaporanposisikeuangan,
laporanlabarugikomprehensifdanlaporanaruskasPT. Astra International Tbkpadatahun 2011-2015 yang telahdiauditolehakuntanpublik.
3.6. TeknikAnalisis Data
Penelitianinimenggunakanteknikanalisisdeskriptif, artinyapenelitian yang dilakukandenganmenjelaskandanmenggambarkansertamenganalisis data yang
diperolehmengenaipermasalahan yang diteliti, analisisrasiodanuji-t berikutini :
3.6.1. AnalisisRasio
Peneliti mengidentifikasi data dan melakukan perhitungan analisis rasio keuangan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebagai acuan dalam
penelitian. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas leveragecoverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas untuk
menilai kinerja keuangan PT. Astra International Tbk dan membandingkan dengan penelitian terdahulu ataupun teori pendukung dari para ahli untuk
menginterpretasikan hasil penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
53
3.6.2. Uji-t UjiSignifikansiParsial
Penggunaanuji t hanyapadarasioprofitabilitaskarenamerupakanrasio utama dalam seluruh laporan keuanganuntukmelihatkemampuanmemaksimalkanhasil
operasi laba, sehingga hasil rasio profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna laporan tahunan, khususnya investor dan kreditor.Olehsebabitu,
penelitimenggunakanuji t untukmelihatpengaruhrasioprofitabilitasterhadapkinerja keuangan PT. Astra International Tbk tahun 2011-2015sepertipadapenelitian Patel
dan Mehta 2012.Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1.
Jika t-hitung t-tabeldansig 5, berartirasioprofitabilitassecaraparsialberpengaruhsignifikanterhadap
kinerjakeuangan PT. Astra International Tbktahun 2011-2015, berarti Ha diterima.
2. Jika t-hitung t-tabeldansig
5, berartirasioprofitabilitassecaraparsialtidakberpengaruhsignifikanterh
adapkinerjakeuangan PT. Astra International Tbktahun 2011-2015, berarti Ha ditolak.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Rasio
4.1.1.1. Analisis Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas Liquidity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka
pendek yang harus segera dipenuhi. Rasio likuiditas diukur dengan 3 rasio yaitu rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas.
1. Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secara keseluruhan. Berikut ini hasil analisis rasio lancar PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 Tabel 4.1 dengan
menggunakan rumus:
Rasio Lancar ������� ����� =
AsetLancar Kewajiban Lancar
x 1 Kali
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 66,065
49,169 x 1 Kali = 1.34 Kali
Tahun 2012 = 77,799
54,178 x 1 Kali = 1.39 Kali
Universitas Sumatera Utara
55
Tahun 2013 = 88,352
71,139 x 1 Kali = 1.24 Kali
Tahun 2014 = 97,241
74,241 x 1 Kali = 1.30 Kali
Tahun 2015 = 105,161
76,242 x 1 Kali = 1.37 Kali
Tabel 4.1 Perhitungan Rasio Lancar Current RatioPT. Astra International, Tbk pada
tahun 2011 – 2015
Tahun Aset Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio Lancar Standar Rata-Rata
Industri
2011 66,065
49,169 1.34 Kali
2 Kali 2012
77,799 54,178
1.39 Kali 2 Kali
2013 88,352
71,139 1.24 Kali
2 Kali 2014
97,241 74,241
1.30 Kali 2 Kali
2015 105,161
76,242 1.37 Kali
2 Kali Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Gambar 4.1 Grafik Rasio Lancar Current RatioPT. Astra International Tbk Periode
Tahun 2011-2015
Berdasarkan perhitungan rasio lancar, dapat dilihat perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 0.05 kali sehingga pada tahun tersebut
rasionya menjadi sebesar 1.39 kali. Pada tahun 2013 rasio lancar perusahaan
1 1,5
2
2011 2012
2013 2014
2015
Rasio Lancar Current Ratio
Rasio Lancar PT. Astra International Tbk Standar Rata-Rata Industri
1.39 kali 1.24 kali
1.34 kali 1.30 kali
1.37 kali
Universitas Sumatera Utara
56
sebesar 1.24 kali mengalami penurunan sebesar 0.15 kali dari tahun 2012. Kemudian pada tahun 2014 dan tahun 2015 kembali mengalami kenaikan sebesar
0.06 kali dan 0.07 kali. Tetapi rasio lancar PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 masih dibawah standar rata-rata industri.
2. Rasio Cepat Quick Ratio
Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau hutang lancar hutang jangka
pendek dengan aset lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan Inventory. Berikut ini hasil analisis rasio cepat PT. Astra International Tbk periode tahun
2011-2015 Tabel 4.2 dengan menggunakan rumus :
Rasio Cepat atau ����� ����� =
Aset lancar − Persediaan
Kewajiban lancar x 1 Kali
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 66,065
− 11,990 49,169
x 1 Kali = 1.09 Kali
Tahun 2012 = 77,799
− 15,285 54,178
x 1 Kali = 1.11 Kali
Tahun 2013 = 88,352
− 14,433 71,139
x 1 Kali = 1.03 Kali
Tahun 2014 = 97,241
− 16,986 74,241
x 1 Kali = 1.08 Kali
Tahun 2015 = 105,161
− 18,337 76,242
x 1 Kali = 1.13 Kali
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.2 Perhitungan Rasio Cepat Quick RatioPT. Astra International, Tbk pada
tahun 2011 – 2015
Tahun Aset
Lancar Kewajiban
Lancar Persediaan
Rasio Cepat Standar Rata-
Rata Industri
2011 66,065
49,169 11,990
1.09 Kali 1.5 Kali
2012 77,799
54,178 15,285
1.11 Kali 1.5 Kali
2013 88,352
71,139 14,433
1.03 Kali 1.5 Kali
2014 97,241
74,241 16,986
1.08 Kali 1.5 Kali
2015 105,161
76,242 18,337
1.13 Kali 1.5 Kali
Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Gambar 4.2 Grafik Rasio Cepat Quick RatioPT. Astra International Tbk Periode
Tahun 2011-2015
Berdasarkan perhitungan rasio cepat, dapat dilihat perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 0.02 kali sehingga pada tahun tersebut
rasionya menjadi sebesar 1.09 kali. Pada tahun 2013 sebesar 1.03 kali mengalami penurunan 0.08 kali dari tahun 2012. Kemudian pada tahun 2014 dan tahun 2015
kembali mengalami kenaikan yang terjadi sebesar 0.05 kali setiap tahunnya. Tetapi rasio cepat PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 masih
dibawah standar rata-rata industri.
1 1,1
1,2 1,3
1,4 1,5
2011 2012
2013 2014
2015
Rasio Cepat Quick Ratio
Rasio Cepat PT. Astra International Tbk Standar Rata-Rata Industri
1.11 kali 1.03 kali
1.09 kali 1.08 kali
1.13 kali
Universitas Sumatera Utara
58
3. Rasio Kas Cash Ratio
Rasio Kas adalah alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Berikut ini hasil analisis rasio kas
PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 Tabel 4.3 dengan menggunakan rumus :
Rasio Kas ���ℎ ����� =
���ℎ �� ���ℎ ���������� ������� �����������
x 100
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 13,111
49,169 x 100 = 27
Tahun 2012 = 11,055
54,178 x 100 = 20
Tahun 2013 = 18,557
71,139 x 100 = 26
Tahun 2014 = 20,902
74,241 x 100 = 28
Tahun 2015 = 27,102
76,242 x 100 = 36
Tabel 4.3 Perhitungan Rasio Kas Cash RatioPT. Astra International, Tbk pada tahun
2011 – 2015
Tahun Kas dan
Setara Kas Kewajiban
Lancar Rasio Kas
Standar Rata-Rata Industri
2011 13,111
49,169 27
50 2012
11,055 54,178
20 50
2013 18,557
71,139 26
50 2014
20,902 74,241
28 50
2015 27,102
76,242 36
50 Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Universitas Sumatera Utara
59
Gambar 4.3 Grafik Rasio Kas Cash RatioPT. Astra International Tbk Periode Tahun
2011-2015
Berdasarkan perhitungan rasio kas, dapat dilihat perusahaan mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 7 sehingga pada tahun tersebut rasionya
menjadi sebesar 20 dari 27 di tahun 2011. Pada tahun 2013 sebesar 26 mengalami kenaikan 6 dari tahun 2012. Kemudian pada tahun 2014 dan tahun
2015 kembali mengalami kenaikan yang terjadi sebesar 2 dan 8. Tetapi rasio kas PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 masih dibawah standar
rata-rata industri.
4.1.1.2. Analisis Rasio Solvabilitas LeverageCoverage
Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan
tersebut. Rasio solvabilitasmenggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajiban apabila
perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio solvabilitas diukur dengan 2 rasio yaitu Debt to Total Assets Ratio DAR dan Cash Debt Coverage Ratio.
10 20
30 40
50
2011 2012
2013 2014
2015
Rasio Kas Cash Ratio
Rasio Kas PT. Astra International Tbk Standar Rata-Rata Industri
20 26
27 28
36
Universitas Sumatera Utara
60
1. Debt to Total Assets Ratio DAR
Debt to total assets ratio DAR merupakan rasio hutang yang digunakan untuk mengukur antara hutang dengan total aset. Berikut ini hasil analisis DAR
PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 Tabel 4.4 dengan menggunakan rumus :
DAR = ����
����� ������ x 100
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 78,481
154,319 x 100 = 51
Tahun 2012 = 92,460
182,274 x 100 = 51
Tahun 2013 = 107,806
213,994 x 100 = 50
Tahun 2014 = 115,840
236,027 x 100 = 49
Tahun 2015 = 118,902
245,435 x 100 = 48
Tabel 4.4 Perhitungan Debt to Total Assets Ratio DARPT. Astra International, Tbk
pada tahun 2011 – 2015
Tahun Debt
Total Assets DAR
Standar Rata-Rata Industri
2011 78,481
154,319 51
35 2012
92,460 182,274
51 35
2013 107,806
213,994 50
35 2014
115,840 236,027
49 35
2015 118,902
245,435 48
35 Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Universitas Sumatera Utara
61
Gambar 4.4 Grafik Debt to Total Assets Ratio DARPT. Astra International Tbk Periode
Tahun 2011-2015
Berdasarkan perhitungan DAR, dapat dilihat pada tahun 2011 dan tahun 2012 tetap sebesar 51. Pada tahun 2013 sebesar 50 mengalami penurunan 1
dari tahun 2012. Kemudian pada tahun 2014 dan tahun 2015 kembali mengalami penurunan yang terjadi sebesar 1 setiap tahunnya. Tetapi DAR PT. Astra
International Tbk periode tahun 2011-2015 lebih tinggi dari standar rata-rata industri, kondisi ini menunjukkan DAR PT. Astra International Tbk periode tahun
2011-2015 cukup baik. 2.
Cash Debt Coverage Ratio Cash debt coverage ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban dari kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aset yang digunakan dalam operasinya. Berikut ini hasil analisis
cash debt coverage ratio PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 Tabel 4.5 dengan menggunakan rumus :
10 20
30 40
50 60
2011 2012
2013 2014
2015
Debt to Total Assets Ratio DAR
DAR PT. Astra International Tbk Standar Rata-Rata Industri
51 50
51 49
48
Universitas Sumatera Utara
62 ���ℎ ���� �������� ����� =
��� ���ℎ �������� �� ��������� ���������� ������� ����� �����������
x 100
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 9,330
66,520 x 100 = 14
Tahun 2012 = 8,932
85,470.5 x 100 = 10
Tahun 2013 = 21,250
100,133 x 100 = 21
Tahun 2014 = 14,963
111,755.5 x 100 = 13
Tahun 2015 = 26,290
117,371 x 100 = 22
Tabel 4.5 Perhitungan Cash Debt Coverage RatioPT. Astra International, Tbk pada
tahun 2011 – 2015
Tahun Kas dari
Aktivitas Operasi
Rata-Rata Total
Kewajiban Cash Debt
Coverage Ratio Standar Rata-Rata
Industri
2011 9,330
66,520 14
20 2012
8,932 85,470.5
10 20
2013 21,250
100,133 21
20 2014
14,963 117,371.5
13 20
2015 26,290
117,371 22
20 Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Universitas Sumatera Utara
63
Gambar 4.5 Grafik Cash Debt Coverage RatioPT. Astra International Tbk Periode Tahun
2011-2015
Berdasarkan perhitungan cash debt coverage ratio, dapat dilihat pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 4 menjadi 10 dari 14 di tahun
2011. Pada tahun 2013 sebesar 21 mengalami kenaikan11 dari tahun 2012. Kemudian pada tahun 2014 mengalami penurunan yang terjadi sebesar 8 tetapi
di tahun 2015 mengalami kenaikan kembali menjadi 22 dari 13 dan berada diatas standar rata-rata indusri sebesar 20.
4.1.1.3. Analisis Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio
aktivitas diukur dengan 2 rasio yaitu Inventory Turn Over ITO dan Cash Debt Coverage Ratio.
1. Inventory Turn Over ITO
Inventory turn over ITO mengukur frekuensi rata-rata sebuah perusahaan yang menjual persediaan selama periode dan merupakan rasio aktivitas yang
10 20
30
2011 2012
2013 2014
2015
Cash Debt Coverage Ratio
Cash Debt Coverage Ratio PT. Astra International Tbk Standar Rata-Rata Industri
10 21
14 13
22
Universitas Sumatera Utara
64
digunakan untuk mengukur antara cost of good sold dengan rata-rata persediaan. Berikut ini hasil analisis ITO PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-
2015 Tabel 4.6 dengan menggunakan rumus :
��������� ���� ���� ITO = ���� �� ���� ����
������� ��������� x 1 Kali
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 130,530
11,416 x 1 Kali = 11.4 Kali
Tahun 2012 = 151,853
13,638 x 1 Kali = 11.1 Kali
Tahun 2013 = 158,569
14,859 x 1 Kali = 10.7 Kali
Tahun 2014 = 162,892
15,710 x 1 Kali = 10.4 Kali
Tahun 2015 = 147,486
17,662 x 1 Kali = 8.4 Kali
Tabel 4.6 Perhitungan Inventory Turn Over ITO PT. Astra International, Tbk pada
tahun 2011 – 2015
Tahun COGS
Rata-Rata Persediaan
ITO Standar Rata-Rata
Industri
2011 130,530
11,416 11.4 Kali
10.9 Kali 2012
151,853 13,638
11.1 Kali 10.9 Kali
2013 158,569
14,859 10.7 Kali
10.9 Kali 2014
162,892 15,710
10.4 Kali 10.9 Kali
2015 147,486
17,662 8.4 Kali
10.9 Kali Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Universitas Sumatera Utara
65
Gambar 4.6 Grafik Inventory Turn Over ITOPT. Astra International Tbk Periode
Tahun 2011-2015
Berdasarkan perhitungan ITO, dapat dilihat pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 0.3 kali menjadi 11.1 kali dari 11.4 kali di tahun 2011. Pada
tahun 2013 sebesar 10.7 kali mengalami penurunan 0.4 kali dari tahun 2012. Kemudian pada tahun 2014 dan tahun 2015 kembali mengalami penurunan
sebesar 0.3 kali dan 2 kali dibandingkan tahun 2013, tetapi ITO PT. Astra International Tbk periode tahun 2013-2015 berada dibawah standar rata-rata
industri sebesar 10.9 kali. 2.
Assets Turn Over Assets turn over adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran
semua aset yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aset. Berikut ini hasil analisis assets turn over PT. Astra
International Tbk periode tahun 2011-2015 Tabel 4.7 dengan menggunakan rumus :
6 7
8 9
10 11
12
2011 2012
2013 2014
2015
Inventory Turn Over ITO
ITO PT. Astra International Tbk Standar Rata-Rata Industri
11.1kali 10.7 kali
11.4 kali 10.4 kali
8.4 kali
Universitas Sumatera Utara
66
������ ���� ���� = ��� �����
������� ����� ������ x 1 Kali
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 162,564
133,841 x 1 Kali = 1.2 Kali
Tahun 2012 = 188,053
168,297 x 1 Kali = 1.1 Kali
Tahun 2013 = 193,880
198,134 x 1 Kali = 1.0 Kali
Tahun 2014 = 201,701
225,012 x 1 Kali = 0.9 Kali
Tahun 2015 = 184,196
240,731 x 1 Kali = 0.8 Kali
Tabel 4.7 Perhitungan Assets Turn OverPT. Astra International, Tbk pada tahun 2011
– 2015
Tahun Penjualan
Rata-Rata Total Aset
Assets Turn Over
Standar Rata-Rata Industri
2011 162,564
133,841 1.2 Kali
1.8 Kali 2012
188,053 168,297
1.1 Kali 1.8 Kali
2013 193,880
198,134 1.0 Kali
1.8 Kali 2014
201,701 225,012
0.9 Kali 1.8 Kali
2015 184,196
240,731 0.8 Kali
1.8 Kali Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Universitas Sumatera Utara
67
Gambar 4.7 Grafik Assets Turn OverPT. Astra International Tbk Periode Tahun 2011-
2015
Berdasarkan perhitungan assets turn over, dapat dilihat pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 0.1 kali menjadi 1.1 kali dari 1.2 kali di tahun
2011. Pada tahun 2013 sebesar 1.0 kali mengalami penurunan 0.1 kali dari tahun 2012. Kemudian pada tahun 2014 dan tahun 2015 kembali mengalami penurunan
yang terjadi sebesar 0.1 kali setiap tahunnya. Tetapi assets turn over PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 masih dibawah standar rata-rata
industri.
4.1.1.4. Analisis Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal dan lain sebagainya. Rasio profitabilitas diukur dengan 3 rasio yaitu return on asset ROA, return on equity ROEdan earnings
per share EPS.
0,5 1
1,5 2
2011 2012
2013 2014
2015
Assets Turn Over
Assets Turn Over PT. Astra International Tbk Standar Rata-Rata Industri
1.1kali 1.0 kali
1.2 kali 0.9 kali
0.8 kali
Universitas Sumatera Utara
68
1. Return on Asset ROA
Return on asset ROA adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Berikut ini hasil analisis ROA PT.
Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 Tabel 4.8 dengan menggunakan rumus :
������ �� ����� ROA = Laba Bersih
����� ������ x 100
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 21,077
154,319 x 100 = 14
Tahun 2012 = 22,742
182,274 x 100 = 12
Tahun 2013 = 22,297
213,994 x 100 = 10
Tahun 2014 = 22,131
236,027 x 100 = 9
Tahun 2015 = 15,613
245,435 x 100 = 6
Tabel 4.8 Perhitungan Return on Asset ROAPT. Astra International, Tbk pada tahun
2011 – 2015
Tahun Laba Bersih
Total Aset Return on Asset
ROA Standar Rata-Rata
Industri
2011 21,077
154,319 14
9 2012
22,742 182,274
12 9
2013 22,297
213,994 10
9 2014
22,131 236,027
9 9
2015 15,613
245,435 6
9 Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Universitas Sumatera Utara
69
Gambar 4.8 Grafik Return on Asset ROAPT. Astra International Tbk Periode Tahun
2011-2015
Berdasarkan perhitungan ROA, dapat dilihat pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 2 menjadi 12 dari 14 di tahun 2011. Pada tahun 2013
sampai tahun 2015 terus-terusan kembali mengalami penurunan sebesar 2, 1 dan 3.Tetapi rasio lancar PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2013
berada diatas standar rata-rata industri sebesar 9 namun pada tahun 2014 berada pada standar rata-rata industri dan pada tahun 2015 berada di bawah standar rata-
rata industri. 2.
Return on Equity ROE Return on equity ROE merupakan rasio yang menunjukkan seberapa
besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Berikut ini hasil analisis ROE PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-2015 Tabel 4.9 dengan
menggunakan rumus :
������ �� ������ ROE = Laba Bersih
����� ������ x 100
2 4
6 8
10 12
14
2011 2012
2013 2014
2015
Return on Asset ROA
ROA PT. Astra International Tbk Standar Rata-Rata Industri
12 10
14 9
6
Universitas Sumatera Utara
70 Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 21,077
75,838 x 100 = 28
Tahun 2012 = 22,742
89,184 x 100 = 26
Tahun 2013 = 22,297
106,188 x 100 = 21
Tahun 2014 = 22,131
120,187 x 100 = 18
Tahun 2015 = 15,613
126,533 x 100 = 12
Tabel 4.9 Perhitungan Return on EquityROEPT. Astra International, Tbk pada tahun
2011 – 2015
Tahun Laba Bersih
Total Ekuitas Return on
Equity ROE Standar Rata-Rata
Industri
2011 21,077
75,838 28
15 2012
22,742 89,184
26 15
2013 22,297
106,188 21
15 2014
22,131 120,187
18 15
2015 15,613
126,533 12
15 Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
10 15
20 25
30
2011 2012
2013 2014
2015
Return on Equity ROE
ROE PT. Astra International Tbk Standar Rata-Rata Industri
26 21
28
18 12
Universitas Sumatera Utara
71
Gambar 4.9 Grafik Return on Equity ROEPT. Astra International Tbk Periode Tahun
2011-2015
Berdasarkan perhitungan ROE, dapat dilihat pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 2 menjadi 26 dari 28 di tahun 2011. Pada tahun 2013
sampai tahun 2015 terus-terusan kembali mengalami penurunan sebesar 5, 3 dan 6. Namun demikian ROE pada tahun 2011-2014 masih berada di atas
standar rata-rata industri sebesar 15, hanya pada tahun 2015 saja berada di bawah standar rata-rata industri.
3. Earnings per Share EPS
Earnings per share EPS merupakan perhitungan dividen saham bisas maupun saham preferen suatu perusahaan yang beredar tahun berjalan dikurangi
laba bersih untuk memperoleh laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa. Berikut ini hasil analisis EPS PT. Astra International Tbk periode tahun 2011-
2015 Tabel 4.10 dengan menggunakan rumus :
EPS = ��� ������
������ �� �ℎ���� �� ������ ����� �����������
x 1 Rupiah
Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Tahun 2011 = 17,785
40,484 x 1 Rupiah = Rp 439,
−
Tahun 2012 = 19,421
40,484 x 1 Rupiah = Rp 480,
−
Tahun 2013 = 19,417
40,484 x 1 Rupiah = Rp 480,
−
Universitas Sumatera Utara
72
Tahun 2014 = 19,181
40,484 x 1 Rupiah = Rp 474,
−
Tahun 2015 = 14,464
40,484 x 1 Rupiah = Rp 357,
−
Tabel 4.10 Perhitungan Earnings per Share EPSPT. Astra International, Tbk pada
tahun 2011 – 2015
Tahun Laba Bersih Laba
Pemilik Entitas Saham yang
Beredar Earnings per
Share EPS Standar Rata-
Rata Industri
2011 17,785
40,484 Rp 439,
− -
2012 19,421
40,484 Rp 480,
− -
2013 19,417
40,484 Rp 480,
− -
2014 19,181
40,484 Rp 474,
− -
2015 14,464
40,484 Rp 357,
− -
Sumber : Data diolah dari Laporan Keuangan Audited PT. Astra International, Tbk
Gambar 4.10 Grafik Earnings per Share EPSPT. Astra International Tbk Periode Tahun
2011-2015
Berdasarkan perhitungan EPS, dapat dilihat pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp 41,- menjadi Rp 480,- dari Rp 439,- di tahun 2011. Pada
tahun 2013 nilai EPS sama dengan tahun 2012 yaitu sebesar Rp 480,-. Kemudian pada tahun 2014dan tahun 2015 terjadi penurunan EPS sebesar Rp 474,- dan Rp
Rp300 Rp350
Rp400 Rp450
Rp500
2011 2012
2013 2014
2015
Earnings per Share EPS
EPS PT. Astra International Tbk
Rp 480,- Rp 480,-
Rp 439,- Rp 474,-
Rp 357,-
Universitas Sumatera Utara
73
357,-. Pada EPS tidak terdapat standar rata-rata industri karena hanya menunjukkan profitabilitas pada basis saham.
4.1.2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Berikut ini disajikan hasil uji-t variabel rasio profitabilitas diproksi dengan ROA, ROE, dan EPS yang terdapat pada tabel 4.11, tabel 4.12, dan tabel 4.13.
1. Return On Asset
Tabel 4.11 Hasil Uji t ROA
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
ROA - KKeu
-.05400 .01710
.00765 -.07524
-.03276 7.060
4 .002
2.
Return On Equity Tabel 4.12
Hasil Uji t ROE
Paired Samples Test
Paired Differences t
df Sig. 2-
Universitas Sumatera Utara
74
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
tailed
Lower Upper
Pair 1
ROE - KKeu
.05400 .01710
.00765 .03276
.07524 7.060
4 .002
3. Earning Per Share