Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

2 Zona Pemanfaatan terbatas antara lain diperuntukkan: a. perlindungan habitat dan populasi ikan; b. pariwisata dan rekreasi; c. penelitian dan pengembangan; danatau d. pendidikan. 3 Zona lainnya merupakan zona diluar zona inti dan zona pemanfaatan terbatas yang karena fungsi dan kondisinya ditetapkan sebagai zona tertentu antara lain zona rehabilitasi. Berdasarkan pembagian dan fungsi masing-masing zona, dapat diketahui bahwa di daerah konservasi pesisir dan laut dapat digunakan untuk pemanfaatan terbatas yang merupakan perikanan berkelanjutan.

2.7.7 Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional Dalam PP ini dikatakan, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang selanjutnya disebut RTRWN adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah negara. Pasal 51 mengatakan kawasan lindung nasional terdiri atas: a. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya; b. kawasan perlindungan setempat; c. kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya; d. kawasan rawan bencana alam; e. kawasan lindung geologi; dan f. kawasan lindung lainnya. Selanjutnya, Pasal 51c dijelaskan dalam Pasal 52 poin 3, yaitu: Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, terdiri atas: a. kawasan suaka alam; b. kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya; c. suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut; d. cagar alam dan cagar alam laut; e. kawasan pantai berhutan bakau; f. taman nasional dan taman nasional laut; g. taman hutan raya; h. taman wisata alam dan taman wisata alam laut; dan i. kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan. Sedangkan lokasi-lokasi yang termasuk dalam kawasan lindung diatur dalam Lampiran VIII PP No. 262008 tentang Kawasan Lindung Nasional, dimana menyebutkan Taman Nasional Kutai termasuk dalam kawasan taman nasional dengan status pengembangan tahap I.

2.7.8 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.56Menhut-II2006 Tentang

Pedoman Zonasi Taman Nasional Menurut permen ini yang dimaksud dengan Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam baik daratan maupun perairan yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yaitu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Zonasi taman nasional adalah suatu proses pengaturan ruang dalam taman nasional menjadi zona-zona, yang mencakup kegiatan tahap persiapan, pengumpulan dan analisis data, penyusunan draft rancangan zonasi, konsultasi publik, perancangan, tata batas dan penetapan, dengan mempertimbangkan kajian- kajian dari aspek-aspek ekologis, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Dalam Pasal 2 dua disebutkan bahwa Pedoman zonasi taman nasional dimaksudkan sebagai acuan bagi pengelola kawasan taman nasional dalam melaksanakan penataan zona di kawasan taman nasional. Tujuan dari Pedoman zonasi taman nasional adalah untuk mewujudkan sistem pengelolaan taman nasional yang efektif dan optimal sesuai dengan fungsinya. Menurut Pasal 3 tiga zona dalam kawasan taman nasional terdiri dari: 1. Zona inti; 2. Zona rimba; Zona perlindungan bahari untuk wilayah perairan; 3. Zona pemanfaatan; 4. Zona lain, antara lain: 1. Zona tradisional; 2. Zona rehabilitasi; 3. Zona religi, budaya dan sejarah; 4. Zona khusus.