Jenis Penelitian Batasan Operasional Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih Sugiyono, 2010:11.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id, www.sahamoke.com, www.financeyahoo.com, yaitu perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI dan melakukan IPOperiode 2010-2013.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Mei 2015.

3.3. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini membahas tentang: 1. Variabel bebas variabel independent, yaitu terdiri dari ukuran perusahaan X 1 , underwriter X 2 , leverage X 3 , dan return on equity ROE X 4 . 2. Variabel terikatvariabel dependent, yaitu underpricing Y pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 -2013.

3.4. Definisi Operasional Variabel

3.4.1. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan ditunjukkan dengan jumlah total aset yang dimiliki perusahaan.Ukuran perusahaan diukur dengan menghitung logaritma natural total aktiva perusahaan pada periode terakhir perusahaan sebelum IPO Titman dan Wessels, 1988 dalam Kristiantari 2013. 3.4.2. Underwriter Underwriter sebagai adalah pihak yang menghubungkan antara emitten dengan investor mempunyai pengaruh terhadap tingkat underpricing dimana penentuan harga saham perdana ditentukan oleh underwriter dengan emiten. Pengukuran reputasi underwriter menggunakan metode yang dilakukan oleh Chastina Yolana dan Dwi Martani 2005 mengukur dengan memberi nilai 1 untuk penjamin emisi yang masuk top 10 dalam 20 most active bkokerage house monthly IDX berdasarkan total frekuensi perdagangan dan nilai 0 untuk penjamin emisi yang tidak masuk top 10.

3.4.3. Leverage

Kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya dengan menggunakan modal sendiri merupakan leverage. Leverage diukur dengan rasio total hutang dibandingkan ekuitas. Leverage diukur dengan: �������� = Total hutang Total ekuitas x 100

3.4.4. Return on Equity

Return on Equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba bagi pemegang saham. Nilai ROE menunjukkann kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang ditanamkan investor pada suatu perusahaan, Kristiantari, 2013. Return on Equity dapat dihitung dengan: ������ �� ������ = Laba setelah Pajak Modal Sendiri x 100

3.4.5. Underpricing

Underpricing merupakan harga saham saat penawaran perdana lebih rendah dibandingkan dengan harga yang terjadi di pasar sekunder di hari pertama. Underpricing diukur dengan selisih antara harga penutupan saham di pasar sekunder pada hari pertama dengan harga penawaran perdana di pasar primer, kemudian dibagi dengan harga penawaran perdana. Underpricing dapat dihitung dengan: �� = � 1 − � � x 100 Dimana: UP = tingkat underpricing P 1 = harga saham penutupan closing price pasar sekunder di hari pertama P = harga saham penawaran perdana offering price Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukuran UnderwriterX 1 Pihak penjamin emisi Memberikan nilai 1 untuk penjamin emisi yang masuk top 10 dan nilai 0 untuk yang tidak masuk top 10 Rasio Ukuran Perusahaan X 2 Logaritma natural total aktiva perusahaan setahun sebelum IPO Ln TA Rasio Leverage X 3 Kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan ekuitas = Total hutang ����� ������� x 100 Rasio Return on Equity X 4 Kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bagi investor = Laba setelah Pajak ����� ������� x 100 Rasio Underpricing Y Harga saham perdana lebih rendah dihari pertama pada saat penutupan = � 1 − � � x 100 Rasio

3.5. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan IPO dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, yaitu sebanyak 100 perusahaan. Dengan menggunakan kriteria perusahaan yang mengalami underpricing. Sampel penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling. Adapun kriteria untuk memilih sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan go public yang melakukan IPO selama periode 2010 sampai 2013. 2. Perusahaan non-keuangan. 3. Perusahaan yang mengalami underpricing. 4. Perusahaan yang menerbitkanmempublikasikan laporan keuangan pada saat IPO yang telah diaudit pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan kriteria penarikan sampel diatas, maka perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini berjumlah 47 perusahaan dijelaskan dalam tabel berikut. Tabel 3.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Penarikan Sampel No. Nama Perusahaan Kode 1 PT Pembangunan Perumahan PP Persero Tbk PTPP 2 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 3 PT Golden Retailindo Tbk GOLD 4 PT Evergreen Invesco Tbk GREN 5 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk BUVA 6 PT Berau Coal Energy Tbk BRAU 7 PT Harum Energy Tbk HRUM 8 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 9 PT Agung Podomoro Land Tbk APLN 10 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk TBIG 11 PT Borneo Lumbung Energi Metal Tbk BORN 12 PT Wintermar Offshore Marine Tbk WINS 13 PT Midi Utama Indonesia Tbk MIDI 14 PT Bumi Resources Minerals Tbk BRMS 15 PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk SRAJ 16 PT Buana Listya Tama Tbk BULL 17 PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP 18 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO 19 PT Indo Straits Tbk PTIS 20 PT Sidomulyo Selaras Tbk SDMU 21 PT Solusi Tunas Pratama Tbk SUPR Lanjutan Tabel 3.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Penarikan Sampel No. Nama Perusahaan Kode 22 PT Golden Energy Mines Tbk GEMS 23 PT Visi Media Asia Tbk VIVA 24 PT ABM Investama Tbk ABMM 25 PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk TELE 26 PT Surya Esa Perkasa Tbk ESSA 27 PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk BEST 28 PT Supra Boga Lestari Tbk RANC 29 PT Toba Bara Sejahtra Tbk TOBA 30 PT MNC Sky Vision Tbk MSKY 31 PT Tri Banyan Tirta Tbk ALTO 32 PT Gading Development Tbk GAMA 33 PT Inti Bangun Sejahtera Tbk IBST 34 PT Provident Agro Tbk PALM 35 PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk NELY 36 PT Adi Sarana Armada Tbk ASSA 37 PT Saraswati Griya Lestari Tbk HOTL 38 PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk SAME 39 PT Dharma Satya Nusantara Tbk DSNG 40 PT Sri Rejeki Isman Tbk SRIL 41 PT Acset Indonusa Tbk ACST 42 PT Semen Baturaja Persero Tbk SMBR 43 PT Multipolar Technology Tbk MLPT 44 PT Siloam International Hospitals Tbk SILO 45 PT Grand Kartech Tbk KRAH 46 PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk SSMS 47 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO Sumber : www.idx.co.id data diolah penulis.

3.6. Jenis Data